Talas merupakan salah satu tanaman umbi-umbian yang cukup lazim dikonsumsi di Indonesia. Tanaman yang juga dikenal dengan nama Taro ini seringkali dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia sebagai pengganti nasi ataupun singkong. Tanaman yang memiliki nama latin Colocasia esculenta ini dikenal memiliki segudang manfaat apabila dikonsumsi oleh manusia.
Namun, mengonsumsi talas juga tidak dianjurkan terlalu berlebihan. Hal ini dikarenakan mengonsumsi umbi talas secara berlebihan juga dikhawatirkan menimbulkan efek samping bagi tubuh. Berikut 3 risiko yang dapat muncul apabila mengonsumsi umbi talas secara berlebihan.
1. Menunda Terjadinya Kehamilan
Meskipun tanaman talas dipercaya dapat memberikan asupan nutrisi yang baik terhadap ibu hamil, namun tanaman ini tidak disarankan untuk dikonsumsi dengan jumlah banyak bagi pasangan yang sedang merencanakan program kehamilan.
Menyadur dari laman halodoc.com, tanaman talas memiliki beberapa senyawa yang disinyalir dapat menggangu hormon kesuburan baik pada pria maupun wanita apabila dikonsumsi secara berlebihan.
Mengonsumsi talas dalam jumlah berlebihan juga cukup rawan untuk menyebabkan obesitas karena kandungan karbohidratnya yang cukup tinggi.
Akan tetapi, apabila kamu mengonsumsi umbi talas dalam jumlah yang sedikit tidak akan memberikan efek yang signifikan bagi tubuh, khususnya dalam perubahan hormon kesuburan.
2. Berisiko Menimbulkan Rasa Gatal di Tenggorokan
Meskipun memiliki citarasa yang tergolong gurih dan sedikit manis. Mengonsumsi umbi talas juga harus memperhatikan tingkat kematangannya.
BACA JUGA: Penting Diketahui! 3 Jenis Makanan yang Dapat Menghambat Program Kehamilan
Ciputraivf.com menlansir bahwa mengonsumsi umbi talas secara mentah ataupun yang tidak termasak dengan baik dapat menimbulkan risiko gatal di sekitar mulut dan tenggorokan.
Hal tersebut dikareanakan umbi talas memiliki semacam senyawa racun yang dapat menimbulkan rasa gatal. Senyawa racun ini bahkan juga dapat menyebabkan iritasi dan keracunan apabila dikonsumsi dalam jumlah banyak.
Namun, umbi talas yang telah dimasak dengan cara direbus, dikukus atau dengan metode pemanasan lainnya dapat menghilangkan kandungan dari racun tersebut. Selain itu, pastikan kamu mencuci umbi talasmu dengan baik guna meminimalisir kontaminasi senyawa lainnya.
3. Berisiko Menyebabkan Batu Ginjal
Talas seringkali dijadikan alternatif sumber karbohidrat selain nasi, khususnya ketika menjalani program diet. Melansir dari laman alodokter.com, kandungan serat yang cukup tinggi dari talas dapat membantu membuat rasa kenyang lebih lama dan memperlancar proses pencernaan.
Namun, mengonsumsi talas juga harus dalam jumlah batas yang wajar karena cukup rawan menyebabkan obesitas. Selain itu, talas juga tidak disarankan dikonsumsi oleh orang yang memiliki riwayat penyakit ginjal.
Hal tersebut dikarenakan kandungan senyawa oksalat yang cukup tinggi dalam umbi talas dapat berisiko menyebabkan penyakit batu ginjal. Selain itu, kalkulasi oksalat yang cukup tinggi apabila mengonsumsi talas secara berlebihan dapat menyebabkan keracunan pada tubuh.
Nah, itulah beberapa risiko mengonsumsi talas secara berlebihan. Semoga informasi ini bermanfaat bagi kita semua.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS