5 Tips Menulis Karangan Fiksi dan Nonfiksi dari Seno Gumira Ajidarma

Ayu Nabila | Fachry Fadillah
5 Tips Menulis Karangan Fiksi dan Nonfiksi dari Seno Gumira Ajidarma
Seno Gumira Ajidarma (Instagram/ Hisamalgibran)

Siapa yang tak mengenal dengan Seno Gumira Ajidarma?

Para penikmat karya sastra tentunya sudah tak asing lagi dengan nama tersebut. Seno Gumira Ajidarma merupakan seorang penulis kelahiran Boston yang saat ini tengah menjabat sebagai Rektor di IKJ (Institut Kesenian Jakarta).

Beliau sejak SMA sudah aktif di dunia tulis-menulis, hal itu dapat dibuktikan dengan banyaknya tulisan beliau yang berupa puisi di majalah Aktuil. Hingga saat ini, beliau masih produktif menulis di usianya yang ke-64 tahun, dengan terus menerbitkan banyaknya karangan prosa, baik berupa cerpen, esai, bahkan novel.

Ya, Seno Gumira Ajidarma memang terkenal karena kiprahnya yang banyak melahirkan karangan-karangan prosa, kumpulan cerpen "Sepotong Senja Untuk Pacarku" dan cerpen "Pelajaran Mengarang" adalah bukti keproduktifannya dalam mengarang, selain keproduktifannya sebagai wartawan. 

Kali ini, saya akan membagikan tips menulis karya fiksi maupun nonfiksi dari Seno Gumira Ajidarma, yang saya rangkum dari perkataan beliau melalui writravelicious. Lalu apa saja tips-tipsnya? Berikut penjelasannya. 

1. Miliki Ide

Langkah pertama bagi seseorang yang ingin menulis karangan fiksi/nonfiksi adalah memiliki ide. Menurut Seno, ide adalah cara menyampaikan gagasan lewat tulisan. Bila kalian ingin menulis karangan fiksi ataupun nonfiksi, usahakan agar gagasan kalian tersampaikan dengan baik, dan cara agar gagasan kalian dapat tersampaikan dengan baik adalah dengan memiliki sebuah ide. Tanpa adanya sebuah ide untuk menyampaikan gagasan, tulisan kalian akan menjadi kering dan hambar. 

2. Matangkan Ide

Langkah yang kedua adalah 'mematangkan' ide kalian. Bila langkah sebelumnya adalah memiliki sebuah ide, maka langkah selanjutnya adalah mematangkan ide yang telah kalian miliki. Mematangkan ide yang dimaksud adalah memperjelas ide secara terperinci dari sebab-akibat, sehingga ide yang kalian miliki tidak hanya tergambar secara garis besar saja, tetapi secara terperinci dan dapat ditarik benang merahnya.

3. Mulailah Menulis dan Jangan Putus Asa

Bila kalian telah memiliki sebuah ide dan telah mematangkannya, maka langkah selanjutnya adalah mulai menuliskannya sesuai minat kalian (fiksi/nonfiksi). Akan tetapi, perlu kalian ketahui, di dalam proses kreatif menciptakan sebuah tulisan, tak jarang akan kalian temui banyak kendala, baik itu yang sifatnya internal ataupun eksternal. Kendatipun demikian, menurut Seno, yang terpenting ialah menulislah terlebih dahulu sampai selesai. Perkara bagus atau tidaknya tulisan kalian, itu urusan belakangan. Karena di antara seribu tulisan yang telah kalian selesaikan, pasti ada satu di antaranya yang bagus. 

4. Andalkan Seluruh Indera Kalian

Dalam menulis, tentunya kita tidak boleh membuka beberapa indera kita tetapi menutup sebagian indera kita, apalagi menutup seluruhnya. Karena dalam menulis, kita akan mengupayakan apa yang kita rasakan, apa yang kita lihat, apa yang kita dengar, dan apa yang kita alami, untuk dijadikan bahan tulisan. Maka dari itulah Seno Gumira Ajidarma pernah berkata, "Belajar menulis adalah belajar menangkap momen kehidupan dengan penghayatan paling total yang paling mungkin dilakukan oleh manusia."

5. Banyak Membaca

Menurut Seno, tulisan yang bagus berawal dari bacaan yang bagus. "Adalah omong kosong bila seseorang ingin menjadi penulis tetapi tak suka membaca." Ungkap beliau.

Itu tadi merupakan sedikit ulasan mengenai tips-tips menulis dari Seno Gumira Ajidarma. Adapun ulasan ini merupakan rangkuman saya pribadi berdasarkan artikel yang memuat wawancara dengan beliau. Itu saja yang ingin saya sampaikan, semoga dapat bermanfaat.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak