6 Langkah Metode Snowflake dalam Menulis yang Kerap Diabaikan

Ayu Nabila | Vallencia Zhang
6 Langkah Metode Snowflake dalam Menulis yang Kerap Diabaikan
Ilustrasi Metode Snowflake (Pixabay.com)

Saat menulis sebuah cerita, ada banyak metode yang bisa kita gunakan. Seperti metode Save the Cat, metode the Hero’s Journey, dan metode Snowflake. Di antara ketiga metode tersebut, metode Snowflake adalah metode dengan langkah paling sedikit. 

Metode Snowflake ini dikenalkan oleh Randy Ingermanson. Randy merupakan seorang penulis novel sekaligus pendesain program. Metode ini merupakan suatu pendekatan yang dimulai dari premis paling sederhana. Dari premis tersebut, kita kemudian akan memperluasnya secara sistematis dengan menyertakan detail plot dan karakter. Metode ini cukup berguna bagi penulis dalam memulai draf pertama. 

BACA JUGA: Kabar Biaya Berobat Indra Bekti Nyaris Rp1 Miliar, Istri: Saya Gak Tahu Deh

Metode Snowflake ini dibagi menjadi 6 langkah. Berikut 6 langkah dalam metode Snowflake yang akan membantumu menulis. 

1. Langkah 1 : Menuangkan ide cerita ke dalam satu kalimat

Pertama-tama, tuangkan ide cerita kita ke dalam satu kalimat. Bisa juga dengan menuliskan premis suatu cerita. Saat menulis kalimat tersebut, perlu diperhatikan untuk menghindari hal-hal yang spesifik, mengingat kita hanya menuangkan ide pokok atau penting di dalam cerita. Bahkan, jika bisa, kita cukup menuangkan kalimat itu dengan jumlah kata di bawah 15. 

2. Langkah 2 : Kembangkan kalimat jadi satu paragraf

Setelah kita menulis satu kalimat pokok mengenai cerita, maka berikutnya kembangkan satu kalimat tersebut menjadi suatu paragraf. Di sini, kita dapat menambahkan beberapa detail dan elemen yang berperan penting di dalam cerita. Di sini pula, kita akan memperkenalkan poin plot utama kita. 

BACA JUGA: Istri Indra Bekti Ogah Tanggapi Cibiran Mizz Ajeng: Nggak Kenal, Siapa Dia?

3. Langkah 3 : Ringkasan singkat tentang karakter

Selanjutnya, buatlah ringkasan singkat mengenai karakter yang akan berperan di dalam cerita. Di bagian ini, kamu bisa memasukkan beberapa poin penting seperti apa motivasi tokoh, hal apa yang diinginkan olehnya, konflik yang akan dialami, bagaimana cara tokoh menyelesaikan konflik. 

4. Langkah 4 : Perluas ringkasan satu paragraf menjadi satu halaman

Menyambung dari langkah kedua, maka sekarang kita harus mengembangkan satu paragraf tadi menjadi satu halaman. Tahapan ini mungkin akan memakan waktu yang cukup lama, maka dari itu penting untuk memahami setiap unsur ide cerita yang ada. Untuk mengembangkan cerita, kita dapat membaginya ke beberapa bagian agar lebih mudah dipahami dan ditulis. 

5. Langkah 5 : Bangun profil penuh karakter berdasarkan ringkasan di langkah ketiga

Di bagian ini, kita dapat menguraikan perjalanan setiap karakter melalui cerita yang kita tulis. Ini akan menjadi salah satu bagian yang paling berguna dari metode Snowflake, terutama apabila kita menulis genre yang penuh akan plot, seperti misteri. Sebab, karakter dan penokohan karakter di dalam cerita tersebut sangat menentukan apakah cerita itu berhasil atau tidak. 

6. Langkah 6 : Buat sinopsis empat halaman serta daftar adegan

Setelah menyusun kalimat menjadi sinopsis pendek, berikutnya kita menysuun sinopsis panjang untuk cerita. Selain itu, kita juga dapat menyusun daftar adegan, di mana kita merincikan dengan tepat apa yang akan terjadi di setiap alur cerita kita. 

Itulah enam langkah dalam metode Snowflake. Bagaimana menurutmu? Apakah lebih mudah untuk diterapkan?

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak