Yoyok Sukawi, CEO PSIS Semarang Tidak Rela Jika Pratama Arhan Bermain di Indonesia

Ayu Nabila | Agus Siswanto
Yoyok Sukawi, CEO PSIS Semarang Tidak Rela Jika Pratama Arhan Bermain di Indonesia
Pratama Arhan berpisah dengan Tokyo Verdy, PSIS Semarang berharap tetap berkarir di luar negeri (Instagram/@pratamaarhan8)

Kelanjutan nasib Pratama Arhan di Tokyo Verdy terungkap sudah. Kepastian klub yang 2 tahun dibelanya naik ke kasta tertinggi Liga Jepang, justru membuat Pratama Arhan harus berpisah dengan sang klub. Hal yang sangat disayangkan, tapi itulah kenyataannya.

Dalam 2 tahun pengalamannya di klub Jepang ini, minim sekali jam main yang diperolehnya. Pratama Arhan lebih banyak latihan dan duduk di bangku cadangan. Dan itu dijalaninya tanpa mengeluh.

Lain di klub, lain pula di timnas. Di timnas justru Pratama mempunyai jam terbang yang banyak. Shin Tae-yong memberikan peran dalam tubuh timnas Indonesia selama ini. Sebuah realita yang bertolak belakang.

Jika dilihat dari sisi positifnya, mungkin saja level permainan Pratama Arhan belum memenuhi standar yang diharapkan pelatih. Sehingga lebih banyak menghabiskan waktu di bangku cadangan.

Namun jika memang belum memenuhi standar, mengapa Pratama Arhan dipertahankan hingga akhir kontrak. Tentu saja dengan resiko menggaji pemain tanpa menggunakan jasanya. Urusan ini mungkin hanya Tokyo Verdy yang tahu.

Selepas berakhirnya kontrak dengan Tokyo Verdy berakhir, bola liar pun muncul tentang pelabuhan Pratama Arhan berikutnya. Rumor yang sempat beredar tentang ketertarikan Suwon FC, penghuni Liga 1 Korea hingga kini belum jelas kepastiannya.

Agen Pratama Arhan, Dusan Bogdanovic menyampaikan sudah banyak klub yang meliriknya, termasuk klub di Indobesia. Namun sang agen tampak akan lebih memprioritaskan klub luar negeri untuk Pratama Arhan.

Hal senada juga disampaikan oleh Yoyok Sukawi, CEO PSIS Semarang, klub di mana Pratama Arhan berasal. Yoyok berharap Pratama Arhan tetap berkarir di luar negeri.

"Saya memang tidak setuju kalau Pratama Arhan itu main di Indonesia. Saya belum setuju. Karena dia masih punya masa depan lebih jauh untuk mengambil ilmu dari luar negeri," katanya.

Pendapat Yoyok sangat masuk akal, karena dia yang memberi jalan Pratama Arhan berkarir di Jepang. Dan seandainya Pratama Arhan kembali ke Indonesia, PSIS Semaranglah yang menjadi prioritas, bukan klub lain.

Selama 2 tahun menjalani karir di Jepang, hubungan keduanya terjalin rapi. Yoyok selalu menyemangati Pratama Arhan dalam menjalani hari-harinya di Tokyo Verdy.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak