Pada kamis (11/01/2024) kemarin, aliansi militer Amerika Serikat dan Inggris melakukan serangan tiba-tiba ke markas milisi Houthi di Yaman. Melansir dari laman indomiliter.com, serangan yang dilakukan aliansi kedua negara organisasi NATO tersebut menargetkan basis militer dan pangkalan udara yang dikuasai oleh milisi Houthi.
Aliansi militer Amerika Serikat dan Inggris menurunkan beragam alutsista canggihnya guna menggempur basis militer Houthi di kawasan pesisir Yaman. Dalam serangan tersebut, dikabarkan beberapa personil milisi Houthi harus tewas dan beberapa alutsista seperti pesawat tempur F-5 Tiger dan beberapa sistem persenjataan lainnya harus lumpuh akibat serangan kedua negara superpower tersebut.
Dalam serangan mendadak guna melunpuhkan kekuatan Houthi tersebut, baik Amerika dan Inggris menurunkan sistem rudal jelajah andalannya guna menyasarkan basis militer milisi terbesar di Yaman tersebut. Melansir dari kanal berita BBC (bbc.uk), pihak Amerika Serikat menggunakan rudal jelajah BGM-109 Tomahawk. Sementara di pihak Inggris menggunakan rudal jelajah Storm Shadow.
Storm Shadow, Rudal Berteknologi Siluman Buatan Konsorsium Eropa
Rudal yang digunakan oleh militer Inggris tersebut merupakan salah satu rudal tercanggih yang dimiliki oleh NATO. Melansir dari laman militarytoday.com, rudal yang mulai dikembangkan pada tahun 2000 dan memasuki layanan pada tahun 2003 ini dibuat oleh gabungan 2 negara Eropa, yakni Inggris dan Prancis.
Uniknya, rudal Storm Shadow varian Prancis atau yang dikenal dengan nama SCALP-EG disebut-sebut juga diminati oleh TNI-AU yang tengah melakukan pengadaan 42 unit jet tempur Dassault Rafale buatan Prancis. Rudal Storm Shadow sendiri memiliki kemampuan jelajah hingga mencapai jarak 500-600 km. Rudal ini memiliki hulu ledak seberat 450 kg dan menggunakan sistem pelacakan GPS. Di tubuh militer Inggris, rudal ini diluncurkan oleh jet tempur Eurofighter Typhoon.
BGM-109 Tomahawk, Rudal Jelajah Anti-Kapal Andalan Amerika Serikat
Rudal jelajah BGM-109 Tomahawk merupakan salah satu rudal jelajah andalan militer Amerika Serikat dan sekutunya. Rudal yang mulai dikembangkan pada dekade 1970-an dan memasuki layanan pada tahun 1983 ini menjadi salah satu momok yang ditakuti oleh pihak lawan. Rudal yang memiliki berat sekitar 1.600 kg ini mampu mencapai jarak sekitar 2.500 km untuk rudal varian standarnya.
Rudal Tomahawk ditujukan sebagai rudal anti-kapal meskipun juga bisa menyerang target-target di darat seperti pangkalan udara atau basis militer lainnya. Rudal ini memiliki hulu ledak sekitar 750 kg yang dapat menggunakan hulu ledak konvensional atau nuklir. Di tubuh militer Amerika Serikat, rudal ini bisa diluncurkan melalui kapal perang, kapal selam atau platform kendaraan darat.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.