Pasca kegagalan Korea Selatan menapak babak Final Piala Asia 2023, serangan terhadap Jurgen Klinsmann pun semakin sengit. Tuntutan pemecatan pun mengalir pada KFA (PSSI-nya Korea Selatan).
Munculnya berbagai tuntutan ini sebenarnya merupakan akumulasi dari beberapa ketidakpuasan terhadap pelatih dari Jerman ini. Sejak babak penyisihan hingga 8 besar, penampilan Korea Selatan belum menunjukkan layaknya tim Impian.
Dalam babak penyisihan saja mereka meraih 2 kali seri dan 1 kali kemenangan. Sementara di babak 16 dan 8 besar pun mereka lolos dengan ‘ajaib’. Satu-satunya kemenangan mutlak hanya atas Bahrain di fase grup.
Rasa tidak puas ini pernah diungkap oleh media Korea Selatan Natey Sports yang dikutip soha.vn pada Sabtu (27/1).
Dalam ulasannya media Korea Selatan menganggap bahwa Jurgen Klinsmann gagal mengangkat marwah Korea Selatan sebagai tim bertabut bintang. Buktinya penampilan di fase grup tidak menggambarkan layaknya tim Bintang.
KFA sebagai federasi sepak bola Korea Selatan sendiri sebenarnya banyak menaruh harap pada Jurgen Klinsmann. Buktinya sejak Februari 2023 mereka mengontrak sosok ini dengan gaji yang luar biasa, sekitar Rp34 miliar per musim.
Artinya dengan gaji sedemikian besar. Klinsmann harus mampu mengangkat performa Prajurit Taeguk. Dan Piala Asia 2023 menjadi ujian pertamanya. Faktanya, Klinsmann gagal total di ajang ini.
Namun di tengah desakan mundur tersebut, Klinsmann menolak untuk mundur. Dengan tegas dikatakannya bahwa pencapaian babak semifinal sudah menjadi sebuah prestasi bagi Korea Selatan.
Di tengah berbagai desakan untuk mundur, ironisnya KFA tidak dapat berbuat apa-apa.
“Kami tidak bisa mengatakan apa pun tentang pekerjaan Tuan Jurgen Klinsmann. Asosiasi Sepak Bola Korea (KFA) menerima banyak kritik tetapi perlu ada evaluasi menyeluruh terhadap pekerjaan pelatih kepala. Saya yakin kami memerlukan banyak Tindakan berbeda untuk mencapai tujuan tersebut. Evaluasi masalah ini. Bagaimanapun, kami akan mempertimbangkan situasinya dengan sangat teliti,” kata Wakil Presiden KFA, Han Jun Hee, seperti dikutip soha.vn (9/2).
Sikap ini membuat gemas media massa dan pendukung timnas Korea Selatan. Namun sikap tidak jelas KFA ini ditengarai terkait dengan klausul kontrak antara mereka dengan Klinsmann. Sebab jika mereka memutus kontrak wajib melunasi gaji 2.5 tahun yang belum dijalani ditambah kompensasi. Menurut hitung-hitungan pers Korea mencapai nilai 4,5 juta USD.
Situasi inilah yang menempatkan Korea Selatan dalam posisi sulit. Mereka mau tetap bertahan dengan kontrak, banyak resiko harus dihadapi. Namun jika menghentikan kontrak, harus siap sejumlah dana untuk kompensasi terhadap Klinsmann.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.