Kasus Mauresmo Hinoke Bisa Jadi Pembelajaran Bagi Scouting PSSI, Kenapa?

Hikmawan Firdaus | zahir zahir
Kasus Mauresmo Hinoke Bisa Jadi Pembelajaran Bagi Scouting PSSI, Kenapa?
Mauresmo Hinoke Saat Melakoni Sesi Pemusatan Latihan Bersama Timnas Indonesia U-20. (Instagram/mauresmoo)

Timnas Indonesia dari berbagai kelompok umur dan senior kini mulai kembali disibukkan dengan berbagai agenda. Melansir dari laman resmi PSSI (pssi.org), timnas Indonesia U-17 dan U-20 kini tengah bersiap menyonsong babak kualifikasi Piala Asia U-17 dan U-20 2025 yang akan mulai bergulir pada bulan September-Oktober 2024 nanti. Di sisi lain, timnas senior juga akan mulai disibukkan dengan persiapan Kualifikasi Piala Dunia 2026 round 3 yang akan dimulai pada bulan September.

Timnas Indonesia U-20 kini menjadi skuad timnas yang dianggap paling sibuk untuk mempersiapkan skuadnya. Tercatat, PSSI tengah mencoba melakukan naturaliasi pemain keturunan guna memperkuat skuad garuda U-20. Sejauh ini, ada 3 nama yang direkomendasikan untuk dilakukan proses naturalisasi, yakni Tim Geypens, Dion Markx dan Mauresmo Hinoke.

Akan tetapi, kabar buruk pada akhirnya menimpa salah satu calon pemain naturalisasi timnas Indonesia, yakni Mauresmo Hinoke. Pemain yang kini membela FC Dordrecht tersebut tidak bisa diproses naturalisasinya karena diketahui memiliki keturunan Indonesia dari kakek-nenek buyutnya. Hal ini menjadikannya berbenturan dengan peraturan FIFA yang menyebut pemain boleh dinaturalisasi secara langsung apabila sampai generasi kedua atau pada batas kakek dan nenek.

Sontak, hal ini membuat banyak pihak bertanya-tanya bagaimana bisa tim scouting atau pencari bakat yang dimiliki PSSI bisa ‘kecolongan’ mengenai status keluarga Mauresmo Hinoke. Terlebih lagi, sang pemain juga pernah berseragam timnas Indonesia U-20 saat berlaga di ajang Toulon Cup 2024 beberapa waktu lalu.

Berkaca Dari Kasus Mauresmo Hinoke, PSSI Perlu Lebih Teliti Dalam Seleksi Pemain

Kasus gagal dinaturalisasinya Mauresmo Hinoke karena salah dalam pemahaman status keluarga tentunya diketahui baru pertama kali terjadi dalam 4 tahun terakhir atau sejak Shin Tae-yong menjabat sebagai pelatih timnas Indonesia senior. Melansir dari laman transfermakt.co.id, Mauresmo Hinoke yang baru saja menjalani debutnya bersama tim senior FC Dordrecht memang dianggap sebagai salah satu pemain yang memiliki prospek besar bersama timnas Indonesia.

Namun, takdir harus berkata lain. Sang pemain ternyata diketahui hanya memiliki garis keturunan dari kakek-nenek buyutnya yang berasal dari Indonesia. Hal ini tentunya membuatnya tak akan bisa membela timnas Indonesia melalui jalur naturalisasi keturunan. Tentunya hal ini memang cukup disayangkan sekaligus bisa menjadi pembelajaran bagi banyak pihak, terutama tim scouting PSSI dan tim nasional agar lebih teliti lagi dalam menyeleksi asal-usul pemain selain juga tentunya kualitas sang pemain.

Di sisi lain, gagalnya dinaturalisasinya Mauresmo Hinoke juga kemungkinan akan membuat 1 kuota pemain keturunan di timnas U-20 akan diisi oleh pemain lain. Kemungkinan nama yang akan mengisi kuota tersebut adalah Sem Yvel atau Xavi Wourdstra yang disebu-sebut juga tengah didekati oleh PSSI.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak