Polemik Timnas Indonesia: Mana yang Lebih Baik, Pindah Regional atau Membagi Asia dalam 2 Konfederasi?

Sekar Anindyah Lamase | M. Fuad S. T.
Polemik Timnas Indonesia: Mana yang Lebih Baik, Pindah Regional atau Membagi Asia dalam 2 Konfederasi?
Malik Risaldi saat membela Timnas Indonesia di laga melawan Bahrain (pssi.org)

Polemik yang mengikuti pertandingan antara Timnas Indonesia melawan Bahrain sepertinya masih belum berakhir dengan baik. Pasalnya, induk sepak bola Asia, alias AFC dituding pilih kasih terhadap dua negara yang bertanding pada tanggal 10 Oktober 2024 lalu.

Menyadur rilisan laman Suara.com, layangan surat protes yang ditujukan oleh PSSI kepada AFC, sama sekali tak digubris oleh induk sepak bola benua kuning tersebut. Sementara di sisi lain, permintaan Bahrain untuk melaksanakan pertandingan melawan Indonesia di tempat netral, langsung mendapatkan tanggapan dari AFC.

Bahkan, laman Suara.com pada Sabtu (19/10/2024) menuliskan, hal tersebut sebagai sebuah hal yang mengindikasikan adanya tindakan berat sebelah dari AFC. Sehingga tak mengherankan jika pada akhirnya bermunculan suara-suara yang tak puas, baik dari kalangan akar rumput, maupun dari kalangan pundit sepak bola Indonesia yang menaruh perhatian terhadap Pasukan Merah Putih.

Salah satunya, tentu saja coach Justinus Lhaksana. Menyadur laman Suara.com, pria yang juga merupakan mantan pelatih Timnas Futsal Indonesia tersebut sampai menyarankan kepada PSSI untuk pindah federasi ke Oceania jika permintaan dari Bahrain benar-benar direalisasikan oleh AFC.

Lantas, apakah ini merupakan sebuah hal yang bijak? Ataukah ada opsi lain selain pindah federasi?

Sejatinya, masih ada opsi yang cenderung lebih baik bagi Timnas Indonesia untuk menyikapi hal ini, yakni dengan menginisiasi pemisahan konfederasi di benua Asia itu sendiri. Alih-alih berpindah ke Oceania yang hanya memiliki jatah satu kuota ke putaran final Piala Dunia 2026, tentunya peluang Timnas Indonesia akan lebih besar jika benua Asia terbagi menjadi dua konfederasi.

Dengan jatah 8 lolos langsung ke putaran final Piala Dunia 2026 dan asumsi jatah tersebut akan dibagi rata oleh dua konfederasi, maka masing-masing konfederasi nantinya akan mendapatkan empat jatah. Asumsi lainnya, dengan pembagian wilayah yang kemungkinan terbagi menjadi konfederasi Barat-Timur, maka nantinya Indonesia akan bersaing dengan negara-negara yang berasal dari Asia Selatan, Asia Tenggara serta Asia Timur.

Itu artinya, dari 4 kuota yang mungkin didapatkan, masih ada slot 2 kuota untuk diperebutkan oleh negara-negara selain Jepang dan Korea Selatan yang secara kualitas pastinya akan sulit untuk dihentikan oleh negara-negara lainnya di zona Timur.

Jadi, lebih pilih mana, pindah konfederasi ataukah menginisiasi pembagian AFC menjadi 2 wilayah? Tentunya opsi kedua lebih menguntungkan bukan? Terlebih, dalam sejarahnya, Indonesia juga menjadi salah satu founder dari AFC, yang tentunya bisa saja untuk menginisiasi hal itu terjadi lagi.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak