Media Jepang Psywar Jelang Lawan Indonesia, Singgung Tragedi Kanjuruhan

Hikmawan Firdaus | zahir zahir
Media Jepang Psywar Jelang Lawan Indonesia, Singgung Tragedi Kanjuruhan
Cuplikan Laga Antara Indonesia vs. Jepang di Fase Grup D Piala Asia 2023. (pssi.org)

Sekitar 2 minggu lagi timnas Indonesia akan menghadapi Jepang dalam lanjutan laga matchday ke-5 babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 round 3 zona Asia. Melansir dari laman resmi PSSI (pssi.org), laga tersebut dijadwalkan akan digelar pada tanggal 15 Oktober 2024 di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.

Kendati laga tersebut masih akan digelar kurang lebih 2 pekan lagi, kedua pihak sudah mulai saling mempersiapkan diri jelang menghadapi laga panas tersebut. Bahkan, beberapa pihak dari kedua sisi juga mulai saling melontarkan psywar sebelum laga antara Indonesia vs. Jepang tersebut. Salah satunya adalah dari media asal Jepang sendiri, yakni Futabanet.

Melansir dari laman berita suara.com (30/10/2024), media asal Jepang, Futabanet menyebut sepakbola Indonesia merupakan sebuah fenomena kegilaan dalam dunia olahraga. Bahkan, media terrsebut juga turut membawa peristiwa tragedi Stadion Kanjuruhan 2 tahun lalu yang menyebabkan lebih dari 130 nyawa melayang.

Yang pertama terjadi pada Oktober 2022 ketika terjadi kerusuhan pada laga domestik di Provinsi Jawa Timur yang mengakibatkan lebih dari 130 korban jiwa. Tragedi (Kanjuruhan) ini dengan jelas membuktikan betapa 'gila' sepak bola di negara itu,” tulis media Futabanet.

Tragedi Kanjuruhan sendiri memang menjadi noda kelam bagi pesepakbolaan Indonesia dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Kala itu, kericuhan pecah usai laga Arema FC vs. Persebaya Surabaya yang disinyalir terjadi karena pihak kepolisian salah dalam melakukan penanganan kerusuhan yang merebah di area stadion.

Media Jepang Juga Singgung Kegagalan Indonesia Gelar Piala Dunia U-20 Karena Politik

Lebih lanjut lagi, media Jepang, Futabanet seakan-akan kian ‘menguliti’ buruknya pesepakbolaan di Indonesia dalam beberapa tahunt terakhir. Bahkan, mereka tak hanya membawa kasus tragedi Kanjuruhan ke dalam pembahasannya, melainkan juga kegagalan Indonesia menggelar ajang Piala Duni U-20 di tahun 2023 silam.

Kala itu, perhelatan Piala Dunia U-20 tahun 2023 yang hanya menghitung bulan harus kandas karena faktor politik. Hal ini disebabkan banyaknya gelombang protes dari berbagai pihak mengenai hadirnya Israel sebagai salah satu kontestan Piala Dunia U-20. Seperti yang diketahui, Indonesia secara politik tak mengakui kedaulatan Israel dan memilih berjuang di sisi kemerdekaan Palestina.

Tampaknya ada masalah ketika Israel memenuhi syarat untuk berpartisipasi pada tahun 2022, namun pada Maret 2023, muncul penolakan. Bahkan saat Presiden Joko Widodo bersikeras untuk tetap jadi tuan rumah, sanksi FIFA tidak bisa dihindarkan,” tulis media Futabanet.

Melansir dari laman resmi AFC (the-afc.com), timnas Indonesia sendiri kini masih berada di peringkat ke-5 klasemen sementara grup C dengan raihan 3 poin dari 3 kali hasil menang dan menelan 1 kekalahan.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak