Masih Awal Musim, Pecco Bagnaia Tak Gugup Walau Kalah Lagi dari Duo Marquez

Sekar Anindyah Lamase | Desyta Rina Marta Guritno
Masih Awal Musim, Pecco Bagnaia Tak Gugup Walau Kalah Lagi dari Duo Marquez
Pecco Bagnaia (Instagram/Pecco63)

Dan terjadi lagi, nasib Pecco Bagnaia di GP Argentina kemarin tak jauh berbeda dengan seri perdana di Thailand lalu. Pecco lagi-lagi finis di belakang duo Marquez, tepatnya di posisi 3 pada balapan sprint.

Hasil lebih buruk tercipta di balapan hari Minggu di mana selain kalah cepat dari Marc dan Alex, Pecco juga harus rela finis di belakang Franco Morbidelli yang meraih podium pertamanya setelah 4 tahun.

Hal ini sejatinya sudah diprediksi sejak sebelum GP Argentina dimulai, mengingat Marc dan Alex sama-sama memiliki riwayat yang bagus di Termas. Sementara Pecco tidak pernah finis lebih dari P5 selama balapan di sini.

Terkait dengan hasil yang diperoleh di Sirkuit Termas kemarin, Pecco menilai dirinya merasa jauh lebih baik. Posisi ketiga kali ini lebih baik karena Termas memang bukan trek terbaiknya, berbeda dengan Buriram di mana seharusnya dia mendapat hasil lebih karena sirkuit tersebut dinilai lebih cocok dengan gaya balapnya.

Pecco Bagnaia (Instagram/@Pecco63)
Pecco Bagnaia (Instagram/Pecco63)

Setelah sesi sprint race, Pecco sempat mengungkapkan bahwa dia akan mencoba lebih baik di balapan hari Minggu, meskipun dia juga tidak tahu apakah usahanya tersebut cukup untuk bersaing dengan Marquez Brothers. Akan tetapi, pada akhirnya Pecco tetap memilih untuk tidak mengambil terlalu banyak risiko.

"Saya tidak ingin mengambil terlalu banyak risiko. Saya ingin mengejar mereka (Marc dan Alex) dengan aman sehingga saya bisa menyerang mereka dan menjadi lebih agresif," ujar Pecco, dilansir dari laman GPOne.

Lebih lanjut, pembalap asal Italia ini juga menegaskan bahwa situasi seperti ini sama sekali tidak membuatnya gugup. Melihat bagaimana dominasi duo Marquez di awal musim ini, banyak yang berasumsi bahwa Pecco akan terganggu, tapi juara dunia musim 2022 dan 2023 tersebut menepis isu tersebut.

"Jujur saja, saya sama sekali tidak gugup. Saya membaca banyak hal tentang diri saya dan tim saya, tapi jujur saja saya tidak peduli. Saya bersikap seperti biasa, kami baru berada di balapan kedua kejuaraan, dan saya masih selalu finis di posisi ketiga," tambahnya.

Perlu diingat bahwa Pecco adalah seorang juara dunia, untuk mengatasi hal semacam ini pasti dia sudah tahu bagaimana harus bertindak. Dia juga dikenal sebagai sosok yang tenang, tapi juga suka melakukan perlawanan yang hebat.

Pecco Bagnaia (Instagram/@Pecco63)
Pecco Bagnaia (Instagram/Pecco63)

Profil Pecco Bagnaia

Francesco "Pecco" Bagnaia adalah pembalap MotoGP asal Italia yang saat ini membalap untuk tim Ducati Lenovo Team. Lahir pada 14 Februari 1997 di Chivasso, Italia, Bagnaia memulai karier balap profesionalnya di ajang Moto3 pada 2014.

Dia kemudian sukses meraih gelar juara dunia Moto2 pada 2018 sebelum naik ke kelas MotoGP pada 2019 bersama tim Pramac Racing, dan kemudian bergabung dengan tim pabrikan Ducati pada 2021.

Bagnaia dikenal dengan kemampuan luar biasa dalam mengatur kecepatan dan beradaptasi dengan motor Ducati, menjadikannya sebagai salah satu pembalap paling menjanjikan.

Pada 2022, ia meraih gelar juara dunia MotoGP pertamanya setelah melalui persaingan ketat sepanjang musim. Keahlian dalam balap agresif namun cerdas, serta kemampuannya menghadapi berbagai kondisi sirkuit, menjadikannya pembalap yang sangat kompetitif.

Dengan sikap rendah hati dan fokus pada tujuan, Pecco terus berkembang dan menjadi salah satu pembalap top di MotoGP. Dengan talenta dan dedikasinya, Bagnaia selalu menjadi favorit untuk meraih kemenangan di setiap balapan.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak