Pembalap Red Bull Racing, Liam Lawson, tampaknya mendapat banyak tekanan di awal musim 2025 ini. Lawson resmi direkrut oleh Red Bull untuk menjadi pembalap mereka menggantikan Sergio Perez, pada Desember 2024 lalu.
Jika performanya tidak dapat memenuhi ekspektasi, bukan tidak mungkin dia bakal digantikan dengan pembalap yang lain, dalam hal ini Yuki Tsunoda yang penampilannya lebih bagus.
Hasil Liam Lawson Dalam Dua Balapan Pertama
Dalam seri pertama Formula 1 di Australia lalu, Liam Lawson, mengalami DNF alias gagal finis karena mobilnya yang mengalami spin dan menabrak dinding pembatas.
Lanjut ke GP Cina, di sesi sprint race Lawson memulai balapan dari grid ke-20 karena tersingkir dari Q1. Kemudian, dia mengakhiri balapan 19 putaran tersebut dengan berada di P14.
Di sesi balap utama pun juga tak lebih baik, Lawson memulai balapan dari posisi paling buncit, yakni P20 dan finis di P12.
Dengan ini, dapat disimpulkan bahwa Lawson mengalami masalah dalam tahap adaptasinya dengan mobil RB21.
Tanggapan Lawson
Tentang performa awal musim ini, Liam Lawson mengungkapkan bahwa dia masih butuh waktu untuk bisa merasa percaya diri mengemudikan mobil Formula 1.
Selain itu, dia juga berpendapat bahwa jendela kerja atau operating window dari RB21 begitu kecil. Shingga untuk bisa menghasilkan performa baik dari segi aspek setup atau persiapan lap, semua harus berada di titik yang tepat dan Lawson masih kesulitan mendapatkan titik ideal ini.
"Saya rasa ini hanya masalah waktu. Sayangnya, saya tidak benar-benar punya waktu. Maksud saya, untuk mengemudikan mobil Formula 1, dibutuhkan kepercayaan diri 100 persen pada apa yang Anda lakukan dan bukannya saya tidak percaya diri, tapi sehingga saat ini saya seperti tidak sempat," ujar Lawson, dilansir dari laman Motorsport.
Yuki Tsunoda Gantikan Liam Lawson?
Dengan performa Liam Lawson yang masih belum memenuhi ekspektasi, tidak heran jika Yuki Tsunoda digadang-gadang akan menggantikannya dalam waktu dekat.
Secara performa, pembalap VCARB ini memang lebih mentereng. Di GP Australia lalu, Tsunoda memulai balapan dari P5 dan mengakhirinya di P12. Meskipun merosot cukup jauh, tapi hasil ini tentu lebih baik dibandingkan Lawson yang gagal finis.
Berlanjut ke GP Cina, Tsunoda memulai balapan sprint dari grid kedelapan dan finis di P6. Sedangkan di main race, dia start dari posisi sembilan dan selesai di P12.
Usai kualifikasi GP Cina kemarin pun, Yuki Tsunoda mengaku siap 100% seandainya diminta untuk gantikan Liam Lawson di GP Jepang (seri ketiga).
Pembelaan Max Verstappen
Max Verstappen memberikan pembelaan terhadap rekan setimnya yang masih kesulitan menggunakan mobil RB21 mengingat mobil tersebut memang sulit untuk dimaksimalkan.
Dia menambahkan, seandainya Lawson diberi mobil Racing Bulls (yang digunakan tim VCARB) dia bisa melaju lebih cepat. Itu karena mobil Racing Bulls memang lebih mudah dikemudikan dengan jendela operasi yang lebih luas.
"Saya pikir, jika Anda menempatkan Liam di mobil Racing Bulls, dia akan melaju lebih cepat. Saya benar-benar berpikir begitu," ujar Max, dilansir dari laman Planet F1.
Menunggu Keputusan Red Bull
Sejak di datangkan musim lalu, sejatinya persoalannya bukan hanya sekadar Lawson siap secara skill dan mental atau tidak? Tapi juga dari Red Bull sendiri. Apakah mereka siap untuk menunggu proses Liam Lawson?
Melihat riwayat tim ini yang pernah mengganti pembalap di pertengahan musim, bukan tidak mungkin hal ini bisa terjadi pada Liam Lawson juga.
Untuk itu, mari kita tunggu apakah Red Bull benar-benar akan melakukan pergantian pembalap untuk Suzuka nanti.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS