Red Bull Resmi Tukar Liam Lawson dengan Yuki Tsunoda, Keputusan yang Tepat?

Hayuning Ratri Hapsari | Desyta Rina Marta Guritno
Red Bull Resmi Tukar Liam Lawson dengan Yuki Tsunoda, Keputusan yang Tepat?
Max Verstappen dan Yuki Tsunoda (Instagram/@f1)

Setelah rumor yang bertebaran, tim Red Bull resmi menukar pembalapnya, Liam Lawson, dengan Yuki Tsunoda. Pengumuman tersebut dirilis dalam akun X resmi F1, @F1, hari Kamis kemarin (27/3/2025). Dengan ini, Lawson akan kembali membalap di tim saudara Red Bull, Racing Bulls, pada GP Jepang yang akan datang.

Liam Lawson di Formula 1

Tahun lalu, Liam Lawson yang sebelumnya berstatus sebagai pembalap cadangan, resmi bergabung dengan tim Racing Bulls untuk menggantikan pembalap Daniel Ricciardo, untuk enam balapan terakhir di Formula 1 musim 2024.

Di sisi lain, tim Red Bull sendiri juga tengah menemui kesulitan dengan performa pembalap mereka, Sergio Perez. Mereka pun memutuskan untuk menghentikan kerja sama dengan Perez dan merekrut Lawson sebagai gantinya.

Keputusan ini tetap diambil oleh Red Bull, meski Tsunoda telah membuat kemajuan dalam performanya, baik di kualifikasi maupun balapan. 

Red Bull meyakini bahwa Lawson memiliki potensi yang lebih tinggi berdasarkan apa yang mereka lihat darinya saat menjalani tugas sebagai pembalap cadangan. Bos Red Bull sendiri, Christian Horner, mengatakan cukup sulit memilih di antara keduanya, tapi Lawson lebih unggul.

Dengan begitu, di musim 2025 ini Liam Lawson bergabung dengan Max Verstappen di Red Bull. Sementara posisinya di Racing Bulls digantikan oleh rookie, Isack Hadjar.

Kesempatan ini memang terlihat terlalu cepat untuk Lawson dan mungkin akan membutuhkan waktu lebih banyak untuk beradaptasi dengan RB21. 

Performa Liam Lawson dan Yuki Tsunoda di Awal Musim 2025

Liam Lawson dalam dua seri Formula 1 musim ini memang tampil kurang memuaskan, di Australia dia mengalami gagal finis karena mobilnya yang mengalami spin dan menabrak dinding. Sedangkan di GP Cina dia hanya mampu mengakhiri balapan di posisi 14 (sprint) dan 12 (Grand Prix). 

Sementara Yuki Tsunoda menunjukkan performa yang lebih baik, di GP Australia dia start dari P5 dan finis di P12, walau merosot cukup jauh tapi tentu ini lebih baik dibandingkan Lawson yang DNF. Di GP Cina Tsunoda mengakhiri balapan di P6 dan P12.

Max Verstappen Tak Suka

Keputusan Red Bull untuk mengganti Liam Lawson dengan Yuki Tsunoda ini tampaknya mendapat respons yang tidak menyenangkan dari Max Verstappen.

Max memahami posisi Lawson yang tengah mengalami kesulitan saat mengendarai RB21. Baginya, mobil Racing Bulls memang lebih mudah dikendarai, sehingga performa Lawson musim lalu cukup baik.

"Mobil Racing Bulls itu lebih mudah dikendarai daripada mobil kami (RB21). Saya memperhatikan hal itu ketika saya berbicara dengan Liam. Tahun lalu perbedaan antara dia dan Yuki tidak terlalu besar, menurut saya. Kalau tidak, tim tidak akan memutuskan untuk menempatkan Liam di Red Bull," ujar Verstappen, dilansir dari laman Crash.

Tanggapan Christian Horner

Kepala Tim Red Bull, Christian Horner, memberi penjelasan terkait dengan keputusan yang mereka ambil ini. Menurut Horner, mereka membuat keputusan ini dengan mempertimbangkan tujuan awal Red Bull di musim 2025, yakni mempertahankan gelar juara dunia pembalap dan kembali meraih gelar konstruktor.

"Sulit melihat Liam kesulitan dengan RB21 di dua balapan pertama dan sebagai hasilnya, kami secara kolektif telah mengambil keputusan untuk melakukan pergantian lebih awal. Kami memasuki musim 2025 dengan dua ambisi, yaitu mempertahankan kejuaraan dunia pembalap dan merebut kembali gelar konstruktor," ujar Horner dilansir dari laman Motorsport.

Di sisi lain, dia juga mempertimbangkan pengalaman Yuki Tsunoda untuk menyelesaikan pekerjaan mereka dalam mengembangkan RB21 yang masih menyimpan banyak PR.

Mereka juga mempertimbangkan karier Lawson yang baru seumur jagung di F1, dengan ini diharapkan Lawson mendapat pengalaman lebih banyak di Racing Bulls di lingkungan yang sudah sangat dia kenal.

Dengan ini, Yuki Tsunoda akan debut dengan Red Bull dan Honda di rumahnya sendiri. Bertepatan dengan musim terakhir hubungan kerja sama antara Honda dan Red Bull sekaligus home race terakhir mereka.

Lantas, apakah keputusan yang diambil ini sudah tepat? Jika mendengar pendapat Max Verstappen, mungkin kurang tepat jika Red Bull terburu-buru mengganti Lawson.

Musim 2025 baru berjalan dua seri, sementara Lawson masih membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan mobil RB21 yang diakui lebih sulit dikendarai.

Tsunoda pun juga belum tentu bisa meraih hasil yang lebih baik. Dengan kata lain, bisa jadi masalahnya bukan pada pembalap, tapi lebih kepada mobil Red Bull itu sendiri.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak