Perjalanan penuh liku harus dilalui oleh empat wakil Asia Tenggara di gelaran Piala Asia U-17 edisi 2025 di Arab Saudi. Indonesia, Vietnam, Australia dan Thailand, harus berjuang keras untuk bisa survive di perhelatan level tertinggi benua Asia untuk kelompok umur 17 tahun tersebut.
Namun demikian, meskipun saat ini pagelaran masih belum menyelesaikan seluruh pertarungan di fase penyisihan grup, Pasukan Gajah Perang Muda, Thailand dipastikan menyandang predikat sebagai perwakilan Asia Tenggara dengan prestasi paling buruk di gelaran.
Penyebabnya pun jelas, dalam tiga pertarungan yang telah dijalaninya di grup A, Thailand selalu meraih hasil minor, di mana mereka selalu kehilangan poin dan selalu kebobolan.
Maka tak mengherankan jika di klasemen akhir grup A, Thailand yang sedari awal turnamen menempati dasar kumpulan, harus mengakhiri kiprahnya dengan berada di posisi yang paling buncit.
Berdasarkan data yang ada di laman AFC, hingga usainya fase penyisihan grup A, Thailand tercatat menelan tiga kekalahan dari tiga pertandingan yang telah mereka jalani.
Bukan hanya itu, dalam tiga laga tersebut, dari laman yang sama disebutkan Thailand U-17 hanya mampu melesakkan dua gol, di mana masing-masing satu gol diciptakan saat melawan Uzbekistan dan Arab Saudi, serta kemasukan total sembilan gol.
Hal itu berarti, Thailand selain harus mengakhiri turnamen dengan status sebagai tim juru kunci, pulang tanpa membawa poin, juga harus menjadi lumbung gol dengan kebobolan -7 sepanjang keikutsertaan mereka di Piala Asia U-17 edisi 2025 ini.
Jika dibandingkan dengan kontestan asal Asia Tenggara lainnya, pencapaian Thailand ini terbilang paling mengenaskan. Pasalnya, hingga saat ini, tiga rivalnya dari ASEAN yang sama-sama menjadi wakil di kejuaraan, setidaknya telah mendapatkan poin dari laga yang telah mereka jalani.
Seperti misal, dua negara Asia Tenggara yang menghuni grup B, yakni Vietnam dan Australia, sampai berakhirnya matchday kedua fase penyisihan grup, keduanya telah mengoleksi 2 dan 1 poin di klasemen sementara.
Vietnam yang di dua pertandingan awal harus langsung menghadapi dua raksasa sepak bola Asia sekelas Jepang dan Australia, sukses memaksakan hasil imbang 1-1 di dua laga yang mereka jalani.
Sementara Australia yang capaiannya lebih minor daripada Vietnam di dua pertandingan awal, saat ini sudah mengoleksi satu poin hasil dari bermain imbang melawan Vietnam pada laga pertama (4/4/2025) lalu.
Namun patut digarisbawahi, meskipun saat ini Vietnam maupun Australia baru mengoleksi 2 dan 1 poin, keduanya masih memiliki kans besar untuk bisa menambah jumlah tersebut.
Pasalnya, dua negara wakil Asia Tenggara ini masing-masing memiliki satu laga tersisa di fase penyisihan grup, di mana Australia bakal bertarung melawan Jepang, sementara Vietnam bertanding melawan Uni Emirat Arab pada Kamis (10/4/2025) ini.
Meskipun di laga terakhir nantinya Australia maupun Vietnam mengalami kekalahan, namun hal tersebut masih tak akan merubah kenyataan bahwa untuk gelaran Piala Asia U-17 edisi 2025 ini, Thailand lah yang menjadi perwakilan kawasan Asia Tenggara dengan performa paling buruk.
Tentunya, capaian yang didapatkan oleh Thailand ini tak bisa disandingkan dengan apa yang telah direngkuh oleh Timnas Indonesia. Karena kita ketahui bersama, hingga sejauh ini anak asuh Nova Arianto tersebut menjadi kontestan terbaik dari Asia Tenggara, di mana mereka menjadi tim pertama dari kawasan ini yang mengamankan slot ke babak perempat final, sekaligus menggenggam satu tiket ke putaran final Piala Dunia U-17.
Semoga saja apa yang dialami oleh Thailand ini tak berlanjut di edisi-edisi selanjutnya ya. Bukan hanya Thailand, tapi bagi seluruh perwakilan Asia Tenggara juga!
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS