Langkah penuh kejutan yang dilakukan oleh Timnas Indonesia di pentas Piala Asia U-17 secara resmi telah berakhir seiring dengan kekalahan mereka atas Korea Utara.
Evandra Florasta dan kolega yang bertarung melawan tim asal Asia Timur tersebut, harus mengakui keunggulan sang lawan dengan berondongan enam gol tanpa balas di pertandingan yang juga menentukan langkah mereka ke babak semifinal itu.
Uniknya, selain membuat Timnas Indonesia U-17 harus packing koper dan pulang ke tanah air, kekalahan atas Korea Utara tersebut juga mengakibatkan dua hal lain yang cukup unik.
Selain membuat sang pelatih, Nova Arianto gagal untuk menyamai prestasi sang mentor, Shin Tae-yong yang sukses membawa Timnas Indonesia U-23 ke babak semifinal gelaran Piala Asia U-23 di Qatar tahun lalu, kekalahan tersebut juga membuat Pasukan Muda Merah Putih urung untuk melakukan balas dendam terhadap tim asal Asia Tengah, Uzbekistan.
Tenang, ini bukan sebuah dendam yang berkonotasi negatif kok. Tapi ini adalah dendam yang berkaitan dengan persaingan tim sepak bola antara Indonesia dengan Uzbekistan, yang semenjak beberapa tahun belakangan ini semakin memanas.
Di era kebangkitan sepak bola Indonesia, atau dalam hal ini Timnas Indonesia, Pasukan Merah Putih mulai menemukan rival baru di level benua, yakni Uzbekistan.
Semenjak gelaran Piala Asia U-20 di edisi 2022 lalu, pertemuan yang melibatkan Indonesia dan Uzbekistan menjadi semakin panas karena kedua kesebelasan mulai menemukan level permainan yang sama.
Setelah berhasil menahan imbang Uzbekistan U-20 di Piala Asia U-20 edisi 2023 lalu, aroma persaingan semakin menguat di antara keduanya, sehingga setiap pertemuan yang terjadi, selalu saja berlangsung penuh gengsi.
Setelah pertemuan keduanya di tahun 2023 tersebut, Timnas Indonesia dan Uzbekistan tercatat dua kali bertemu kembali di turnamen yang memiliki level sama.
Yang pertama adalah di babak semifinal Piala Asia U-23 di Qatar tahun 2024 yang mana laga tersebut berakhir dengan kemenangan 0-2 untuk Uzbekistan, dan yang kedua adalah gelaran Piala Asia U-20 edisi 2025 yang juga berakhir dengan kemenangan Uzbekistan dengan skor 3-1.
Alhasil, dalam dua pertarungan terakhir, Indonesia selalu saja menjadi pihak yang lebih inferior dan membuat dendam yang timbul terhadap Uzbekistan menjadi kian menumpuk.
Sejatinya, kans bagi Timnas Indonesia U-17 untuk membalaskan dendam kakak-kakak seniornya tersebut terbuka cukup lebar di turnamen Piala Asia kali ini.
Pasalnya, berdasarkan bracket yang dirilis oleh pihak AFC, mereka berkesempatan untuk berhadapan langsung dengan Uzbekistan di babak semifinal.
Tentunya dengan satu syarat mutlak, yakni mereka harus bisa melewati hadangan Korea Utara di babak delapan besar gelaran.
Aroma balas dendam bahkan sempat semakin menyeruak pada Minggu (13/4/2025) lalu, ketika di pertandingan perempat final lainnya, Uzbekistan berhasil memenangi pertarungan melawan Uni Emirat Arab dengan skor 3-1, dan membooking satu tempat di babak semifinal.
Namun sayangnya, pertarungan yang diidam-idamkan itu pada akhirnya harus musnah, seiring dengan kekalahan telak Timnas Indonesia atas Korea Utara di babak perempat final satu hari kemudian.
Sebuah hal yang sejatinya patut untuk disayangkan, karena di tengah meningginya persaingan antara Uzbekistan dan Indonesia belakangan ini, Timnas Indonesia U-17 memiliki modal yang cukup bagus untuk membalaskan dendam para seniornya yang dalam tiga pertarungan terakhir selalu saja gagal untuk menjadi pihak yang lebih baik.