Timnas Indonesia terancam tampil dengan kekuatan timpang di lanjutan babak kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia ronde ketiga melawan China dan Jepang pada bulan Juni 2025 mendatang.
Hal ini tak lepas dari munculnya badai cedera yang mendera beberapa penggawa Garuda. Menyadur laman Suara.com (22/4/2025), hingga saat ini setidaknya ada empat nama pemain Timnas Indonesia yang mengalami cedera.
Mereka adalah Shayne Pattynama, Dean James, Ragnar Oratmangoen dan Kevin Diks. Keempat pemain ini dikabarkan tengah mendapatkan masalah kebugaran ketika memperkuat klub masing-masing.
Cederanya para pemain pemain ini tentu saja sedikit banyak membuat kekuatan Timnas Indonesia tereduksi. Pasalnya, di antara pemain ini kerap menjadi andalan untuk bermain di Timnas Indonesia dan berkolaborasi dengan para pemain lainnya.
Namun, jika dianalisis lebih mendalam, kira-kira siapa yang memiliki pengaruh paling fatal dalam permainan Timnas Indonesia?
Tanpa bermaksud untuk meremehkan pengaruh pemain lainnya, kita bisa menyatakan bahwa untuk saat ini, dari keempat pemain yang tengah dihantam cedera tersebut, nama Kevin Diks dan Ragnar Oratmangoen-lah yang memiliki pengaruh paling besar.
Jawaban ini tentunya berdasar pada history dan track-record mereka ketika bermain bersama Skuat Garuda. Bagi Timnas Indonesia, kehilangan kedua pemain tersebut merupakan sebuah pukulan yang cukup telak, terutama Kevin Diks.
Pasalnya, pemain yang satu ini dapat dikatakan memiliki kualitas terbaik di antara deretan pemain yang memiliki posisi sama dengannya.
Memang, di posisi yang ditempati oleh Kevin Diks di Timnas Indonesia ada Asnawi Mangkualam dan Sandy Walsh. Namun untuk kualitas, tentu kita sepakat jika pemain FC Copenhagen tersebut masih memiliki kelas yang lebih baik daripada para kompatriotnya tersebut.
Terlebih, jika dibandingkan dengan Asnawi dan Sandy Walsh, Kevin Diks adalah pemain yang memiliki atribut ketenangan cukup tinggi, sehingga lebih stabil saat bertarung dan mendapatkan tekanan.
Selain Kevin Diks, absennya Ragnar Oratmangoen sejatinya juga memiliki impact yang cukup tinggi bagi Timnas Indonesia. Pasalnya, pemain yang kini menjadi bagian dari FC Dender tersebut menjadi andalan pelatih Timnas Indonesia di sektor kiri penyerangan skuat Garuda, baik di era Shin Tae-yong maupun Patrick Kluivert.
Dan jika kita melihat komposisi terakhir Timnas Indonesia untuk laga melawan Australia dan Bahrain kemarin, memang ada nama Rafael Struick yang bisa diplot pada sektor ini.
Namun perlu diingat, semenjak gelaran Piala AFF pada akhir tahun lalu, penampilan Rafael Struick merosot cukup tajam dan bahkan dirinya hanya menjadi pemain cadangan saja di laga melawan Bahrain lalu.
Sementara dua nama lainnya yang terbekap cedera, yakni Shayne Pattynama dan Dean James, tentu seharusnya tak menjadi sebuah permasalahan yang pelik.
Baik Pattynama maupun Dean James, keduanya hingga saat ini belum benar-benar menunjukkan pengaruh besarnya terhadap permainan Timnas Indonesia.
Patrick Kluivert maupun Shin Tae-yong pelatih sebelumnya, lebih sering memilih Calvin Verdonk untuk mengisi sisi kiri permainan tim asuhannya yang menjadi tempat Pattynama bermain, sementara Dean James, masih belum bisa menemukan performa dan chemistry terbaiknya ketika bermain untuk skuat Merah Putih.
Bahkan di laga debutnya melawan Australia beberapa waktu lalu, Dean James terkesan tampil biasa-biasa saja dan tak begitu mengesankan.
Kita harapkan, semoga saja di sisa waktu ini, empat pemain Timnas Indonesia tersebut bisa pulih seperti sedia kala. Karena jika tidak, maka coach Patrick harus siap-siap mencari pengganti yang sepadan dengan keempatnya, terutama untuk Kevin Diks dan Ragnar Oratmangoen.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS