Semen Padang FC secara mengejutkan mampu menumbangkan keperkasaan Persija Jakarta di markas Macan Kemayoran sendiri. Skuad besutan Carlos Pena gagal memanfaatkan magis Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor pada lanjutan BRI Liga 1 2024/2025.
Kehilangan tiga poin penuh di pekan ke-30 yang krusial, Persija Jakarta tentu harus putar otak untuk bisa kembali ke jalur kemenangan. Lantaran gara-gara kekalahan dua gol tanpa balas saat menjamu pasukan Kabau Sirah, mereka harus terlempar dari posisi empat besar teratas.
Antara News melaporkan pada Minggu (27/4/2025) malam WIB, tuan rumah sudah menguasai jalannya permainan. Dominasi ini terlihat jelas dalam hal penguasaan bola. Sejak peluit kick off dibunyikan, kedua kesebelasan memang terlihat cukup berhati-hati.
Di sisi lain, Semen Padang FC yang memerlukan tambahan poin untuk menjauhi zona merah pun menunjukkan perlawanan ketat. Namun tak terduga, gawang Persija Jakarta justru lebih dulu kecolongan saat terjadi kemelut. Tembakan Firman Juliansyah pada menit ke-19 membuat tim tamu memimpin 0-1.
Macan Kemayoran terus berupaya meningkatkan pressing mereka supaya bisa membalikkan keadaan, atau setidaknya mencetak gol penyama kedudukan. Usaha yang dilakukan pun membuahkan hasil. Nahas, gol Gustavo Almeida dianggap tidak sah oleh wasit karena ada aroma offside dalam proses gol tersebut.
Bak jatuh kemudian ditimpa tangga, Persija kembali kebobolan saat penghujung babak pertama. Berawal dari umpan tarik Cornelius Stewart, Bruno Gomes berhasil menambah catatan gol Semen Padang FC menjadi 0-2.
Skuad asuhan Pena pun lekas kembali mengambil kontrol laga ketika paruh kedua dimulai. Namun hingga pertandingan dinyatakan berakhir, skor tak berubah dan tiga poin sempurna pada pekan ini dipastikan jadi milik Laskar Kie Raha.
Biang Kerok Kekalahan Persija Jakarta dan Kekecewaan Hanif Sjahbandi
Kekalahan pahit di Stadion Pakansari membuat Persija Jakarta merosot ke peringkat kelima dengan 47 poin. Mereka punya jarak tiga angka dari Malut United FC yang berada satu tingkat lebih tinggi, dan lima angka dari Persebaya Surabaya yang menghuni peringkat ketiga.
Usai laga, pelatih Carlos Pena pun tak mampu menutupi kekecewaannya. Ia menilai bahwa Macan Kemayoran menunjukkan ritme yang tak memuaskan di 45 menit pertama, termasuk ketika dua gol Semen Padang mengoyak jala gawang Carlos Eduardo.
“Di babak pertama, ritme bola sangat lambat. Kami tidak bisa menciptakan peluang karena kami tidak menyerang dengan baik. Kami tidak menyerang dengan baik. Sirkulasi bola lambat. Di babak kedua, kami mencoba untuk bangkit. Kami mengubah formasi. Kami mencoba menempatkan lebih banyak pemain di depan,” kata juru taktik asal Spanyol itu.
Namun walaupun sudah melakukan banyak perubahan dan menciptakan peluang, finishing yang belum bagus membuat kesempatan harus terbuang sia-sia. Persija Jakarta tak bisa mencetak satu pun gol, sehingga ini diakui sebagai hasil yang buruk dan mengecewakan.
Di kesempatan yang sama, Hanif Sjahbandi turut mengomentari capaian negatif yang diraih timnya. Ia sendiri turun dari bangku cadangan untuk menggantikan Hansamu Yama. Menurutnya, Semen Padang FC terlihat lebih haus kemenangan dalam pertandingan semalam.
“Pukulan buat kita semua karena kita bermain di kandang dan 2-0 itu bukan hal yang bagus, itu memalukan. Semoga itu menjadi pelajaran bagi kami mengarungi sisa Liga 1 musim ini,” ujarnya.
Pekan ke-31, Hanif dan kolega akan menghadapi Borneo FC Samarinda di markas lawan, yakni Stadion Segiri. Pesut Etam juga memerlukan kemenangan, tetapi ini sekaligus menjadi kans bagi Persija untuk membayar tuntas rasa kecewa yang menggunung sejak enam pertandingan terakhir.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS