Derby Super Jatim yang telah dimainkan pada pekan ke-30 BRI Liga 1 2024/2025 menyisakan kekecewaan mendalam bagi Persebaya Surabaya. Kesebelasan asal Kota Pahlawan ini gagal mengulang hasil manis di putaran pertama kemarin.
Lantaran pertarungan di Stadion Kapten I Wayan Dipta berakhir dengan skor imbang 1-1. Walau rekor unbeaten Persebaya atas Singo Edan dipastikan masih berlanjut, tetapi tetap saja mereka kehilangan tiga poin sempurna.
Kedua kesebelasan sama-sama memainkan tempo tinggi. Namun Ernando Ari dibuat lebih dulu jatuh bangun melakukan dua penyelamatan beruntung dalam lima menit pertama usai kick off. Tim besutan Paul Munster pun mencoba merespon dengan serangan balik yang cepat.
Skor masih 0-0 saat babak pertama berakhir. Memasuki paruh kedua, heading Thales Lira yang meneruskan umpan silang dari sayap kanan berhasil mengoyak jala gawang Persebaya. Kendati demikian, keunggulan tersebut tak bisa bertahan lama.
Lantaran belum ada sepuluh menit, ada pelanggaran fatal yang dilakukan Julian Guevara kepada Flavio Silva di kotak penalti. Bruno Moreira yang maju sebagai eksekutor pun menuntaskan tugasnya dengan sempurna. Kedudukan 1-1 bertahan sampai wasit meniup peluit panjang.
Paul Munster Soroti Tumpulnya Permainan Terbuka Persebaya Surabaya
Perhatian serius ditujukan Paul Munster terhadap ketajaman anak asuhannya. Dalam beberapa pertandingan terakhir, mereka cukup kesulitan membongkar pertahanan lawan yang dihadapi. Kombinasi yang efektif masih tak mampu menghasilkan gol bagi tim.
Situasi tersebut juga terjadi saat menjamu PSIS Semarang sebelumnya. Persebaya sempat kehilangan bola, kemudian lawan mencetak gol. Merujuk ligaindonesiabaru.com pada Rabu (30/4/2025), juru taktik asal Irlandia Utara itu berkata, “Saya tentu sangat kecewa dengan bagaimana kami dapat melihat karena dalam situasi open play.”
Lebih jauh, Munster menyatakan bahwa Bajul Ijo telah bekerja sangat keras demi menjaga cleansheet. Oleh karenanya, gol ini menimbulkan rasa kecewa yang mendalam.
"Kami mencetak gol dari penalti, tetapi kami harus mencetak gol lebih banyak dalam permainan terbuka, tetapi kami kurang kejam di depan gawang lawan,” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, ia menyoroti permainan Arema FC yang mengubah formasi jadi 4-4-2 sehingga Persebaya punya kelebihan pemain di lini tengah. Meski punya penguasaan bola yang sedikit lebih banyak, umpan terakhir dan tembakan terakhir masih kurang klinis.
“Kemudian tim kami mulai turun ke blok rendah untuk transisi karena kami mengincar kemenangan. Kami tidak hanya bertahan untuk hasil imbang. Kami tahu mereka memiliki dua penyerang besar yang kuat di depan. Jadi kami harus mengatasinya. Kami tahu tentang itu. Tetapi kecewa karena tidak ada gol dalam open play,” lanjut Paul Munster.
Dengan hasil imbang melawan Arema FC, Persebaya Surabaya mengemas 53 poin, angka yang sama seperti milik Dewa United FC. Namun tim asuhan Jan Olde Riekerink menempati urutan kedua, sedangkan Bruno Moreira CS ada di peringkat ketiga.
Tak memungkiri bahwa kans untuk menyusul Persib Bandung sudah terlampau kecil. Kalaupun berhasil menyapu bersih empat laga terakhir dengan kemenangan, poin yang dikumpulkan masih belum cukup digunakan menyalip torehan pasukan Bojan Hodak.
Kendati demikian, Persebaya tentu bisa memanfaatkan laga-laga terakhir agar setidaknya melewati jumlah poin yang didapat oleh Dewa United FC atau sekadar menjaga posisi ketiga supaya tidak dikejar oleh Malut United FC. Mengingat saat ini skuad Laskar Kie Raha menghuni peringkat keempat dengan 50 poin.
Di pekan ke-31, Paul Munster bisa mencoba menambah pundi-pundi poin timnya yang akan bertandang ke markas Persik Kediri. Derbi Jatim yang kedua itu digelar pada hari Senin (5/5/2025) mendatang.
BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE