Akhir-akhir ini striker klub Persib Bandung, Ciro Alves menjadi sorotan oleh fans sepakbola Indonesia di dunia maya. Melansir dari beberapa sumber di laman suara.com, striker asal Brazil tersebut dirumorkan akan segera menjalani proses naturalisasi kedepannya karena berkeinginan untuk menetap di Indonesia.
Sontak, kabar ini sendiri cukup mengagetkan banyak pihak karena sebelumnya tak ada rumor yang berkembang dari sang pemain. Berita atau kabar akan dinaturalisasinya Ciro Alves diberikan oleh istri sang pemain, Maria Eudarda Mondadori di akun instagram pribadi milik Ciro Alves, @ciroalves.official.
“Tahun ini kita mau naturalisasi, karena kita mau tinggal di sini ya. Jadi kita harus naturalisasi. Tahun ini kita udah orang Indonesia,” ujar Maria Eudarda Mondadori.
Keinginan Ciro Alves ini bisa saja menjadi sebuah kejutan bagi publik sepakbola Indonesia. Pasalnya, striker yang sudah berkarir di Indonesia sejak tahun 2019 ini dikenal sebagai salah satu striker yang cukup tajam dan bisa saja dipanggil ke skuad timnas Indonesia jika sudah resmi dinaturalisasi.
Namun, ternyata ada 3 hal atau faktor yang bisa saja membuat Ciro Alves batal dinaturalisasi dalam waktu dekat dan gagal membela timnas Indonesia. Berikut adalah beberapa ulasannya.
1. Memiliki Usia yang Cukup Tua
Meskipun dikenal sebagai seorang striker yang cukup tajam saat berkari di Indonesia, tak dapat dipungkiri usia menjadi salah satu penghalang tak bisanya Ciro Alves dinaturalisasi dan membela timnas Indonesia. Melansir dari laman transfermarkt.co.id, mantan penyerang timnas Brazil U-20 tersebut saat ini sudah berusia 36 tahun.
Jika melihat dari rekam jejak performa seorang atlet, khususnya pesepakbola secara umum, usia 35 tahun keatas merupakan batas akhir performa sang pemain. Hal inilah yang menjadi alasan keinginan Ciro Alves untuk membela timnas Indonesia bisa saja pudar karena PSSI ingin menaturalisasi pemain keturunan yang notabene memiliki usia cukup muda atau sekitar usia awal 30-an jika terpaksa.
2. Terkendala Aturan FIFA
Salah satu hal yang juga bisa menjadi kendala bagi Ciro Alves jika ingin dinaturalisasi adalah masa tinggal di Indonesia. Melansir dari laman resmi FIFA (fifa.com), seorang pemain jika ingin berpindah kewarganegaraan dan membela timnas negara tersebut harus tinggal selama kurang lebih 5 tahun berturut-turut atau 10 tahun secara keseluruhan.
Meskipun Ciro Alves sudah berkarir di Indonesia sejak tahun 2019 silam, akan tetapi dirinya pernah kembali ke Brazil pada tahun 2020 lalu imbas dari adanya pandemi Covid-19. Kondisi ini membuat syarat tinggal 5 tahun berturut-turut di Indonesia baginya sudah pupus. Jika dirinya memaksa ingin dinaturalisasi, maka dirinya baru bisa membela timnas Indonesia pada tahun 2029 mendatang.
3. PSSI Memiliki Keinginan Menaturalisasi Pemain Keturunan
Faktor lainnya yang juga bisa menghambat naturalisasi Ciro Alves dan membela timnas Indonesia adalah aturan tak tertulis PSSI yang lebih mengedepankan proses naturalisasi pemain yang memiliki keturunan Indonesia dari leluhurnya. Sejak gencarnya program naturalisasi jilid ke-3 yang dilakukan oleh PSSI pada tahun 2021 silam, induk federasi sepakbola Indonesia tersebut lebih mengedepankan para pemain yang memiliki darah Indonesia untuk dinaturalisasi.
Hal ini dikarenakana para pemain keturunan tersebut dianggap lebih mudah dalam proses naturalisasi dan secara tak langsung memiliki keterikatan dengan tradisi dan kultur di Indonesia. Beberapa nama seperti Jay Idzes, Nathan Tjoe-A-On, Justin Hubner, Sandy Walsh hingga Rafael Struick menjadi beberapa nama pemain naturalisasi yang memiliki darah Indonesia.
Sementara itu, Ciro Alves sendiri memiliki darah keturunan Brazil murni yang kemudian menetap di Indonesia untuk berkarir. Tentunya jika PSSI masih berpegang teguh dengan pendirian ini, bukan tak mungkin proses naturalisasi striker berpostur 175 cm itu akan gagal.
Nah, itulah beberapa hal yang bisa menyebabkan proses naturalisasi Ciro Alves terancam batal.