Kesenjangan Johann Zarco dan Somkiat Chantra Jauh, PR Besar untuk LCR?

Ayu Nabila | Desyta Rina Marta Guritno
Kesenjangan Johann Zarco dan Somkiat Chantra Jauh, PR Besar untuk LCR?
Johann Zarco (Instagram/@johannzarco)

Pembalap LCR Honda, Johann Zarco, telah menorehkan prestasi luar biasa musim ini. Dalam dua race terakhir saja, yakni di GP Le Mans dan Inggris, pembalap tertua di grid tersebut berhasil naik podium, tepatnya podium 1 dan 2.

Zarco di GP Le Mans

Johann Zarco tampil memukau di GP Le Mans 2025 lalu, Zarco berhasil memenangkan balapan dan melakukan selebrasi flip khasnya dalam seri yang dilangsungkan di kampung halamannya.

Tak sedikit pihak yang menyebut kemenangan Johann Zarco saat itu sebagai hoki karena kondisi cuaca yang berubah-ubah membuat race menjadi kacau.

Namun, menang adalah menang. Zarco dan tim tetap unggul dari segi strategi di mana ia dan tim telah memilih untuk menggunakan ban basah sejak awal, sehingga tidak perlu berganti motor lagi seperti pembalap lainnya. Hasilnya, Zarco berhasil finis terdepan dengan gap 12 detik dari Marc Marquez.

Zarco di GP Inggris

Berbeda dengan Le Mans, kali ini Zarco finis di P2 walau start dari P9. Zarco naik ke P2 setelah rekan senegaranya, Fabio Quartararo, yang sedang memimpin balapan, mengundurkan diri dari balapan karena mengalami masalah teknis.

Posisi Johann Zarco

Selain dua podium di atas, Johann Zarco juga menunjukkan performa yang positif, meskipun belum bisa konsisten berada di 10 besar. Hasil tersebut membawanya bertengger di posisi 5 klasemen sementara, dengan total poin sebanyak 97.

Posisi ini mungkin tidak akan membuat Zarco bersaing meraih gelar juara dunia, tapi menjadi tanda perkembangan Honda yang sangat pesat, serta menjadikannya sebagai rider Honda dan rider non Ducati terbaik saat ini.

Meskipun usianya kini sudah menginjak 34 tahundan menjadi pembalap tertua di grid, dengan pengalaman yang cukup, motor spek pabrikan dari Honda, serta tim yang solid, Zarco membuktikan bahwa dirinya masih bisa bersaing dengan pembalap-pembalap muda lainnya.

Kesenjangan dengan Somkiat Chantra

Disaat Johann Zarco tengah berjaya di tahun keduanya bersama LCR, nasib sebaliknya justru menimpa rekan setimnya, yakni Somkiat Chantra.

Seperti yang kita ketahui, pembalap satu ini merupakan salah satu dari 3 rookie yang debut di MotoGP tahun ini.

Somkiat Chantra dikontrak oleh LCR Honda dari Moto2 untuk menggantikan posisi Takaaki Nakagami yang saat in beralih peran menjadi test rider Honda. Melansir dari situs resmi MotoGP, motogp.com, tahun lalu, dia finis di posisi ke-12 klasemen akhir.

Musim pertama Chantra di MotoGP dibuka dengan momen yang mengesankan karena dimulai di GP Thailand yang merupakan kampung halamannya.

Sayangnya, performanya musim ini tidak sebaik yang diharapkan. Chantra menjadi rookie dan pembalap dengan posisi paling buncit di klasemen sementara, tanpa mengoleksi poin satu pun.

Dia juga lebih banyak menyelesaikan balapan di posisi paling akhir dalam 7 balapan pertama musim ini.

Di saat maraknya rumor yang beredar bahwa Johann Zarco bakal naik ke tim pabrikan, nasib Somkiat Chantra di LCR justru masih belum menemui kepastian.

Sejatinya, penampilan yang kurang memuaskan dari Chantra di kelas MotoGP ini masih bisa dimaklumi mengingat ini adalah pengalaman pertamanya berkompetisi di kelas tertinggi.

Proses adaptasi dengan motor bisa menjadi salah satu faktor utama yang menghalanginya untuk tampil lebih baik.

Namun, perlu diperhatikan juga kalau performa seperti ini bisa mengancam karirnya di MotoGP, terutama jika melihat durasi kontraknya dengan LCR yang hanya berjalan satu tahun saja.

Lantas, apakah Somkiat Chantra bisa tampil lebih baik pada seri-seri berikutnya dan mengejar ketertinggalan dari Johann Zarco?

BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI SINI

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak