Pasukan Garuda kembali turun lapangan di matchday kesembilan babak kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia ronde ketiga. Sepertimana menyadur laman AFC, pada laga yang bertepatan dengan malam takbiran hari raya Idul Adha (5/6/2025) tersebut, anak asuh Patrick Kluivert itu akan menjamu tim asal kawasan Asia Timur, China.
Stadion kebanggaan rakyat Indonesia, yakni Gelora Bung Karno, dipilih untuk menjadi venue dari pertandingan yang juga bakal menentukan langkah Skuat Garuda di babak kualifikasi ini.
Menjelang dimainkannya laga yang penuh dengan tendensi ini, dua kondisi berbeda tengah dirasakan oleh kedua kesebelasan.
Jika Indonesia kini tengah berada dalam fase haus kemenangan, di sisi sebaliknya, China justru saat ini tengah mengalami kemerosotan moral bertanding dan berada dalam kondisi yang "amburadul".
Bagi kubu Indonesia, laga melawan China ini mereka tatap dengan penuh rasa optimis. Selain karena mereka bertindak sebagai tuan rumah, Indonesia menjadi lebih positif dalam menyongsong laga ini karena mereka tengah berada dalam kondisi yang lebih baik dari sang lawan.
Seperti misal, menjelang dimulainya matchday kesembilan ini, Ole Romeny dan kolega masih berada di posisi yang lebih baik daripada sang lawan. Bukan hanya itu, pasca menghantam Bahrain di pertandingan terakhir pada bulan Maret lalu, Pasukan Garuda terus berbenah dan mulai mencari tim-tim lain di grup C untuk mereka tundukkan.
Sementara itu di pihak China, mereka saat ini justru tengah berada dalam kondisi yang cukup rapuh. Baik dari segi kekuatan tim, maupun dari segi modal bertanding yang mereka bawa ke Jakarta.
Dari segi kekuatan tim, Negara Tirai Bambu tersebut dikabarkan tak bisa membawa lima pemain andalannya untuk bergabung, termasuk di antaranya adalah pemain gaek andalan mereka, Wu Lei.
Sementara dari segi modal, China yang tetap menargetkan kemenangan meskipun bermain di kandang Pasukan Garuda, hadir dengan membawa label sebagai tim terburuk di grup C.
Dalam catatan AFC, dalam delapan pertandingan yang telah dijalani, China hanya mampu memenangi dua pertandingan saja, yakni saat melawan Indonesia (15/10/2024) dan Bahrain (14/11/2024).
Imbasnya, mereka hanya mampu mengoleksi 6 poin dan kini tersungkur di dasar klasemen sementara grup C, dan berdiri di tepian jurang kegagalan.
Bukan hanya itu, statistik yang mereka dapatkan kala menjalani delapan laga terdahulu pun juga sangat miris. Bagaimana tidak, dari delapan laga tersebut mereka hanya mampu menciptakan 6 gol dan kebobolan 19 gol.
Hal tersebut menandakan bahwa baik dari sisi penyerangan maupun dari sisi pertahanan, China saat ini sedang memiliki masalah besar!
Lebih lanjut, amburadulnya China juga terlihat dari rekor buruk yang mereka dapatkan saat menjadi tamu bagi tim Jepang di matchday pertama lalu. Pada pertandingan pembuka (5/9/2024), China yang bertandang ke markas Jepang terkena bantai tujuh gol tanpa balas, dan membuat hasil kebobolan itu menjadi yang terbanyak dari seluruh pertandingan di ronde ketiga kualifikasi ini.
Masih berlanjut, China juga tak lagi bisa meraih kemenangan dalam tiga pertandingan terakhir yang mereka jalani di grup C ini. Setelah mengandaskan Bahrain pada bulan November tahun lalu, China selalu takluk ketika bertanding melawan Jepang, Arab Saudi, dan Australia.
Sehingga, akan sangat besar beban mereka untuk bisa benar-benar bangkit, mengingat moral bertanding para penggawanya yang telah dihajar habis-habisan dalam tiga pertandingan terakhir yang mereka jalani.
Sementara Indonesia? Tentu saja setelah kalah dari Australia di matchday ketujuh lalu, mereka bergegas untuk bangkit, sehingga meraih kemenangan di pertandingan kedelapan melawan Bahrain dan membuat mereka haus akan kemenangan di pertandingan melawan China kali ini.