Akhir yang buruk mewarnai perjalanan Timnas Indonesia di ronde ketiga babak kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia grup C. Pasukan Merah Putih yang bertandang ke markas Jepang, di luar ekspektasi berhasil dibabat habis oleh tim tuan rumah dengan margin kekalahan mencapai enam gol.
Laman resmi AFC menginformasikan, pada pertandingan tersebut Jepang yang secara kualitas berada di atas level Indonesia sukses membenamkan Indonesia melalui dwigol dari Daichi Kamada pada menit ke-15 dan 45+6, kemudian sang bintang Takefusa Kubo di menit ke-19, Ryoya Morishita di menit ke-55, Shuto Machino di menit ke-58, dan ditutup dengan gol dari Maso Hosoya sepuluh menit sebelum waktu normal pertandingan berakhir.
Secara hasil, tentunya kekalahan enam gol tanpa balas Indonesia dari Jepang ini menjadi sebuah hal yang cukup memalukan. Pasalnya, gelontoran enam gol tanpa balas tersebut juga sekaligus menjadi rekor baru kekalahan Timnas Indonesia di babak kualifikasi Piala Dunia kali ini, yang mana sebelumnya kekalahan terbesar mereka hanyalah dengan margin empat gol saja.
Namun demikian, jika kita melihat perjalanan Timnas Indonesia secara menyeluruh, sebuah kebanggaan besar kembali tercipta seiring dengan berakhirnya seiring dengan berakhirnya rangkaian pertandingan di ronde ketiga ini.
Melihat hasil yang cukup impresif dari Timnas Indonesia ini, maka mau tak mau publik sepak bola di kawasan Asia Tenggara harus mengakui bahwa untuk saat ini, Pasukan Garuda adalah tim sepak bola terbaik di kawasan ini, lebih baik daripada tim-tim lain sekelas Vietnam, Thailand apalagi Malaysia.
Label ini tentunya tak lepas dari hasil yang didapatkan oleh Jay Idzes dan kolega di ronde ketiga babak kualifikasi ini, yang mana jika dibandingkan dengan dua pendahulunya, yakni Thailand dan Vietnam, jauh lebih baik capaiannya daripada dua tim utama Asia Tenggara tersebut.
Sekadar menginformasikan, dalam format kualifikasi Piala Dunia era modern di benua Asia, hingga saat ini baru ada tiga negara dari Asia Tenggara yang bisa lolos ke ronde ketiga. Diawali dengan Thailand yang memulainya di kualifikasi Piala Dunia edisi 2018, kemudian diteruskan oleh Vietnam di kualifikasi Piala Dunia edisi 2022, kali ini Indonesia yang meneruskan tampuk persaingan di Piala Dunia edisi 2026.
Dan seperti yang telah dituliskan, Timnas Indonesia mencatatkan hasil yang jauh lebih baik daripada dua negara sebelumnya. Menyadur data dari laman AFC, Pasukan Merah Putih mengakhiri ronde ketiga zona Asia ini dengan menduduki peringkat keempat klasemen akhir dengan meraih 3 kemenangan, 3 hasil imbang dan 4 kekalahan.
Poin yang mereka dapatkan pun cukup banyak, yakni 12 mata, dengan hiasan 9 memasukkan, 20 kebobolan sehingga "hanya" memiliki defisit 11 gol.
Catatan tersebut tentunya mutlak lebih baik daripada Thailand dan Vietnam. Di edisi 2018, Thailand yang menghuni grup C, mengakhiri kampanye mereka dengan menempati posisi juru kunci klasemen berkoleksikan 2 poin.
Dari 10 pertandingan, Pasukan Gajah Perang tak pernah sekalipun meraih kemenangan dan hanya mampu bermain imbang 2 kali serta kalah 8 kali. Catatan kebobolan mereka pun lebih buruk daripada Indonesia, yang mana dari 10 pertandingan tersebut, Thailand hanya mencetak 6 gol, kebobolan 24 gol dan mengalami defisit 18 gol di akhir ronde.
Pun demikian halnya dengan Vietnam. Menempati grup C, Vietnam juga mengikuti jejak dari Thailand dengan menjadi tim juru kunci klasemen. Dari 10 pertandingan yang dijalani, Vietnam mampu mengoleksi 4 poin hasil dari sekali merengkuh kemenangan, sekali hasil imbang dan 8 kali menelan kekalahan.
Uniknya, dari sisi produktifitas, kebobolan dan selisih gol, Vietnam cukup mendekati catatan Indonesia. Dari 10 laga tersebut, Vietnam mampu mencetak 8 gol, kebobolan 19 gol dan memiliki defisit gol yang sama dengan Indonesia, yakni 11 gol.
Nah, dengan lebih menterengnya prestasi Timnas Indonesia di ronde ketiga babak kualifikasi ini, tentunya tak salah bukan jika saat ini kita melabeli Pasukan Merah Putih sebagai tim terbaik di Asia Tenggara?
BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI SINI