Pecco Bagnaia baru saja merasakan kebahagiaan setelah berhasil mengamankan pole position perdananya musim ini di GP Ceko 2025. Sebelumnya, ia sempat kecewa karena gagal lolos langsung ke sesi Q2 akibat strategi pemilihan ban yang keliru saat sesi Practice.
Saat itu, harusnya dia menggunakan ban medium basah, tapi strategi dari timnya mengatakan untuk menggunakan ban lunak, cara ini terbukti salah dan membuat Bagnaia harus berjuang di Q1 terlebih dahulu.
Namun, Pecco berhasil bangkit di Q1 dan membawanya ke Q2. Di sesi Q2, Pecco tampil impresif dengan mengunci pole position. Sayangnya, kebahagiaan tersebut hanya bertahan sebentar.
Saat sprint race dimulai, Pecco langsung kehilangan posisi terdepan setelah Marc Marquez menyalipnya. Meski begitu, ia masih bertahan di posisi kedua dan berusaha mengejar Marquez di depannya.
Namun, pada lap kelima, tiba-tiba muncul peringatan di dashboard motornya yang menyebutkan bahwa tekanan ban miliknya berada di bawah batas minimum yang diizinkan. Mengetahui hal itu, Pecco pun terpaksa mengubah strategi.
"Sayangnya, saya menerima pemberitahuan dari dasbor bahwa saya berada di bawah batas tekanan," ujar Pecco, dilansir dari laman Crash.
Dia sengaja memperlambat laju motornya dan membiarkan beberapa pembalap di belakangnya melewati dirinya. Tujuannya hanya satu, yakni agar tekanan ban depan kembali meningkat
Pecco sendiri mengaku bahwa biasanya ia tidak perlu melakukan hal tersebut. Namun, karena pemberitahuan itu muncul terus-menerus, ia memilih langkah aman.
Anehnya, setelah membiarkan rival-rivalnya menyalip, notifikasi di dashboard tidak kunjung hilang. Setelah balapan selesai dan ia tiba di pos pemeriksaan, motornya ternyata tidak diperiksa.
Kondisi ini semakin menguatkan dugaan Pecco bahwa ada gangguan elektronik pada motor yang membuat sistem kelistrikan keliru dalam membaca tekanan ban.
Ia menuturkan bahwa sebelum balapan dimulai, timnya memang sudah mendeteksi adanya masalah pada sistem elektronik dashboard motornya.
"Saya melihat datanya sejak putaran kedua, saya sudah melewati batas. Jadi, aneh mengalami masalah seperti ini. Tapi sebelum balapan dimulai, saya sudah mengalami beberapa masalah elektronik di dasbor, tim saya bekerja keras untuk mengatur semuanya dan mungkin ada sesuatu yang tidak diatur dengan cara normal," tambahnya.
Melansir dari laman The Race, Ducati sudah memberikan jawaban bahwa ini bukan pengaturan yang salah yang dimasukkan akibat kelalaian manusia, tapi gangguan pada dasbor yang menyebabkan alarm tekanan ban macet meskipun tidak ada alasan untuk menyala.
Pada akhirnya, meskipun hanya finis di posisi luar podium, tepatnya di P7, dan gagal memanfaatkan pole position pertamanya, Pecco tetap merasa cukup puas. Dia senang karena setidaknya di sprint race kali ini, ia sempat bersaing di barisan depan dan memiliki kecepatan yang kompetitif.
"Aneh mengatakannya tapi saya cukup senang dengan hari ini karena untuk pertama kalinya saya bisa bertarung untuk posisi terdepan," katanya.
Meskipun bukan kesalahannya sendiri, kejadian seperti ini berpotensi menurunkan semangatnya mengingat apa yang terjadi sejauh ini tidak berjalan sebagaimana mestinya. Namun, Pecco tetap berupaya untuk memberikan yang terbaik.
"Sejak awal musim hingga saat ini, segalanya tidak berjalan normal. Namun, kami bekerja keras untuk setidaknya mencoba menemukan kenormalan, konsistensi yang berjalan dengan baik," papar Pecco.
Setidaknya, start dari posisi terdepan bisa memberinya kepercayaan diri untuk menghadapi main race pada Minggu nanti dengan motivasi yang jauh lebih besar. Dia harus menebus kegagalan di sprint dengan hasil terbaik demi mengembalikan kepercayaan diri yang beberapa waktu terakhir terus terkikis akibat penurunan performa.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI