Van Basty Sousa mengawali kiprahnya di Persija Jakarta dengan penuh optimisme. Pemain asal Brasil itu tak dapat menyembunyikan rasa bahagianya usai menjalani pertandingan persahabatan menghadapi Arema FC pada Sabtu (26/7/2025) lalu.
Pertandingan yang berlangsung di Jakarta International Stadium (JIS) itu sekaligus menjadi momen launching tim Macan Kemayoran. Di hadapan puluhan ribu suporter, skuad racikan Mauricio Souza berhasil menang meyakinkan dengan skor 3-0.
Namun dalam pandangan Sousa, ini bukan sekadar laga uji coba. Atmosfer luar biasa dari ribuan pasang mata yang memadati tribun menjadi pengalaman berharga yang langsung membekas dalam memorinya.
“Kami tahu kami masih dalam masa persiapan. Tapi kami menunjukkan bisa menjalankan apa yang sudah direncanakan. Memang masih ada beberapa kesalahan, tapi itu bisa kami perbaiki sebelum liga dimulai,” ujar Sousa, mengutip persija.id hari Rabu (30/7/2025).
Pemain berusia 30 tahun ini merupakan salah satu wajah baru dalam skuad Persija musim ini. Kendati demikian, kesan mendalam dari debutnya membuat ia langsung merasa terhubung dengan klub barunya.
Dalam pertandingan itu, perhatian Sousa tersedot oleh nyanyian tiada henti dari suporter fanatik Persija, yakni The Jakmania. Ia tak ragu menyebut pengalaman tersebut sebagai sesuatu yang membanggakan.
“Saya sangat bahagia bisa mendapat kesempatan main di sini. Saya bangga bisa main di depan the Jakmania dengan segala cinta yang mereka berikan untuk Persija,” katanya.
Dukungan The Jakmania Tambah Semangat Persija Jakarta
Walau hanya laga uji coba, semangat Jakmania tak pernah luntur. Mereka terus bernyanyi dan memberikan dukungan tanpa jeda sejak awal hingga peluit akhir.
“Walaupun di laga uji coba, kita bisa lihat mereka bernyanyi sampai akhir. Kita tahu hubungan yang baik antara tim dan suporter akan berefek positif. Kami butuh dukungan the Jakmania sepanjang musim ini,” tutur Sousa lagi.
Jakmania memang dikenal sebagai salah satu basis suporter paling loyal dan fanatik di Indonesia. Identitas mereka sebagai pendukung Persija tak sekadar terlihat dari atribut oranye yang dikenakan, tapi juga dari komitmen mendalam terhadap klub.
Mereka rela membeli tiket resmi, mengenakan merchandise asli, hingga mengorbankan waktu dan tenaga demi hadir langsung di stadion. Dukungan ini bukan sekadar simbol, tapi sudah menjadi bagian dari identitas sosial warga Jakarta.
Simbolisme fanatisme Jakmania juga tergambar dari ungkapan bahwa darah mereka berwarna oranye yang menjadi lambang cinta tak bersyarat terhadap Macan Kemayoran.
Tak hanya itu, solidaritas dan kebersamaan antaranggota Jakmania juga menjadi kekuatan tersendiri. Baik yang fanatik maupun yang sekadar mencari hiburan, semua tetap berkontribusi positif bagi klub.
Kehadiran Jakmania bukan hanya soal jumlah, tapi juga pengaruh emosional yang mampu mendorong performa tim ke level terbaik. Hal tersebut menjadi salah satu alasan Persija selalu tampil agresif saat bermain di hadapan publik sendiri.
Lebih jauh, peran sosial Jakmania juga tak bisa diabaikan. Fanatisme mereka bukan sesuatu yang dibentuk secara instan, melainkan lahir dari sejarah panjang, kecintaan mendalam, dan rasa bangga sebagai bagian dari klub ibu kota.
Dukungan tersebut tidak hanya membentuk hubungan emosional yang kuat antara klub dan pendukung, tapi juga menjadi modal besar dalam menghadapi ketatnya kompetisi BRI Super League musim ini.
Di tengah persiapan menuju perjalanan kompetisi yang padat, harapan Sousa agar Jakmania terus hadir mendampingi Macan Kemayoran menjadi refleksi bahwa hubungan antara pemain dan suporter tak terpisahkan.