MotoGP Pakai Bahan Bakar Khusus, Apa Bedanya dengan Motor Biasa?

Ayu Nabila | Desyta Rina Marta Guritno
MotoGP Pakai Bahan Bakar Khusus, Apa Bedanya dengan Motor Biasa?
MotoGP (motogp.com)

Seperti kendaraan bermotor pada umumnya, motor MotoGP pun memerlukan bahan bakar untuk dapat melaju di lintasan. Bahkan, tak jarang kita melihat momen di mana beberapa pembalap terpaksa berhenti karena kehabisan bensin di tengah sesi.

Namun, berbeda dari motor biasa yang menggunakan bensin umum, motor MotoGP dirancang untuk menggunakan bahan bakar khusus. Jenis bahan bakar ini dibuat secara eksklusif untuk menunjang kinerja mesin prototipe yang digunakan di ajang balap paling bergengsi ini.

Setiap bahan bakar MotoGP harus mematuhi standar teknis yang sangat ketat. Aturan tersebut diterapkan untuk memastikan bahwa bahan bakar tidak hanya mendongkrak performa, tapi juga aman dan efisien dalam penggunaannya.

Karena itulah, bahan bakar ini memainkan peran penting dalam menentukan daya saing sebuah motor di lintasan, menjadikannya komponen krusial dalam strategi tim dan pembalap.

Melansir dari situs resmi MotoGP, motogp.com, berikut ini adalah ulasan lengkap tentang bahan bakar motor MotoGP.

Jenis Bahan Bakar Motor MotoGP

Bahan bakar MotoGP menggunakan bahan bakar dengan peringkat RON atau Research Octane Number yang lebih tinggi guna menghasilkan efisiensi dan performa yang jauh lebih baik saat idle dan akselerasi.

Perlu diketahui bahwa semua bahan bakar memiliki RON, angka ini menunjukkan tingkat pembakaran bahan bakar pada kecepatan dan suhu rendah, peringkat RON yang lebih tinggi jauh lebih responsif.

Selain itu, bahan bakar dengan RON yang tinggi akan maksimal manfaatnya jika bahan bakar tersebut digunakan bersama dengan desain teknologi canggih dari motor MotoGP. Sebaliknya, jika digunakan di motor biasa manfaatnya mungkin tidak terasa.

Bahan bakar motor biasa memiliki tingkat RON sekitar 90, sedangkan motor MotoGP menggunakan bahan bakar dengan tingkat RON hingga 102.

Bahan Bakar Setiap Pabrikan di MotoGP

Berbeda dengan ban yang hanya dipasok oleh satu merek saja, bahan bakar setiap pabrikan di MotoGP berbeda-beda. KTM bekerja sama dengan ExxonMobil, Ducati dengan Shell, Yamaha dengan TotalEnergies, sedangkan Aprilia dan Honda menggunakan BP.

Hal ini dikarenakan bahan bakarnya dikembangkan khusus untuk mereka, tapi sama-sama harus memenuhi regulasi teknis yang ditetapkan oleh MotoGP.

Aturan Bahan Bakar MotoGP

Semua motor MotoGP harus diisi bahan bakar tanpa timbal dan harus memenuhi parameter khusus terkait kadar minimum dan maksimum, parameter tersebut di antaranya ada RON, oksigen, benzena, tekanan uap, kepadatan pada suhu 15 derajat celcius, distilasi pada berbagai suhu, dan residu. Agar adil dan tidak terjadi kecurangan, bahan bakar akan diuji secara acak di setiap seri.

Kapasitas Bahan Bakar

Bahan bakar yang digunakan untuk motor MotoGP tetap memiliki batas, yakni 22 liter untuk sesi balap utama, dan 12 liter untuk sesi balap sprint.

Regulasi Baru 2027

Tahun 2024 lalu, ada regulasi yang mengatur tentang bahan bahan bakar MotoGP, di mana tidak kurang dari 40 persen bahan bakar harus berasal dari non-fosil. Aturan ini diperbarui lagi, di mana tahun 2027 nanti, seiring dengan revolusi besar-besaran di MotoGP, bahan bakarnya harus 100 persen berasal dari non-fosil.

Selain hal-hal di atas, tim MotoGP juga harus memperhitungkan jumlah bahan bakar yang akan digunakan dalam balapan. Tim perlu menemukan keseimbangan dengan membawa bahan bakar yang cukup untuk menyelesaikan balapan, tapi juga tidak boleh terlalu banyak agar motor tidak berat dan tidak sulit dikendalikan.

Kejadian di mana pembalap kehabisan bensin adalah salah satu kesalahan dalam perhitungan, akan sangat disayangkan jika terjadi di balapan sebenarnya.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak