Pedro Acosta menjalani awal musim 2025 dengan tantangan yang cukup besar. Performanya di lintasan belum sesuai harapan, bahkan sempat menimbulkan rasa frustrasi pada pembalap muda berusia 20 tahun ini.
Kondisi motor yang belum mendukung potensi maksimalnya membuatnya terdorong untuk menyampaikan desakan tegas kepada tim, berharap ada perbaikan yang bisa dilakukan agar balapan berikutnya lebih kompetitif.
Sebagai seorang rookie yang tampil cukup sukses pada musim sebelumnya, dengan kemampuan balap yang menjanjikan dan catatan hasil yang gemilang, situasi ini tentu terasa mengecewakan.
Potensi besar yang dimiliki Acosta seakan tertahan oleh keterbatasan performa mesin, sehingga ia belum bisa menunjukkan kemampuan terbaiknya secara konsisten.
Situasi mulai berubah di Grand Prix Ceko, di mana Acosta berhasil mengukir prestasi yang membawa angin segar. Ia mampu meraih podium ganda, baik di sprint race maupun balapan utama. Pencapaian ini menjadi bukti bahwa pembalap muda ini bisa bersaing di level atas.
Di sisi lain, rumor mengenai masa depan Acosta mulai ramai dibicarakan. Nama tim VR46 Racing muncul sebagai opsi yang mungkin menarik bagi pembalap asal Spanyol ini. Tim besutan Valentino Rossi itu sendiri juga dikabarkan menaruh minat yang besar pada Acosta.
Terkait isu tersebut, Acosta mengakui bahwa ia telah melakukan komunikasi dengan pihak tim VR46. Namun, menurutnya, pembicaraan tersebut adalah bentuk rasa hormat kepada tim yang menunjukkan minat pada dirinya.
"Jika ada yang tertarik pada Anda, mendengarkan mereka adalah tindakan yang tepat, juga sebagai bentuk rasa hormat. Kita tahu betul bahwa saat ini ada satu merek yang lebih unggul daripada yang lain, dan pada akhirnya kita selalu berusaha untuk mendapatkan motor terbaik karena lebih mudah meraih hasil," ujar Pedro Acosta, dilansir dari laman GPOne.
Di sisi lain, dia menegaskan bahwa saat ini fokus utamanya tetap berada di KTM. Prioritasnya adalah menghormati kontrak yang masih berlaku dengan tim asal Austria itu hingga 2026, dan berusaha semaksimal mungkin untuk memperbaiki performa di sisa musim bersama tim yang telah memberinya peluang debut di MotoGP.
"Meskipun begitu, saya memiliki kontrak dengan KTM hingga 2026 dan sebagai seorang profesional, saya akan melanjutkannya," tambahnya.
Bagi Acosta, pengalaman awal musim yang penuh tantangan ini menjadi pelajaran penting. Ia belajar bahwa dalam balapan kelas dunia, keberhasilan tidak hanya ditentukan oleh skill individu, tetapi juga oleh dukungan teknis dari tim berupa motor yang memadai.
Seorang pembalap bisa memiliki bakat luar biasa, tapi jika motor kurang optimal, hasil yang diinginkan sulit dicapai. Hal ini membuat Acosta semakin semangat untuk bekerjasama dengan tim KTM, untuk terus berupaya menyesuaikan motor agar lebih kompetitif.
Selain itu, keberhasilan di GP Ceko memberikan motivasi tambahan. Podium ganda tersebut menunjukkan bahwa meski menghadapi kesulitan di awal musim, potensi Acosta untuk meraih podium atau bahkan kemenangan masih ada.
Dengan pengalaman, pembelajaran dari kesalahan di awal musim, dan dukungan dari tim yang mengalir, peluang Acosta untuk menorehkan hasil yang lebih konsisten di sisa musim tetap terbuka lebar.
Secara keseluruhan, perjalanan Pedro Acosta musim ini menggambarkan lika-liku seorang pembalap yang tengah mencari performa terbaik di MotoGP. Ini bukan sesuatu yang keliru, melainkan bekal dan pengalaman untuk kariernya di masa depan.
Terkait dengan rumornya dengan VR46, siapa pun tidak bisa menutup kemungkinan bahwa hal itu akan terjadi di masa depan. Apalagi pembalap berbakat seperti Acosta pasti ingin motor terbaik, tapi untuk saat ini Acosta harus teguh pada komitmennya pada KTM.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
