Timnas Indonesia Ditantang Juarai AFF, Realistis atau Kemunduran Ambisi?

Hayuning Ratri Hapsari | Rana Fayola R.
Timnas Indonesia Ditantang Juarai AFF, Realistis atau Kemunduran Ambisi?
Timnas Indonesia. (pssi.org)

Di tengah dinamika pemilihan pelatih baru Timnas Indonesia dan arah pembangunan tim, muncul dorongan kuat agar Skuad Garuda memfokuskan target mereka pada Piala AFF. Ajang ini disebut sebagai batu loncatan realistis sebelum berbicara lebih jauh tentang impian tampil dan berprestasi di Piala Asia atau Piala Dunia.

Legenda Persib Bandung sekaligus mantan bintang Timnas Indonesia, Atep Rizal menilai bahwa sudah saatnya Indonesia menuntaskan dahaga gelar di level Asia Tenggara. Sejak pertama kali mengikuti turnamen tersebut, Indonesia belum pernah sekalipun menjadi juara, meski enam kali mencapai partai final.

“Sejak dulu Indonesia belum pernah menjuarai Kejuaraan ASEAN. Saya rasa sudah saatnya kita menuntaskan dahaga itu,” ujar Atep seperti diungkap suara.com, Jumat (31/10/2025).

Menurut Atep, keberhasilan di Piala AFF akan menjadi fondasi penting dalam membangun mental juara. Dengan modal pemain-pemain muda yang kini tampil konsisten, baik di liga lokal maupun luar negeri, Atep optimistis Skuad Garuda bisa mengubah sejarah. Ia menegaskan bahwa kemenangan di Piala AFF bukan hanya soal gengsi, melainkan momentum untuk memperkuat kepercayaan diri tim nasional di kompetisi yang lebih tinggi.

Turnamen Piala AFF 2026 dijadwalkan berlangsung dari akhir Juli hingga akhir Agustus 2026. Waktu persiapan yang masih cukup panjang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk menata ulang program pelatihan dan menentukan arah yang jelas. Namun, situasi kepelatihan yang belum sepenuhnya pasti menjadi tantangan tersendiri bagi federasi dan pemain.

Hingga kini, proses pemilihan pelatih baru Timnas Indonesia masih berlangsung. Beberapa nama disebut-sebut masuk dalam radar, namun keputusan akhir belum diumumkan oleh federasi. Dalam masa transisi seperti ini, ketidakpastian memang wajar terjadi, terutama setelah berakhirnya kontrak atau pemecatan pelatih sebelumnya.

Pelatih baru nantinya tentu akan membawa pendekatan taktis yang berbeda. Dalam fase adaptasi, kesabaran dan konsistensi akan menjadi kunci. Fokus pada penguatan pertahanan dan serangan yang terorganisasi dengan baik menjadi aspek penting untuk menunjukkan progres, terutama di tengah ekspektasi publik yang cukup tinggi.

Dari Piala Dunia ke Piala AFF, Target yang Realistis atau Kemerosotan Ekspektasi?

Sebagian pihak mungkin melihat langkah 'menurunkan target' ke Piala AFF sebagai tanda kemunduran ambisi. Namun, Atep justru menilai hal tersebut sebagai langkah realistis. Menurutnya, membangun mental juara harus dilakukan secara bertahap.

“Setelah menjuarai Piala AFF, barulah kita bicara Piala Asia dan target lebih besar seperti Piala Dunia,” ucapnya.

Faktanya, pencapaian Indonesia yang berhasil menembus babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 menjadi sinyal positif bahwa kualitas skuad saat ini tengah meningkat. Namun, perjalanan panjang untuk menjadi tim yang benar-benar matang tetap membutuhkan fondasi keberhasilan di level regional terlebih dahulu.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak