Timnas Indonesia U-22 pada akhirnya angkat koper lebih cepat dari ajang SEA Games 2025. Setelah di edisi dua tahun lalu sukses menjadi yang terbaik, Pasukan Garuda Muda kali ini harus rela terhenti langkahnya di fase penyisihan grup saja.
Sejatinya, kelolosan Indonesia menuju babak semifinal ditentukan oleh kerja keras mereka sendiri. Pasalnya, meskipun sempat bergantung pada hasil laga antara Vietnam dan Malaysia yang otomatis akan memulangkan Ivar Jenner dan kolega jika keduanya bermain imbang, namun hal itu pada akhirnya urung terjadi karena Vietnam lebih memilih untuk bermain fair dan menghantam Malaysia dengan skor dua gol tanpa balas.
Sehingga ketika Indonesia bertarung melawan Myanmar sehari berselang setelah laga Vietnam-Malaysia, satu tiket ke babak semifinal bisa mereka rengkuh dengan kerja keras sendiri namun dengan syarat harus menang dengan selisih minimal 3 gol.
Sayang seribu sayang, meskipun telah dibukakan pintu peluang oleh Vietnam sehari sebelumnya, Pasukan Muda Merah Putih tak mampu memaksimalkan keuntungan tersebut.
Memang benar Jens Raven dan kolega bisa mencetak tiga gol di laga itu, namun Myanmar juga berhasil menciptakan gol ke Gawang Indonesia, sehingga pada akhirnya di akhir laga Garuda Muda hanya menang dengan selisih 2 gol saja.
Dan di momen inilah kita harus "menyalahkan" Vietnam. Bukan karena telah membantu kita untuk memaksimalkan peluang yang ada, namun karena mereka hanya menang dua gol saja dari Malaysia di laga terakhir grup B.
Seharusnya kan Vietnam tahu, dengan pakem dan gaya permainan Timnas Indonesia yang saat ini, untuk menang tiga gol dari tim sekelas Myanmar itu sangatlah sulit. Sehingga jika mereka berniat untuk membantu Indonesia untuk lolos ke babak semifinal, harusnya Vietnam menang 3 gol, 4 gol, atau bahkan 5 gol lebih ketika bertanding melawan Malaysia.
Kalau hanya menang 2 gol seperti kemarin kan masih membuat Indonesia gagal untuk lolos karena di klasemen akhir runner-up terbaik, Garuda Muda kahal dalam hal produktivitas gol meskipun memiliki poin dan selisih gol yang sama.
Nah, seandainya kemarin Vietnam bisa menang minimal 3 gol atau bahkan lebih, Timnas Indonesia kan bisa lolos tuh walau mereka hanya menang 3-1 dari Myanmar. Atau mungkin jika Vietnam menang 4 gol dari Malaysia, Indonesia malah bisa lolos dengan mencatatkan berapapun kemenangan.
Ah, semua gara-gara Vietnam, Indonesia jadi gagal lolos. Seharusnya kan Vietnam jangan menang 2-0, tapi harusnya lebih besar dari itu agar Indonesia bisa melaju ke semifinal.
Sudah tahu kualitas permainan Indonesia U-22 saat ini jauh menurun ketimbang 2 tahun lalu kok Vietnam malah memberi tugas Garuda Muda untuk menang minimal 3 gol dari Myanmar. Akhirnya gagal kan?
Eh, jangan dibawa serius ya sobat bola Yoursay, tulisan ini adalah sarkas dan sebuah kritik terbuka untuk permainan Timnas Indonesia U-22 di SEA Games kemarin. Semoga saja ke depannya tim ini terus berbenah dan mampu membawa kebanggaan bagi persepakbolaan tanah air.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS