Refleksi 76 Tahun Kemerdekaan Indonesia

Munirah | Taufan Rizka
Refleksi 76 Tahun Kemerdekaan Indonesia
Ilustrasi bendera indonesia (pixabay/andreas danang)

Bangsa Indonesia telah melewati 76 tahun kemerdekaan. Hari kemerdekaan yang akan diselenggarakan beberapa minggu lagi, tepatnya tanggal 17 Agustus.

Kita patut bersyukur dan berterima kasih atas perjuangan para pendahulu kita dan para pejuang yang rela berkorban demi menggapai kemerdekaan bangsa Indonesia.

Mengheningkan cipta bagi para pendahulu kita dan para pejuang yang telah meninggalkan kita semua. Berani berkorban melawan penjajah walau dengan peralatan perang.

Namun dalam kondisi pandemi Covid-19 tak menyurutkan seremoni 76 tahun kemerdekaan dari rumah masing-masing walau dengan sederhana tanpa perayaan besar di Istana Negara.

Berkat perjuangan para patriot bangsa yang gagah berani berjuang tanpa pamrih mengusir penjajah dengan tekad yang bulad dan pantang menyerah. Atas berkat rahmat Tuhan yang Maha Esa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaaannya.

Pekikan kata merdeka menggelora di seantero negeri.Berbagai tulisan dan spanduk kata merdeka bertebaran di mana-mana.Tak luput juga peran dari pendiri bangsa seperti Ir. Soekarno, Moh Hatta, K.H. Agus Salim, dan lain sebagainya.

Usia kemerdekaan yang sudah tidak muda lagi, tetapi semangat jiwa merdeka menuju bangsa yang berdaulat, adil, dan makmur. Namun 76 tahun kemerdekaan Indonesia masih saja nenyimpan berbagai persoalan, mulai dari badai pandemi Covid-19, kemiskinan, korupsi, kebodohan, kejahatan yang merajalela, dan lain sebagainya.

Badai pandemi Covid-19 yang masih melanda Indonesia yang belum kunjung menambah semakin peliknya persoalan bangsa Indonesia dalam 76 tahun kemerdekaan.Angka kasus positif yang semakin meroket menembus angka 3,5 juta lebih kasus dengan kematian kurang lebih 100 ribu.

Nampaknya bangsa kita masih jauh dari kata merdeka yang sesungguhnya.Dengan penjajahan gaya baru yang merampas segala kekayaan alam untuk kemakmuran rakyat, penindasan terhadap kaum tani, perampasan terhadap hak-hak orang lain.

Seperti kita dijajah oleh bangsa sendiri. Mari segenap elemen bangsa bersama-sama ikut turut serta dalam mengatasi berbagai persoalan bangsa yang masih melanda negeri ini tidak perlu saling menyalahkan satu sama lain satukan langkah bersama demi kejayaan Indonesia menuju mercu suar dunia.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak