Pidato Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, beberapa waktu lalu menuai sorotan. Lebih tepatnya soal penandatanganan kerja sama AS, Inggris, dan Australia dalam teknologi pertahanan yang disebut sebagai Pakta Aukus.
Kerja sama negara-negara ini meliputi teknologi kecerdasan buatan, siber, kuantum, sistem bawah air, dan kemampuan serangan jarak jauh yang akan berlangsung 18 bulan ke depan.
Kerja sama trilateral ini ditujukan untuk meredam pengaruh dan kekuatan China di wilayah sengketa Laut China Selatan. Kesepakatan ini bikin Australia bisa membangun kapal selam tenaga nuklir menggunakan teknologi yang disediakan AS. Kapal ini membuat AS dan sekutunya punya alat baru yang kuat untuk menahan ekspansi militer China di Pasifik.
Jika terealisasi, Australia akan jadi negara ke-7 di dunia yang mengoperasikan kapal selam bertenaga nuklir setelah AS, Inggris, China, India, dan Rusia. Apa konsekuensi perjanjian ini?
Prancis adalah negara yang langsung terdampak Pakta Aukus. Disadur dari The Guardian, kerja sama mereka dengan Australia senilai 90 miliar dolar AS, harus diakhiri.
Padahal, kerja sama ini sudah berlangsung sejak 2016 untuk membangun 12 kapal selam. Prancis pun berang atas keberadaan Pakta Aukus. Sementara menyadur dari Reuters, Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian mengatakan keputusan tersebut brutal, sepihak, dan tidak terduga yang membuatnya ingat pada apa yang dulu Donald Trump lakukan. Dia menambahkan ini benar-benar menusuk dari belakang.
Meski berbeda motif, China ikut mengutuk kerja sama ini. Media China melaporkan keberangan pejabat China atas kerja sama ini.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian mengatakan, AS, Inggris, dan Australia sangat merusak perdamaian dan stabilitas regional, mengintensifkan perlombaan senjata, dan merusak upaya non-proliferasi (penyebarluasan senjata nuklir internasional).
Dia menambahkan, mereka seharusnya melepas mentalitas Perang Dingin dan prasangka ideologis yang akan merugikan mereka sendiri. Mereka membuktikan bahwa mereka menggunakan ekspor nuklir sebagai alat permainan geopolitik dan mengadopsi standar ganda yang sangat tidak bertanggung jawab.
Lalu, apa dampaknya Pakta Aukus bagi Indo-Pasifik? Pakta Aukus diprediksi bisa meredam "provokasi" militer China dan mengurangi kemungkinan konflik di wilayah Indo-Pasifik.
Lebih dari itu, Indonesia dan negara di ASEAN diprediksi akan mengalami dilema keamanan dari kutub kekuatan militer China vs Aukus.