Antihero: Karakter Pahlawan dalam Karya Sastra Tanpa Nilai Kepahlawanan

Hernawan | Armand IS
Antihero: Karakter Pahlawan dalam Karya Sastra Tanpa Nilai Kepahlawanan
Ilustrasi Batman, Salah Satu Contoh Tokoh Antihero (Unsplash.com/Serge Kutuzov).

Pahlawan merupakan unsur terpenting dalam sebuah karya sastra dan karya-karya lainnya. Karakter pahlawan menjadi pusat jalannya cerita, dan umumnya cerita akan berkembang melalui tindakan yang dilakukan oleh karakter pahlawan tersebut.

Secara umum, karakter pahlawan digambarkan sebagai sosok yang berbudi luhur, berwatak mulia, dan berkorban tanpa pamrih. Namun, hal ini berbeda dengan karakter pahlawan yang dikenal sebagai istilah antihero

Mendefinisikan ulang istilah pahlawan dalam sastra

Pahlawan dalam dunia sastra dan kepenulisan cerita merujuk kepada sosok tokoh yang berjuang untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan ini umumnya bersifat mulia dan bermanfaat bagi sesama.

Misi akhir dari seorang pahlawan biasanya adalah menyelamatkan dunia dari kejahatan, atau melindungi masyarakat dari ancaman penjahat. Sehingga, di dalam sebuah cerita, seorang protagonis yang menjadi pusat dari jalannya cerita dan tindakannya bermanfaat bagi orang banyak masuk ke dalam kategori pahlawan.

Antihero sebagai sosok pahlawan

Memahami seorang sosok antihero merupakan yang rumit. Dia sejatinya adalah protagonis di dalam cerita, dan tidak jarang tindakannya membawa kebermanfaatan bagi sesama. Namun, watak dan kepribadiannya tidak mencerminkan seorang pahlawan.

Tindakan yang ia lakukan didasari oleh keinginan pribadinya seperti harta, kedudukan, hingga membalas dendam kepada yang pernah menyakitinya atau orang-orang terdekatnya. Sehingga, apa yang ia lakukan merupakan tindakan kepahlawanan, namun didasari oleh motivasi pribadi. 

Contoh tokoh antihero dalam karya fiksi.

Karakter antihero yang paling terkemuka adalah Batman. Tindakan melawan kejahatan yang dilakukan oleh Batman didasari oleh dendam pribadinya. Orang tuanya dibunuh oleh penjahat pada saat ia masih kecil, sehingga membawa trauma dan dendam terutama pada pada kriminal. Trauma dan dendam yang ia bawa hingga dewasa ia lampiaskan dengan menjadi seorang yang main hakim sendiri menghajar dan menghukum para penjahat menggunakan kekerasan. 

Tindakan yang ia lakukan sebenarnya melanggar hukum. Pasalnya, ia sendiri bukan seorang penegak hukum. Namun ia berkeliaran mendatangi para penjahat kelas kakap dan menghukum mereka dengan cara yang berlawanan dengan hukum.

Kendati begitu tidak dapat dipungkiri bahwa tindakan Batman adalah tindakan yang dilakukan oleh seorang pahlawan pada umumnya. Tindakannya membantu kepolisian Gotham meskipun mereka sendiri memiliki keinginan untuk menangkap dan  memenjarakan Batman karena perilaku main hakim sendiri yang ia lakukan.

Keunikan antihero sebagai sosok tokoh

Antihero merupakan sosok yang unik. Ia memberikan sebuah gambaran realita yang tidak selamanya hitam dan putih. Kebaikan akan selalu diikuti dengan kejahatan, begitu pula kejahatan akan selalu diikuti dengan kebaikan dan manusia tidak selamanya menjadi sosok yang baik maupun buruk.

Keberadaan antihero memberikan realita yang ada di dunia nyata, bahwa seorang manusia tidak akan selamanya menjadi seorang pahlawan yang tanpa pamrih. Setiap individu pasti memiliki ego dan keinginan pribadinya.

Karakter antihero telah menjadi sosok yang mewarnai dunia sastra. Perkembangan media di zaman modern telah melahirkan banyak perspektif baru terhadap nilai-nilai seperti kepahlawanan. Skeptisisme terhadap nilai-nilai tersebut menjadi sebuah hal yang penting, karena hidup kita tidak selamanya hitam dan putih. 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak