Bicara tentang makna kecantikan, saat ini sudah banyak yang setuju bahwa cantik tidak selalu tentang wajah dan fisik. Sudah ribuan bahkan jutaan kali mungkin kita mendengar, membaca, dan menyetujui bahwa kecantikan mempunyai beberapa jenis. Ada kecantikan luar, dan ada kecantikan dari dalam.
Kecantikan luar atau fisik, didefinisikan sebagai wajah dan tubuh yang terlihat indah menurut standar dari masing-masing komunitas atau kelompok masyarakat. Apa yang dianggap cantik di satu daerah belum tentu mendapat pengakuan yang sama di wilayah lain. Jadi, kesimpulannya nilai kecantikan luar atau fisik bersifat subyektif.
Namun secara umum, sebenarnya mayoritas masyarakat dunia pernah dan mungkin masih ada yang mempercayai stereotip kecantikan fisik tertentu. Misalnya saja warna kulit dan bentuk tubuh.
Pandangan yang telah menyebar pada suatu golongan, secara tidak langsung akan mendikte para wanita untuk berusaha memenuhi standar kecantikan yang dipercayai orang-orang di sekitarnya. Hal itu dilakukan agar layak menyandang status cantik.
Kita tahu, banyak wanita yang menghabiskan biaya membeli produk pemutih. Pasalnya, mereka ingin dianggap cantik oleh lingkungan yang percaya bahwa kecantikan itu identik dengan kulit putih. Sebaliknya, di belahan bumi lain, ada banyak wanita yang rela berpanas-panasan berjemur agar kulitnya menjadi kecoklatan.
Padahal, itu bukanlah hal yang tepat untuk dilakukan. Kulit cantik bukan tentang warna yang diubah. Namun, seharusnya lebih pada kesehatan kulit itu sendiri. Apapun warna kulitnya, jika dirawat dengan baik, tentunya akan terasa lebih nyaman bagi pemiliknya dan juga terlihat lebih menarik.
Masalah bentuk tubuh pun masih sering mendorong wanita melakukan pengorbanan demi mendapat predikat cantik. Tidak salah jika rajin berolahraga, karena itu baik untuk tubuh. Hal yang menjadi keliru adalah jika kemudian terobsesi melakukan olahraga berlebihan demi menjadi lebih langsing. Atau nekad melakukan latihan berat dan pola makan ngawur agar menjadi lebih berisi.
Setiap bentuk tubuh memiliki porsinya masing-masing. Tidak perlu dipaksakan. Kembalikan pada tujuan semula orang berolahraga adalah untuk kesehatan dan kebugaran tubuh. Jika tidak yakin, berkonsultasi pada ahlinya adalah langkah bijak.
Jadi, masalah kecantikan memang bisa menjadi panjang kali lebar jika diperdebatkan. Ada baiknya kita kembali pada tujuan awal mengapa wanita ingin dikategorikan sebagai cantik. Setuju kan jika perasaan bahwa dirimu cantik akan membuat perasaanmu menjadi bahagia?
Nah, karena pancaran rasa bahagia itu bisa membuat seorang wanita terlihat cantik, mengapa semua tidak dimulai dengan merasa senang terlebih dulu. Cobalah tersenyum pada cermin. Kamu pasti akan merasa lebih cantik saat tersenyum dengan menyertakan rasa syukur pada semua kepemilikanmu.
Jika kamu meyakini bahwa dirimu cantik, maka sekitarmu pun akan mempercayai itu. Maka, perlu sekali membangun rasa percaya diri. Yakinkan dan terima dirimu apa adanya. Lakukan hal yang membuatmu senang dan bahagia selama tidak ada yang dirugikan.
Tetaplah ingat pada kecantikan dari dalam, berupa kebaikan hati. Itu adalah jenis kecantikan yang bisa diusahakan oleh semua orang. Tidak memandang berapapun nilai kecantikan fisikyang diberikan orang terhadapnya. Jadi, banyaklah berbuat baik dengan tulus.
Jadi, sudahkah kamu merasa cantik?