Dalam hidup, kita takkan pernah lepas dari ketergantungan kepada orang lain, karena kita memang disebut sebagai mahluk sosial. Tentu saja dengan cinta yang dimiliki, mampu menyayangi orang lain sama artinya dengan menyayangi segenap mahluk yang ada di muka bumi.
Eksistensi manusia salah satunya akan terlihat sejauh mana kebaikan yang dilakukan olehnya kepada orang lain. Semakin banyak kebaikan yang dilakukannya sama artinya telah banyak pula kebaikan yang dilakukan kepada dirinya.
Dengan realita kesulitan hidup, bencana alam atau penderitaan yang dialami sebagian orang membuat kita merasa miris dengan melihat kenyataan itu. Padahal sesungguhnya ada hal yang bisa kita lakukan bagi orang lain, tetapi sekecil apapun bentuk kepedulian kita adalah nilai yang sangat berarti bagi mereka yang membutuhkan.
Kita bisa melakukan apa saja dengan kemampuan kita, yang penting kita bisa mampu meringankan beban orang lain. Jangan berkecil bagi mereka yang ingin melakukan kebaikan tetapi tak memiliki kelebihan harta karena kepedulian yang kita miliki lebih berarti dari harta yang banyak tetapi tak terasakan oleh orang yang membutuhkan.
Bukan orang kaya saja yang bisa membantu orang kesulitan dan membahagiakannya. Tetapi tentu saja dengan kelebihan harta tak bisa kita pungkiri akan mampu membantu dari sisi materi. Namun demikian, mereka yang tidak memiliki materi berlimpah tak perlu berkecil hati.
Senyum, tenaga, pikiran, nasihat, saran atau ajakan kita secara langsung atau melalui media sosial bisa menjadi ladang amal kita untuk bisa memberi sebagian cinta kita untuk membahagiakan orang lain.
"Dan sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.” (HR. Al-Qadlaa’iy dalam Musnad Asy-Syihaab no. 129, Ath-Thabaraaniy dalam Al-Ausath no. 5787).
Hal ini menunjukkan kepada kita semua bahwa semua orang atau siapapun berkesempatan untuk bisa melakukan kebaikan asalkan kita mampu memberikan manfaat bagi orang lain.
Jika kita selama ini ada selebritis atau tokoh yang terkenal membuat tayangan kemanusiaan di Youtube atau Facebook, tidak perlu kita suudzon atau berburuk sangka dengan apa yang dilakukannya. Seharusnya kita mampu menyikapinya secara positif karena hal tersebut adalah motivasi yang begitu nyata di depan mata agar kita bisa berbuat kebaikan kepada orang lain.
Sekali lagi, sekecil apapun yang kita lakukan untuk orang lain tidak akan pernah sia-sia karena bisa jadi apa yang kita lakukan jelas manfaatnya begitu besar bagi orang yang kita bantu. Sungguh merupakan kebahagiaan yang sangat luar biasa ketika di negeri ini banyak orang-orang yang berani dan mau melakukan kebaikan untuk orang lain.
Terbayangkan wabah pandemik Covid-19 melanda negeri ini atau bencana alam yang banyak terjadi di Indonesia. Ternyata yang peduli itu dan berani berbuat bukan pejabat, pengusaha ternama, Youtuber sukses, selebritis tetapi hal itu pun diperlihatkan oleh orang-orang kecil seperti penjual bubur yang bersedia memberikan buburnya secara gratis bagi mereka yang sedang melakukan isolasi mandiri.
Ini artinya semakin jelas, untuk bisa membahagiakan orang lain tak perlu menunggu kaya namun lakukanlah apa yang mampu kita lakukan bagi mereka yang membutuhkan bantuan kita.
Dalam kitab Al ‘Athiyyatul Haniyyah yang berbunyi."Barang siapa yang membahagiakan orang mukmin lain, Allah Ta’ala menciptakan 70.000 malaikat yang ditugaskan memintakan ampunan baginya sampai hari kiamat sebab ia telah membahagiakan orang lain."
“Allah senantiasa menolong hamba selama ia menolong saudaranya.” (HR. Muslim no. 2699).”
Hal ini menunjukkan kepada kita semua bahwa siapapun yang melakukan kebaikan dengan berusaha membahagiakan dan membantu orang lain memiliki dua keuntungan yang sangat berharga.
Pertama, jelas membantu orang yang tengah berada dalam kesulitan untuk keluar dari kesulitan itu dengan memberi beragam solusi yang dibutuhkannya. Kedua, jelas memberi keuntungan kepada orang yang bisa membantu dan membahagiakan orang lain.
Secara duniawi jelas akan semakin dicintai dan disayangi oleh mahluk yang ada di atas dunia dan secara ukhrowi, yang bersangkutan pun jelas akan dimintai oleh malaikat kepada Allah untuk dihapuskan dosanya serta dalam hidup pun yang bersangkutan akan selalu ditolong dari kesulitannya asalkan mau membantu kesulitan orang lain.
Jadi jikalau kita melakukan kebaikan kepada orang lain maka tidak akan pernah sia-sia karena apa yang dilakukan akan kembali kepada diri kita juga. Selalu banyak kesempatan bagi kita untuk melakukan kebaikan di tempat kita tinggal. Bukan saja dilakukan kepada manusia, tetapi hal itu bisa dilakukan pula kepada hewan dan juga tumbuhan.
Ya sebagai manusia hidup, kita sendiri banyak membutuhkan sesuatu dalam kehidupan kita dan segalanya akan mudah selain kita berusaha sendiri juga dengan memudahkan orang lain maka kita pun akan diberi kemudahan dalam hidup. Tak perlu meminta balasan dari orang yang dibantu karena kuasa Allah lebih hebat dan tahu dengan apa yang kita butuhkan.
Hidup akan menjadi indah ketika kita mampu melakukan kebaikan untuk orang lain. mampu membahagiakan orang lain, tandanya kita diberi kelebihan oleh Allah karena cinta yang kita miliki bisa dibagikan untuk orang lain. Manusia yang hebat bukan manusia yang selalu dipuji banyak orang dengan harta dan kepandaian yang dimlikinya tetapi lebih indah dilihat ketika selalu mampu memberi kebaikan untuk orang lain kendati ia pun berada dalam kesulitan yang sedang dialaminya.
Ingat kebaikan itu bukan sesuatu yang kecil tetapi sesuatu yang sungguh berarti dalam kehidupan kita. Rasulullah SAW menegaskan, “Janganlah engkau menganggap rendah sekecil apapun kebaikan meski hanya menunjukkan wajahmu yang berseri-seri ketika engkau bertemu dengan saudaramu.” (HR Muslim). ***