Sistem Informasi Geografis, Aplikasi Pengolahan Data yang Terintegerasi

Hikmawan Firdaus | Ruslan Abdul Munir
Sistem Informasi Geografis, Aplikasi Pengolahan Data yang Terintegerasi
Ilustrasi SIG di Bidang Kesehatan.[JHU]

Sistem Informasi Geografis (SIG) lahir sekitar tahun 1960, Roger Tomlinson merupakan orang yang pertama kali mengembangkan sistem operasi SIG yang berguna untuk menyimpan, mengolah, menganalisis, dan memanipulasi data yang dikumpulkan untuk Canada Land Inventory sekitar tahun 1964. 

SIG sendiri merupakan sebuah sistem komputer yang mampu memanipulasi data geografi. Sistem ini dikelola dengan perangkat keras dan perangkat lunak komputer yang berfungsi untuk akuisisi dan verifikasi data, kompilasi data, penyimpanan data, perubahan dan pembaharuan data, manajemen dan pertukaran data, pemanggilan hingga analisis data.

Komponen dalam Sistem Informasi Geografis:

  1. Software dan sistem komputer, merupakan komponen utama yang perlu ada dalam sistem informasi geografis yang tergabung kedalam sistem komputer dan berbagai perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah data.
  2. Data spasial, merupakan sebuah data yang dapat diolah dengan menggunakan software tertentu yang telah bereferensi keruangan atau kebumian.
  3. Manajemen data dan Prosedur Pengolahan/analisis, merupakan sebuah prosedur dalam mengelola atau menganalisis data sistem informasi geografis yang dilakukan oleh database manajemen system.
  4. Pengguna, merupakan komponen terpenting yang mampu mengoperasikan dan menjalankan pengolahan sistem informasi geografis.
  5. Metode, metode yang digunakan dalam SIG akan berbeda untuk setiap permasalahan. SIG yang baik tergantung pada aspek desain dan aspek realnya.

Jenis Data dalam Sistem Informasi Geografis:

Sistem informasi geografi tentunya memerlukan data khusus agar berfungsi dan memberikan informasi hasil analisisnya. Data tersebut dapat diperoleh dari berbagai sumber, antara lain yaitu data lapangan, GPS, peta analog dan citra penginderaan jauh. Adapun beberapa jenis data dalam sistem informasi geografis adalah sebagai berikut :

  1. Data spasial, adalah data yang ber orientasi secara geografis serta memiliki sistem koordinat tertentu. Tiap data tersebut diwakili oleh informasi lokasi (spasial)  seperti titik koordinat lintang dan  bujur, dan deskriptif (atribut) yang berupa data berbentuk kualitatif dan kuantitatif
  2. Data atribut, adalah data yang memuat sebuah informasi atau keterangan dari suatu objek yang terdapat dalam peta yang sama sekali tidak berkaitan dengan posisi geografi objek tertentu. Contoh data atribut adalah data luas wilayah, jumlah penduduk, kepadatan penduduk, tingkat kriminalitas dan lainnya.
  3. Data raster, adalah data yang memberikan informasi spasial suatu wilayah atau ruang dipermukaan bumi dalam bentuk gambaran yang digeralisir (Hidayat et.al, 2006). Data ini menampilkan sisi ruang bumi dalam bentuk pixel (picture element) yang membentuk grid/petak dan dihasilkan dari penginderaan jauh. Data tersebut dapat bersumber dari peta tofografi, peta tematik, data DEM, dan data citra satelit. Biasanya berformat (.tif, .jpg, .asc, dan .dem).
  4. Data vektor, adalah data yang memberikan, menampilkan, menempatkan dan menyimpan data spasial dalam bentuk titik, garis, kurva, atau polygon lengkap dengan atributnya (Hidayat et.al, 2006). Biasanya bersumber dari Batas wilayah Transportasi (jalan), Hidrografi (danau, garis pantai, Irigasi, rawa, waduk, sungai), Hipsografi (garis kontur, titik tinggi). Data ini biasanya berformat (.shp, .dwg, .gpkg, .kml).

Manfaat SIG dalam Berbagai Bidang

Perkembangan sistem informasi geografis yang semakin pesat membuat sistem ini banyak digunakan dalam berbagai bidang untuk kebutuhan analisis dalam pemecahan suatu permasalahan. Adapun SIG banyak dimanfaatkan dalam bidang-bidang berikut ini:

  1. Kebencanaan: Manfaat SIG dalam kebencanaan sangat banyak dirasakan seperti memantau luas wilayah bencana alam, pencegahan terjadinya bencana alam pada masa datang, menyusun rencana-rencana pembangunan kembali daerah bencana, serta penentuan tingkat bahaya erosi dan lain sebagainya.
  2. Pertahanan & Keamanan: dalam bidang ini biasanya data spasial dalam Sistem Informasi Geografi biasanya digunakan bagi pemerintah untuk mengidentifikasi batas-batas daratan dan lautan dalam rangka memperkukuh keutuhan bangsa melaui pertahan keamanan wilayah.
  3. Kelautan: dalam bidang kelautan, SIG digunakan untuk kegiatan inventarisasi dan manajemen pengamatan pasang surut laut, manajemen daerah pesisir, manajemen kawasan wisata laut, taman laut dan hutan bakau.
  4. Ekonomi Bisnis: dalam bidang ekonomi bisnis SIG dimanfaatkan untuk menentukan lokasi bisnis prospektif seperti bank, pasar, mall, ATM, kantor cabang, showroom, outlet makanan, gudang dan lainnya dengan memerhatikan lokasi konsumen dan pelanggan di sekitar. SIG juga dapat menganalisa rute terpendek yang harus dilalui oleh salesmen.
  5. Lingkungan: dalam bidang lingkungan, SIG dapat membantu para ahli lingkungan untuk menganalisis daya tampung dan daya lingkungan hidup yang berkaitan dengan rencana pola ruang suatu wilayah.
  6. Kesehatan: Dalam bidang kesehatan GIS sangat berperan penting contohnya dalam pemanfaatan GIS dalam memetakan persebaran penyakit, pendataan dan pengembangan pusat-pusat kesehatan seperti rumah sakit dalam suatu wilayah dan lain sebagainya.

Selain beberapa contoh bidang di atas, tentunya masih banyak lagi bidang-bidang yang memanfaatkan sistem informasi geografis dalam membantu menyelesaikan permasalahannya. 

Daftar Rujukan

Adil, A., & Kom, S. (2017). Sistem Informasi Geografis. Penerbit Andi.

Hidayat, T., & Munir, A. Q. (2006). Perancangan sistem informasi geografis penentuan jalur jalan optimum kodya yogyakarta. In Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI).

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak