Gimana persaan kamu wahai sahabat-sahabat dalam menyambut Ramadhan kali ini? Adakah rasa kegembiraan yang berbeda dengan Ramadhan yang sebelumnya? Kalau saya pribadi, jelas berbeda. Tentu saja perbedaannya jauh lebih mengembirakan karena adanya yoursay.id platform suara.com. Sebab, tahun lalu saya tidak mengenal platform apik yang satu ini.
Sebelum masuk inti tulisan, izinkan saya untuk mengulas cerita di bulan Ramadhan yang lalu. Tentu saja hal ini akan konik atau nyambung ke jantung tulisan selanjutnya.
Jadi begini. Tahun lalu, utamanya saat bulan Ramadhan, tatkala saya belum mengetahui bahwa suara.com punya platform yoursay, setiap sore saya hanya disibukkan dengan kegiatan tahlil dan ngaji bersama di rumah tetangga. Orang Madura utamanya di kampung saya, menyebutnya "maleman".
Tradisi maleman di kampung saya adalah khas sekali. Seakan-akan bila tidak ber-maleman, semacam orang Islam yang berpuasa tanpa ada niat ketika hendak berpuasa. Kurang sah.
Lazimnya, "maleman" dilaksanakan sejak tanggal 21-29 Ramadhan. Namun di desa saya, "mayoritas" tidak usah menunggu tanggal itu. Sejak tanggal 15 pun, sudah mulai padat undangan (berupa ucapan lisan) dari tetangga untuk berbuka di rumahnya.
Apa itu "maleman"? Di kampung penulis, adalah memberi makan (buka puasa) kepada orang lain (tetangga) di rumahnya. Undangannya khusus kaum laki-laki saja.
Mengapa tidak dilaksanakan pada tanggal yang lumrah (21-29)? Karena tanggal itu adalah tanggal padat orang-orang ber-maleman. Jika salah satu keluarga hanya berisi dua-tiga orang, misalkan satu laki-laki dan dua perempuan, sedangkan yang ngundang maleman itu tiga rumah, jelas akan merugikan tuan rumah, jarena tidak bisa hadir. Bila tak hadir, sama saja tak menghargai makanan yang telah disajikan oleh tuan rumah.
Itulah mengapa orang-orang di kampung saya memulai maleman itu ada yang sejak tanggal 15 Ramadhan
***
Ya, tahun lalu selain saya sibuk nge-game dan ber-maleman setiap sore, di lain sisi saya memang belum kenal kepada yoursay, (saya tahu terhadap yoursay sejak Januari 2022 lalu dari penulis andal sekaligus kontribur Yoursay, Mas Sam Edy).
Artinya, bila ada orang mengundang ber-maleman, dan ketika bapak saya yang hadir, maka di rumah saya hanya melihat jam "kapan maghrib". Bila masih lama main geme. Liat lagi, game lagi dan begitu seterusnya.
Tahun ini tidak, saya paling tidak setiap hari kudu menulis dan menimal terbit di yoursay. Platform yang satu ini memang untuk kaum milenial untuk menuangkan gagasannya yang #TanpaHentiBeriArti kepada publik.
Selain gampang dan tidak ruwet, hanya butuh 300 kata, tentu ngabuburit bersama yoursay.id saja. Selain dapat cuan, juga dapat berkah karena menghibur orang lian, memberi wawasan dan sebagainya lewat tulisan di bulan yang penuh berkah nantinya.