May Day dan Era Digital, Bagaimana Nasib Buruh di Masa Mendatang?

Ayu Nabila | Wahyu Astungkara
May Day dan Era Digital, Bagaimana Nasib Buruh di Masa Mendatang?
Ilustrasi ucapan hari buruh (Freepik/pikisuperstar)

Di era digital yang semakin maju seperti sekarang ini, banyak orang yang merasa khawatir tentang nasib buruh. Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat, beberapa pekerjaan tradisional sudah mulai tergantikan oleh mesin atau sistem otomatis yang lebih efisien dan akurat.

Namun, sejatinya, era digital juga membawa banyak peluang baru bagi buruh untuk mengembangkan karir mereka. Dalam tulisan "Menakar Kembali Nasib Buruh di Era Digital" yang diterbitkan oleh CNBC Indonesia, membahas tentang bagaimana buruh dapat memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan keterampilan mereka dan membuka pintu peluang baru.

Salah satu contoh yang diungkapkan oleh tulisan tersebut adalah adanya platform daring seperti Upwork dan Freelancer yang memungkinkan buruh dengan keterampilan khusus bekerja terkoneksi dengan klien dari seluruh dunia. Dalam era digital ini, pekerja lepas atau freelancer dinilai semakin banyak diminati oleh perusahaan karena mereka tidak perlu memberikan gaji dan tunjangan, sehingga biaya operasional perusahaan disinyalir lebih efisien.

Namun, untuk memanfaatkan peluang ini, buruh juga dituntut mengasah keterampilan dan pengetahuan mereka dengan terus belajar dan mengikuti perkembangan teknologi. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan mengikuti kursus daring atau mengikuti pelatihan di lembaga pendidikan yang menawarkan program-program terkait teknologi.

BACA JUGA: Pandangan Terry Eagleton Terhadap Pemikiran Karl Marx

Selain itu, ada juga banyak pekerjaan di era digital yang masih membutuhkan tenaga manusia, seperti di bidang pemasaran digital, pengembangan aplikasi, dan manajemen media sosial. Bahkan, beberapa perusahaan juga mengutamakan keberadaan manusia untuk melakukan pekerjaan yang memerlukan keterampilan sosial dan emosional seperti memberikan pelayanan pelanggan.

Oleh karena itu, bagi buruh, era digital tidaklah selalu berarti kabar buruk. Dengan memanfaatkan teknologi dan mengembangkan keterampilan yang sesuai dengan tuntutan pasar, para pekerja tentu akan memperoleh peluang baru demi mengembangkan karir dan meningkatkan kualitas kesejahteraan hidup.

Memang, era digital telah membawa peluang dan tantangan bagi buruh di Indonesia, bahkan dunia. Namun, sebagai pekerja kita sebaiknya mampu menghadapi perubahan-perubahan. Sebagai buruh, hendaknya terbuka untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan dengan terus belajar dan mengikuti perkembangan teknologi.

Meskipun begitu, perlu diingat bahwa perkembangan teknologi sudah selayaknya diimbangi dengan kebijakan yang adil dan berkelanjutan, agar tidak merugikan hak-hak buruh demi  kesejahteraan seluruh masyarakat secara komprehensif.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak