Pengalaman Unik Bersama Ekosistem Suara.com: Aku Terpaksa Berhenti Menulis Sepak Bola

Hernawan | M. Fuad S. T.
Pengalaman Unik Bersama Ekosistem Suara.com: Aku Terpaksa Berhenti Menulis Sepak Bola
Ucapan selamat ulang tahun ke-10 untuk Suara.com (dok. pribadi/M. Fuad S.T.)

Jika dihitung-hitung, tahun 2024 ini adalah tahun ketiga aku menjadi bagian dari yoursay.id yang berada di bawah naungan ekosistem Suara.com. Semenjak bergabung di sini pada tahun 2021 lalu, tentu saja sudah ada banyak pengalaman manis dan pahit yang aku rasakan.

Untuk kenangan manis, aku pernah memenangkan beberapa lomba yang diadakan seperti lomba menulis surat untuk Suara.com tahun 2022, kemudian menjadi pemenang lomba menulis "Diversity writing competition tahun 2022", hingga menjadi yoursay member of the year edisi tahun 2023 lalu. Sebuah pengalaman yang tentunya sangat mahal bagi seorang penulis daerah sepertiku.

Namun ternyata, di balik pencapaian-pencapaian yang aku dapatkan di ekosistem naungan Suara.com ini, aku pernah memiliki sebuah kenangan unik yang masih saja selalu aku ingat sampai saat ini. Aku yang sedari awal concern untuk menulis dalam bidang sepak bola, pernah "terpaksa" berhenti menulis di niche atau kategori yang menjadi kegemaranku tersebut.

Pada tahun 2021, ketika awal bergabung dan menjadi penulis di yoursay.id, aku dengan mantap memilih niche hobi dengan spesialisasi di bidang sepak bola. September 2021, tulisan pertamaku yang dipublikasikan oleh yoursay.id, adalah tulisan yang membahas tentang dinamika persepakbolaan dalam negeri, terutama yang berkaitan dengan Timnas Indonesia.

Mendapatkan angin segar karena tulisanku di niche sepak bola diterima dengan baik oleh yoursay, aku pun bertambah semangat dalam menulis di niche ini. Pasca tulisan perdanaku tersebut, tulisan-tulisan berbau sepak bola lainnya yang aku tulis mulai rutin terpublikasikan di yoursay.

Namun sayangnya, hal tersebut hanya berlangsung selama sekitar dua bulan saja. Memasuki bulan November 2021, artikel sepak bola yang aku tuliskan mulai sering pending, dan tersendat publikasinya.

Meski demikian, aku tetap bersemangat dalam menulis artikel sepak bola, hingga tanpa sadar, artikel pending yang aku miliki mencapai angka 64 artikel. Iya, pending tertinggi artikel yang aku alami adalah 64 buah, dan menjadi rekor tertinggi sepanjang aku menulis di sini.

Apakah aku merasa kecewa dan sedih? Tentu saja iya. Namun beruntungnya, kekecewaan dan kesedihan yang aku rasakan tak sampai membawaku dalam fase patah semangat. Justru karena banyaknya artikel yang pending tersebut membuatku memiliki pikiran lain yang cenderung positif.

Di tengah kegalauanku kala itu, ada dua hal yang aku pikirkan. Dua hal yang justru pada akhirnya menjadi sebuah solusi di tengah mandegnya artikel sepak bola yang terpublis di Yoursai.id.

Pemikiran pertama adalah, bisa saja artikelku tersebut pending hingga mencapai puluhan karena masih banyak terdapat kesalahan mendasar dan kurang menarik. Dan pemikiran kedua adalah, mungkin saja aku harus menulis artikel lain yang sifatnya timeless atau evergreen sehingga nantinya jika mengalami pending, masih bisa "terselamatkan" karena yang dibahas tidaklah hal-hal yang bisa basi dengan mudah.

Sekadar informasi, artikel-artikel sepak bola sebelumnya yang aku tulis adalah artikel yang bersandarkan pada hard news, sehingga jika mengalami pending satu atau dua hari, momen yang aku bahas sudah tak lagi up to date dan relevan. Maka, berkaca dari hal tersebut, muncullah pemikiran yang kedua, di mana aku harus membahas hal-hal yang tak mudah basi.

Itu artinya, aku harus keluar dari zona nyaman, dan berhenti menulis artikel tentang sepak bola. Sebuah hal yang awalnya membuat aku ragu, karena jujur, dibandingkan dengan niche lain di yoursay.id, sepak bola adalah satu-satunya yang aku kuasai seluk-beluknya.

Terpaksa Berpindah Niche

Demi terus belajar, aku sempat berpindah niche (dok. pribadi / M. Fuad S. T)
Demi terus belajar, aku sempat berpindah niche (dok. pribadi / M. Fuad S. T)

Namun, demi bisa terus eksis menulis di ekosistem Suara.com tersebut, aku akhirnya berpindah niche, dan memutuskan untuk menyeberang ke niche ulasan. Iya, dari sepak bola, aku berganti menjadi seorang penulis ulasan film, yang secara otomatis membuatku terpaksa berhenti untuk sementara dalam menulis sepak bola.

Perlu digarisbawahi, karena basic pengetahuanku adalah sepak bola, ketika menuliskan ulasan film, aku hanya bisa menuliskan hal-hal yang dasar saja. Jangan harap teman-teman pembaca bisa menemukan ulasan film yang berkualitas di histori artikelku yang terbit, karena hal itu sudah pasti tak akan ada!

Ulasan-ulasan film yang aku buat sangatlah sederhana, hanya berkisar pada sinopsis singkat, ataupun membahas dinamika perfilman dalam negeri termasuk data dan fakta dunia perfilman nasional. Sebuah keputusan yang pada akhirnya membuatku cukup sumringah, karena pasca berganti niche ke ulasan, artikel yang aku tuliskan mulai rutin terpublikasikan.

Namun jangan salah, sembari berganti niche ke ulasan, aku juga menyiapkan rencana besar untuk come-back! Sejatinya, selama aku menulis di niche ulasan film, aku sembari belajar memperbaiki kualitas kepenulisanku. Hal-hal kecil yang berdampak besar, seperti typo, ambiguitas kalimat, penyertaan sumber, hingga penulisan partikel yang seringkali menjadi masalah, benar-benar aku perbaiki ketika aku menyeberang ke niche ulasan itu.

Momen "revisi artikel" yang kadang menimpaku, aku jadikan sebagai momen untuk pembenahan. Karena niche ulasan film bersifat evergreen dan timeless, hal tersebut tak membuatku berada dalam masalah, meskipun aku harus melakukan revisi yang agak lama karena harus mencari sumber yang benar terlebih dahulu.

Dan inilah yang aku jadikan pijakan. Setelah merasa mendapatkan "cukup ilmu" dari hasil belajar di niche ulasan, aku akhirnya kembali ke niche hobi dan menulis sepak bola yang selama beberapa waktu "terpaksa" aku tepikan. Hasilnya pun cukup positif.

Oktober 2022, aku kembali menulis artikel sepak bola setelah kurang lebih satu tahun tahun berhenti menulis niche tersebut. Hasilnya pun sangat patut untuk disyukuri. Aku yang kembali ke niche sepak bola dengan "versi yang lebih baik", kembali mendapatkan kepercayaan dari yoursay.id dengan dipublikasikannya artikel-artikel sepak bola yang aku tulis.

Tak ada apapun yang bersifat instan, karena apa yang aku capai saat ini pun harus melalui beragam likuan yang cukup tajam. Aku yang kini nyaman menulis niche sepak bola di yoursay.id, sempat harus "berpisah" dengan bidang yang aku sukai itu.

Sebuah perpisahan yang tentunya akan selalu aku syukuri, karena melalui perpisahan itu, aku bisa kembali dengan versi yang jauh lebih baik daripada sebelumnya.

Nah, itulah pengalaman unik yang aku alami saat bergabung di ekosistem suara.com. Semoga saja di tahun ketiga kebersamaanku bersama yoursay.id dan suara.com, aku bisa menjadi saksi perkembangan media yang satu ini menjadi jauh lebih baik lagi.

Selamat ulang tahun yang ke-10 Suara.com, semoga selalu ada dan terus ada untuk membersamai kami bersama!

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak