THR: Bijak Mengelola Finansial untuk Keinginan dan Kebutuhan

Hernawan | Mifta Jannah
THR: Bijak Mengelola Finansial untuk Keinginan dan Kebutuhan
Ilustrasi THR (Freepik/sewupari-studio)

Tunjangan Hari Raya (THR) adalah pendapatan non-upah yang dibayarkan oleh perusahaan kepada karyawannya sebagai upaya pemenuhan kebutuhan karyawan menjelang hari raya keagamaan. Tentunya ajang mendapatkan THR ini menjadi momen yang sangat berarti bagi setiap pekerja yang sudah bekerja keras selama setahun.

Namun, ajang mendapatkan THR ini tidak hanya diberikan kepada oleh perusahaan kepada karyawannya karena nyatanya yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari, bahkan anak bayi sudah masuk ke dalam list orang-orang yang berhak mendapatkan THR.

Saya tentu saja tidak ketinggalan, apalagi sebagai mahasiswa yang baru saja memasuki dunia perkuliahan. Dengan segala perintilan bagi mahasiswa baru, tentunya akan sangat menyenangkan jika bisa mendapatkan banyak THR dari sanak saudara.

THR bukan hanya sebagai uang tambahan, namun juga merupakan pelipur lara bagi mahasiswa yang tengah berjuang dalam mengelola keuangan antara biaya hidup sehari-hari serta membayar buku-buku perkuliahan.

Saat mendapatkan THR, saya berencana akan menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan saya dalam perkuliahan seperti membeli buku, membeli bahan untuk praktikum, membayar iuran kelas, serta pembayaran untuk kegiatan-kegiatan yang terkadang mendadak dilaksanakan. Saya kira ini merupakan langkah yang bijaksana dan bertanggung jawab, karena keberhasilan finansial tidak hanya tentang seberapa banyak uang yang dihasilkan atau diterima, tetapi juga bagaimana kita mengelolanya.

Selain kebutuhan, saya tentunya mempunyai keinginan-keinginan seperti remaja lainnya untuk bersenang-senang, seperti berbelanja pakaian, sepatu, makeup ataupun sekadar menonton film di bioskop. Akan tetapi, jauh lebih bijak jika dapat mengatur uang THR sedemikian rupa dengan mendahulukan kebutuhan-kebutuhan dibandingkan dengan keinginan.

Lebih dari sekadar kebutuhan materi, THR juga memiliki makna emosional yang mendalam. Bagi banyak orang, THR adalah kesempatan untuk memberikan kebahagiaan kepada orang-orang terdekat. Saya akan merasa sangat bahagia jika bisa memberikan sedikit kegembiraan kepada orang tua dan saudara seperti membelikan mereka sendal untuk lebaran, ataupun sekedar membeli kebutuhan dapur di rumah orang tua.

Namun, sebaiknya jangan terlena dengan banyaknya uang yang didapatkan dengan tiba-tiba. Oleh karena itu, sisa THR yang didapatkan akan saya usahakan untuk ditabung dan dijadikan sebagai dana darurat. Hal ini dilakukan sebagai langkah panjang ke depannya jika ternyata tiba-tiba ada hal mendesak dan membutuhkan cukup banyak uang.

Sebagai penutup, THR bukan hanya sebagai bonus finansial tetapi juga bagaimana kita bisa menghargai dan mengelola uang tersebut. Kesempatan ini terbuka bagi siapa saja untuk merenungkan keberuntungan dan berbagi kebahagiaan dengan orang-orang sekitar. Oleh karena itu, saat mendapatkan THR saya akan menerimanya dengan hati terbuka dan senantiasa bersyukur atas nikmat tersebut, lalu menggunakan sebagian untuk kebutuhan perkuliahan dan sebagian lagi sebagai tabungan masa depan.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak