Arkhan Kaka Memang di Bawah Ekspektasi, tapi Bukan Berarti Harus Dapatkan Hujatan!

Sekar Anindyah Lamase | M. Fuad S. T.
Arkhan Kaka Memang di Bawah Ekspektasi, tapi Bukan Berarti Harus Dapatkan Hujatan!
Selebrasi Arkhan Kaka selepas menjebol gawang Panama (pssi.org)

Tuan rumah gelaran Piala AFF U-19 edisi tahun 2024, Indonesia akhirnya sukses menjadi juara di ajang ini. Menghadapi tim elit Asia Tenggara, Thailand U-19, Pasukan Muda Merah Putih berhasil membungkus kemenangan tipis satu gol tanpa balas.

Melansir laman resmi PSSI, satu-satunya gol kemenangan Timnas Indonesia di laga tersebut diciptakan oleh Jens Raven pada menit ke-18. Satu-satunya gol yang diciptakan oleh pemain berdarah Indonesia-Belanda itu, pada akhirnya menjadi penghantar kemenangan Indonesia dan memuluskan jalan mereka untuk merengkuh gelar juara untuk kali kedua di Piala AFF U-19.

Namun sayangnya, di balik keriuhan Timnas Indonesia merayakan kampiun di kelompok umur 19 tahun level Asia Tenggara tersebut, tersempil sebuah fakta yang cukup miris. Seiring dengan penampilannya yang di bawah ekspektasi, Arkhan Kaka menjadi sosok yang mendapatkan impresi negatif.

Penampilan kurang maksimal yang ditunjukkan oleh pemain Persis Solo tersebut memang menjadi bahan bulan-bulanan para warganet maupun para penggemar Timnas Indonesia.

Hal itu sejatinya cukup wajar, karena dari lima pertandingan yang dijalaninya di Piala AFF U-19 ini, pemain yang berperan sebagai penyerang tersebut hanya mampu mencetak satu gol saja.

Namun demikian, menghujat seorang Arkhan Kaka karena tampil kurang maksimal di gelaran ini tentunya bukan suatu perbuatan yang bijak.

Patut diingat, melansir laman Transfermarkt, Arkhan Kaka sendiri saat ini masih berusia 16 tahun, dan bahkan menjadi pemain termuda yang ada dalam skuat Garuda Muda.

Bukan hanya itu, tipikal permainan yang dimiliki oleh Arkhan Kaka yang cenderung stylish dan oportunis, masih sangat kurang mendapatkan pelayanan dari rekan-rekan setimnya.

Menafikan ketidakberuntungannya karena gagal mengkonversi peluang-peluang matang di pertandingan terdahulu, Arkhan Kaka sangat minim mendapatkan suply bola matang dari rekan setimnya.

Pemain yang bertipikal seperti Arkhan Kaka ini adalah seorang converter, yang membutuhkan bola-bola matang untuk bisa menciptakan gol, dan bukanlah seorang pemain petarung.

Jadi sangat tidak tepat jika minimnya gol yang diciptakan oleh Arkhan Kaka di turnamen kali ini seratus persen merupakan kesalahannya.

Ada pula andil rekan-rekan setim, atau bahkan gaya permainan Timnas Indonesia U-19 dalam mereduksi daya jebol pemain kelahiran 2 September 2007 ini.

Jadi, memang benar Arkhan Kaka bermain di bawah ekspektasi para pencinta Timnas Indonesia, namun jika sampai menghujat, tentu hal itu sangatlah tidak tepat.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak