Anak Polah Bapa Kepradah: Perilaku Anak Memengaruhi Reputasi Keluarga

Hernawan | Umi Khoiriyah
Anak Polah Bapa Kepradah: Perilaku Anak Memengaruhi Reputasi Keluarga
Ilustrasi Ayah dan Anak (pexels.com/cottonbrostudio)

Dalam bahasa Jawa kata “polah” memiliki arti tingkah laku, “bapa” berarti ayah, dan “kepadrah” berarti menanggung malu. Anak Polah Bapa Kepradah" adalah pepatah Jawa yang bermakna "setiap perilaku anak membuat orang tua yang menanggung akibatnya". Pepatah ini juga bisa diartikan bahwa segala tindakan atau perilaku anak bisa berdampak pada orang tuanya, baik dalam hal positif maupun negatif. Mari kita bahas maknanya lebih dalam.

Tindakan dan perilaku anak sehari-hari seringkali merupakan cerminan dari pola asuh orang tua mereka. Keberhasilan dan perbuatan baik yang dilakukan anak akan mendatangkan kebanggaan bagi orang tua, yang mana hal ini akan dihargai oleh masyarakat. Sebaliknya, jika anak bertindak buruk, orang tua juga yang akan merasa malu dan disalahkan oleh lingkungannya.

Pepatah ini menyiratkan bahwa ada hubungan erat antara perilaku anak dengan reputasi atau nama baik keluarga. Dalam budaya Jawa yang menjunjung tinggi kehormatan dan nama baik, pepatah ini sangat relevan. Keluarga dan orang tua dianggap bertanggung jawab atas bagaimana anak-anak mereka bertindak di masyarakat.

Dikutip dari Jurnal Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Mental Remaja oleh Alma Amarthatia dkk (2021: 470), pola asuh orang tua memberikan dampak kepada bagaimana cara anak untuk berperilaku. Apalagi di usia remaja anak masih sulit menentukan mana yang benar dan mana yang salah. Sehingga orang tua memang perlu menaruh perhatian penuh kepada perkembangan mental anak mereka.

Dalam masyarakat Jawa, tanggung jawab moral tidak hanya terletak pada individu, tetapi juga pada keluarga secara keseluruhan. Jika anak berperilaku menyimpang, orang tua tidak hanya merasakan dampaknya dalam kehidupan pribadi, tetapi juga dalam hubungan sosial mereka. Stigma atau pandangan negatif terhadap perilaku anak dapat memengaruhi posisi sosial dan kehormatan keluarga di lingkungan mereka.

Oleh karena itu, pepatah ini juga mengingatkan orang tua untuk memberikan pendidikan dan pengawasan yang baik kepada anak-anak mereka. Anak-anak yang dididik dengan baik akan lebih cenderung tumbuh menjadi individu yang bertanggung jawab, yang pada akhirnya dapat membawa kehormatan bagi keluarganya.

Meskipun pepatah ini berasal dari budaya Jawa, nilai-nilai yang dikandungnya masih relevan di zaman modern. Di era globalisasi dan perkembangan teknologi, tantangan dalam membimbing anak-anak semakin kompleks. Orang tua harus mampu menyeimbangkan antara memberikan kebebasan kepada anak-anak untuk berkembang dengan tetap mengajarkan nilai-nilai moral yang baik.

Pepatah "Anak Polah Bapa Kepradah" mengandung pesan yang mendalam tentang tanggung jawab moral antara orang tua dan anak. Ini mengingatkan kita akan pentingnya pendidikan dan bimbingan dalam keluarga, serta dampak jangka panjang dari perilaku anak terhadap keluarga secara keseluruhan. Dalam budaya Jawa, kehormatan keluarga adalah salah satu nilai yang sangat dijaga, dan pepatah ini menjadi cerminan dari bagaimana perilaku anak dapat memengaruhi posisi sosial orang tua.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak