UMKM Digital dengan Kebijakan yang Merakyat Atasi Penggangguran Gen-Z

Muslim Aditia
UMKM Digital dengan Kebijakan yang Merakyat Atasi Penggangguran Gen-Z
Ilustrasi UMKM. [Ivan Samkov/Pexels]

Selamat kepada Bapak Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming atas pelantikan resminya sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia masa jabatan 2024-2029. Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk yang besar mempunyai tantangan yang besar dalam menciptakan lapangan kerja bagi masyarakatnya, khususnya Generasi Z.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengangguran Generasi Z (Gen-Z) di Indonesia tahun 2023 sebanyak 4.303.938 orang. Angka ini mewakili 42,62% dari total pengangguran terbuka pada kelompok usia 15-24 tahun. Penyerapan tenaga kerja merupakan salah satu kunci untuk mengurangi pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan.

Salah satu bidang yang memiliki potensi besar untuk mendukung penyerapan tenaga kerja adalah sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Dalam beberapa tahun terakhir, transformasi digital UMKM dan pertumbuhan ekonomi berbasis kebijakan yang merakyat telah menjadi sorotan penting dalam upaya mencapai tujuan tersebut.

  • Pertumbuhan Ekonomi sebagai Fondasi Penyerapan Tenaga Kerja

Pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan menjadi landasan utama dalam mendorong pertumbuhan lapangan kerja di Indonesia. Seiring dengan pertumbuhan perekonomian, maka kebutuhan akan tenaga kerja pun meningkat, baik di sektor formal maupun informal. Hal ini dapat menciptakan lebih banyak peluang bagi masyarakat untuk mendapatkan pekerjaan yang layak.

Namun, agar pertumbuhan ekonomi dapat mendorong penyerapan tenaga kerja yang optimal, diperlukan kebijakan pemerintah yang ramah masyarakat. Kebijakan ini akan mampu memfasilitasi lingkungan bisnis yang kondusif, khususnya bagi pelaku usaha UMKM. UMKM yang menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia terbukti mampu menarik banyak tenaga kerja dan berkontribusi signifikan terhadap produk domestik bruto (PDB).

  • Peran UMKM dalam Menciptakan Lapangan Kerja

UMKM di Indonesia mempunyai potensi besar dalam menciptakan lapangan kerja baru. Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, UMKM menyumbang sekitar 97% dari total angkatan kerja di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa UMKM berperan penting dalam mengurangi angka pengangguran di Indonesia.

Namun, UMKM kerap menghadapi berbagai kendala seperti kendala permodalan, akses pasar, dan rendahnya adopsi teknologi. Oleh karena itu, saya berharap Bapak Maman Abdurrahman selaku Pimpinan Tinggi Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah mampu menjadi ujung tombak dalam melakukan intervensi kebijakan yang mendorong transformasi digital UMKM agar mampu bersaing di era ekonomi digital. Dengan bantuan digitalisasi, UMKM dapat memperluas pasarnya baik di dalam negeri maupun internasional sehingga menciptakan lebih banyak lapangan kerja.

  • Digitalisasi UMKM: Solusi Masa Depan

Di era digital, penerapan teknologi menjadi kunci sukses banyak sektor perekonomian, termasuk UMKM. Melalui adopsi teknologi digital, UMKM dapat meningkatkan efisiensi operasional, mengembangkan inovasi produk, dan memperluas akses pasar melalui platform e-commerce dan media sosial. Hal ini memungkinkan UMKM mencapai pertumbuhan lebih cepat sekaligus meningkatkan lapangan kerja.

Transformasi digital UMKM dapat membuka berbagai peluang, antara lain mengekspor produk, bermitra dengan perusahaan besar, dan meningkatkan keterampilan tenaga kerja. Oleh karena itu, pemerintah harus mendorong kebijakan yang mendukung infrastruktur digital, memberikan pelatihan kepada pelaku UMKM, dan akses permodalan berbasis teknologi..

  • Kebijakan yang Merakyat dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi

Agar UMKM terus berkembang, kebijakan kerakyatan harus diterapkan secara efektif. Kebijakan ini harus mengedepankan pemberdayaan ekonomi masyarakat dan menciptakan lingkungan yang mendukung bagi UMKM. Beberapa langkah kebijakan yang dapat dilakukan:

1. Meningkatkan akses terhadap pembiayaan

Pemerintah dapat memfasilitasi akses kredit bagi UMKM melalui program keuangan mikro berbunga rendah. Selain itu, inisiatif fintech (teknologi keuangan) yang menyediakan layanan pinjaman berbasis digital juga dapat memberikan alternatif pembiayaan yang cepat dan efisien.

2. Pengembangan keterampilan digital

Pelatihan dan pendampingan UMKM tentang cara menggunakan teknologi digital sangat penting untuk membantu mereka mengadopsi inovasi terkini dan meningkatkan daya saing mereka. Hal ini juga berdampak pada peningkatan keterampilan tenaga kerja generasi Z yang pada akhirnya akan mendukung pertumbuhan sektor ekonomi digital.

3. Penyediaan infrastruktur digital yang memadai

Pemerintah harus memastikan infrastruktur digital seperti platform teknologi dan internet cepat tersedia secara merata, terutama di daerah terpencil. Hal ini akan memberikan kesempatan yang lebih adil bagi UMKM di seluruh Indonesia untuk mengakses pasar digital.

4. Memperkuat kerjasama antara swasta dan pemerintah

Dukungan dari pihak swasta baik dalam bentuk kerjasama, investasi maupun transfer teknologi sangat penting untuk memperkuat posisi UMKM di pasar global. Pemerintah dapat memainkan peran suportif dengan mendorong kerja sama ini.

Penyerapan tenaga kerja Gen-Z melalui pertumbuhan ekonomi dan UMKM digital menjadi kunci untuk mencapai generasi emas dan kesejahteraan yang lebih berkeadilan di Indonesia. Kebijakan populer yang mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat dan UMKM sangat penting untuk menciptakan lapangan kerja berkualitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif. Dengan cara ini, Indonesia akan lebih siap menghadapi tantangan perekonomian global dan memberikan manfaat langsung bagi kesejahteraan masyarakatnya, khususnya Generasi Z.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak