Benarkah Pendidikan Tak Lagi Penting di Era Sekarang?

Hayuning Ratri Hapsari | Defonsius Domar
Benarkah Pendidikan Tak Lagi Penting di Era Sekarang?
Ilustrasi pendidikan (Freepik/freepik)

Sekarang ini, terdapat banyak sekali berbagai pendapat atau opini yang menyatakan bahwa pendidikan formal atau sekolah tidak selalu menjamin kesuksesan seseorang.

Melalui kisah-kisah orang sukses, terlihat bahwa mereka mampu mencapai kesuksesan saat ini dengan nilai, sikap, dan karakter yang telah dibangun dan dilakukan secara konsisten.

Karakter yang dimaksud mencakup disiplin, kerja keras, ketahanan, kesabaran, ketekunan, semangat dan hasrat, totalitas dalam usaha, komitmen untuk belajar, serta berbagai nilai lain yang saling berbeda.

Selanjutnya, kita juga sering mendengar ada yang berpendapat bahwa sekolah serta pendidikan tidak memiliki peran penting.

Sebab, ada beberapa orang yang meskipun tidak pernah bersekolah, memiliki karakteristik dan prinsip yang khas seperti yang telah diuraikan sebelumnya. Mereka kemudian meraih kesuksesan luar biasa berkat sikap dan nilai-nilai yang telah terasah tersebut.

Memang dapat dikatakan dengan pasti bahwa beragam sikap yang dibentuk berkontribusi signifikan dalam membantu seseorang mencapai keberhasilan sesuai harapan.

Namun dari sudut pandang saya pribadi, keberadaan sekolah dan pendidikan tetap memiliki nilai penting, meskipun bukanlah yang paling utama. Pendidikan dan sekolah seharusnya tetap menjadi prioritas.

Mengenyam pendidikan tidak serta-merta menjamin kekayaan datang tanpa usaha. Namun, pendidikan memiliki kekuatan untuk mengubah seseorang—membentuk pola pikir yang lebih tajam, memperluas sudut pandang, meningkatkan kemampuan memecahkan masalah, dan mengarahkan tindakan yang lebih tepat demi meraih kesuksesan yang lebih gemilang.

Sebagai contoh, seorang lulusan di bidang peternakan pasti akan menguasai berbagai aspek seperti pengelolaan komposisi pupuk, pemahaman kandungan nutrisi, perawatan kesehatan hewan ternak, hingga penerapan metode yang terstruktur dan terukur. Semua ini bertujuan agar hewan ternak dapat memiliki kualitas daging yang baik dan laku di pasar.

Seorang sarjana ilmu komunikasi juga akan mempunyai cara, ide, dan pendekatan yang terorganisir supaya konten yang disampaikan dapat diterima dengan baik serta dimengerti maksud dan intinya dengan lebih luas.

Demikian pula bagi mereka yang lulusan sarjana ekonomi. Mereka akan lebih mudah dalam mengelola anggaran agar lebih efektif, cerdas dalam memilih produk yang lebih hemat, bahkan merencanakan langkah-langkah yang menghasilkan keuntungan berlipat dari upaya yang dilakukan.

Demikian juga dengan para insinyur. Mereka memahami prinsip-prinsip mekanika, memiliki pola pikir yang sistematis dan logis untuk melakukan perbaikan. Pengetahuan ini tidak akan dimiliki oleh mereka yang tidak mendapatkan pendidikan formal dalam bidang-bidang tersebut.

Oleh karena itu, alih-alih terjebak dalam debat tentang pentingnya pendidikan formal, lebih baik kita mencari solusi alternatif.

Dalam kehidupan, penting bagi kita untuk mengembangkan karakter sebagai pekerja keras, membangun semangat juang yang tinggi, menciptakan aura positif, memperbaiki sikap, menajamkan cara berpikir yang baik, serta membina disiplin dan kreativitas.

Dengan meningkatkan keterampilan dan kemampuan, jiwa kita akan menjadi lebih kaya. Ini harus diimbangi dengan upaya untuk belajar, bersekolah, dan mendalami ilmu pengetahuan. Gabungan dari semua hal ini tidak akan merugikan kita sedikit pun. Sebaliknya, kita akan menuai manfaat di masa depan.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak