Media sosial kembali dihebohkan oleh tren berbahaya yang tidak hanya tidak pantas tetapi juga sangat membahayakan keselamatan. Salah satu tren yang kini ramai di platform seperti TikTok adalah menaruh batu di atas rel kereta api.
Aksi ini kerap dianggap lucu, menantang, atau hanya sekadar iseng oleh sebagian pengguna. Padahal kenyataannya, tindakan ini memiliki risiko besar yang bisa mengancam keselamatan banyak orang.
Sebagian orang mungkin menganggap bahwa meletakkan satu atau dua batu di rel kereta bukanlah masalah besar.
Namun yang perlu disadari adalah kereta api berjalan dengan sistem roda baja di atas rel baja, yang dibuat sangat presisi agar dapat menopang kecepatan tinggi serta beban berat dari rangkaian gerbong. Ketika ada benda asing di atas rel seperti batu atau besi, gesekan dan benturan yang terjadi dapat membuat roda kereta terangkat sesaat dari rel.
Akibatnya, kereta bisa tergelincir dari jalur atau mengalami yang disebut anjlok. Kondisi ini sangat berbahaya karena bisa menyebabkan kecelakaan besar yang tidak hanya merusak infrastruktur tetapi juga mengancam nyawa penumpang, masinis, dan masyarakat sekitar.
Salah satu bukti nyata dari bahaya ini bisa ditemukan dalam video TikTok yang diunggah oleh akun @habisdinas.id. Dalam video tersebut, terlihat seseorang menaruh potongan besi di atas rel kereta api. Akibatnya, besi tersebut menempel di roda dan menyebabkan bagian roda menjadi tidak rata atau benjol.
Ini mengganggu perjalanan kereta api dan berpotensi menyebabkan kerusakan pada sistem roda dan rel. Dari sini seharusnya kita bisa menyadari bahwa tindakan kecil yang tampak sepele bisa berdampak besar dalam sistem transportasi publik.
Mungkin sebagian orang mengira bahwa batu kerikil di sekitar rel kereta adalah batu sembarangan. Padahal batu tersebut disebut sebagai ballast, dan memiliki peran penting dalam menopang keselamatan jalur rel.
Ballast diletakkan secara khusus di antara dan di samping bantalan rel untuk menjaga kestabilan jalur, menyerap getaran dari kereta yang melintas, serta mencegah pertumbuhan tanaman liar yang bisa mengganggu struktur rel.
Fungsi lainnya adalah menjaga sistem drainase agar air hujan tidak menggenang dan menyebabkan pelapukan pada rel. Ketika batu ballast ini diambil dan diletakkan sembarangan di atas rel, maka fungsinya tidak hanya hilang tetapi berubah menjadi ancaman.
Tidak sedikit anak-anak atau remaja yang mengira bahwa menumpuk batu di atas rel hanyalah bentuk keisengan biasa. Padahal hal ini bisa menjadi penyebab kecelakaan serius yang merugikan banyak pihak.
Perlu dipahami bahwa rel kereta bukanlah tempat untuk bermain, apalagi melakukan tindakan yang membahayakan. Tindakan menaruh batu atau benda asing lainnya di atas rel dapat dikategorikan sebagai bentuk vandalisme dan sabotase terhadap fasilitas umum. Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian, ada beberapa pasal yang bisa menjerat pelaku.
Berikut ini adalah beberapa pasal yang bisa dikenakan kepada pelaku vandalisme, yakni sebagai berikut:
Undang-Undang No. 23 Tahun 2007
- Pasal 192: Ancaman pidana penjara atau pidana denda, bagi setiap orang yang menempatkan barang pada jalur kereta api, yang mengganggu pandangan bebas dan membahayakan keselamatan.
- Pasal 193: Ancaman pidana penjara atau pidana denda, bagi setiap orang yang membahayakan perjalanan dan kerusakan sarana serta prasarana perkeretaapian.
Undang-Undang KUHP
- Pasal 194: Ancaman pidana penjara paling lama 15 tahun, bagi pihak yang menimbulkan bahaya bagi lalu lintas di jalur kereta api dan ancaman pidana seumur hidup jika tindakan tersebut menimbulkan adanya kematian.
Keselamatan dalam transportasi publik adalah tanggung jawab bersama. Oleh karena itu, sangat penting bagi orang tua untuk terus mengawasi anak-anaknya terutama selama masa liburan sekolah.
Banyak anak yang senang melihat kereta api melintas dari dekat dan tanpa disadari mulai melakukan hal-hal iseng seperti meletakkan batu di rel. Maka, di sinilah peran keluarga sangat penting dalam memberikan pemahaman bahwa rel kereta bukanlah tempat bermain.
Apa pun bentuknya, keselamatan bukanlah bahan hiburan. Sekali saja keselamatan diabaikan, risikonya bisa berupa nyawa manusia. Tidak hanya penumpang yang bisa menjadi korban, tetapi juga masinis, petugas kereta, hingga masyarakat yang tinggal di sekitar jalur rel. Tren yang dianggap lucu di media sosial bisa menjadi malapetaka nyata di dunia nyata.
Mari bersama menjaga fasilitas publik dan tidak bermain-main di jalur rel kereta api. Setiap tindakan di sekitar rel harus mempertimbangkan aspek keselamatan dan dampaknya bagi banyak orang. Tumbuhkan kesadaran bahwa kita semua memiliki tanggung jawab moral dan sosial untuk saling menjaga, terutama dalam hal keselamatan transportasi.