Mudah Terganggu, Begini Strategi Hilangkan Stres Hadapi Komentar Netizen

Tri Apriyani | Hafid Asya'ari
Mudah Terganggu, Begini Strategi Hilangkan Stres Hadapi Komentar Netizen
Ilustrasi cyberbullying. [Shutterstock]

Di era teknologi yang canggih ini, media sosial menjadi sarana utama bagi berbagai kaum untuk mengeluarkan apa yang ada di pikirannya. Ada yang menjadikan media sosial seperti Instagram, Youtube, Twitter maupun Facebook sebagai media untuk berbagi hal-hal positif, ada pula yang menjadikan media sosial sebagai sarana untuk menjatuhkan orang lain. Apalagi zaman sekarang banyak sekali akun-akun penebar kebencian maupun penebar hoax yang tidak sedikit jumlah pengikutnya.

Terlebih lagi, di dunia maya siapapun berhak untuk berpendapat. Tak jarang hal ini menjadi pemicu munculnya stres bagi para milenial yang menuntut kesempurnaan di dalam hidupnya. Bahkan ada yang sampai meregang nyawa hanya karena komentar orang terhadap dirinya.

1. Gunakan media sosial secara bijak

Prinsip utama dalam dunia per-medsos-an adalah berbagi informasi yang bermanfaat. Gunakan media sosial sebijak mungkin dengan hanya menyebarkan hal-hal positif. Di dunia maya siapa saja bisa melihat apa yang kita posting. Dan mereka tentunya berhak untuk mengomentari tiap apapun yang kita posting. Maka dari itu, untuk menghindari komentar pedas dari netizen para milenial wajib menyaring informasi apa yang layak dan tidak layak untuk disebarkan.

2. Jadikan komentar orang sebagai motivasi

Di dunia maya ada berbagai jenis manusia dengan karakter yang berbeda-beda. Ada yang suka berbagi informasi tentang pekerjaannya, ada yang suka berbagi informasi tentang hasil karyanya, ada yang suka berbagi tentang agama, bahkan ada pula yang hanya suka mengomentari kehidupan orang lain. Komentar disini memiliki maksud 'mengomentari tanpa diminta' yang biasanya komentarnya ini sedikit menusuk hati.

Karakter orang yang terakhir ini memang agak sedikit unik. Mungkin awalnya orang dengan tipe ini memiliki standar tinggi terhadap apapun sehingga secara tidak sengaja membuatnya mudah menilai atai judge orang lain lebih rendah dari dirinya dan biasanya mereka tidak terima kalau dikomentar balik.

Orang-orang dengan tipe ini bisa kita atasi dengan menjadikan apapun komentar mereka sebagai motivasi kita untuk bisa lebih baik lagi. Utamanya, lebih baik dibanding mereka yang berkomentar. Netizen masa kini memang lebih suka berkomentar secara online dibanding di dunia nyata.

Tak jarang, meskipun yang kita posting adalah hal-hal positif pun ada saja yang menyeletuk "ga usah sok oke deh". Nah yang seperti itu cukup kita abaikan dan hempaskan saja ya.

3. Mulutmu harimaumu

Ingatlah bahwa apa yang kita tanam adalah apa yang akan kita tuai. Kalau tidak suka dikomentar, ya jangan berkomentar. Pun kalau memang kita ingin mengomentari seseorang, komentarlah sewajarnya, tidak menghujat, tidak menghakimi, dan tidak perlu membawa masalah pribadi ke publik. Komentar seseorang bisa mencerminkan tingkat keintelektualnya. Hanya orang-orang dengan tingkat intelektual rendah yang berbicara semaunya tanpa memikirkan perasaan orang lain.

4. Luangkan waktu khusus tanpa gadget dan media sosial

Kalau ternyata kita adalah tipikal orang yang sama sama sekali tidak bisa dikomentari ataupun dikritik oleh orang lain, cara paling ampuh untuk menghindari stres akibat komentar orang adalah dengan tidak mengakses media sosial. Live in your real life. Tenangkan pikiran dan lakukan hal lain yang lebih bermanfaat dibanding hanya berseluncur di dunia maya.

Gunakan waktu yang ada untuk membaca buku, olahraga atau sekadar menulis di buku untuk menghilangkan kebiasaan online di instagram maupun Facebook. Atau bisa juga dengan menyelesaikan pekerjaan kantor ataupun mengerjakan tugas kuliah agar tidak tergoda untuk bermain gadget.

Yang terakhir, selalu tanamkan pada diri kita bahwa we don't live to entertain people. Let those toxic people be toxic. And keep spread the kindness, fellas.


Oleh: Hafid Asy'ari - Mahasiswa DIV Politeknik Keuangan Negara STAN

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak