Ada yang mengatakan waktu adalah uang. Ada pula yang percaya waktu adalah pedang. Salah menggunakan, malah bisa melukai diri sendiri.
Intinya, waktu sangatlah penting di kehidupan manusia. Sayangnya, tak semua orang mampu menggunakan waktu dengan bijaksana. Waktu yang sejatinya bisa dimanfaatkan untuk melakukan hal produktif, malah tersia-siakan begitu saja.
Di bawah ini contoh perilaku yang ternyata hanya buang-buang waktu dan energimu saja. Yuk kita cek sama-sama!
1. Mengeluh
Sudah jadi sifat manusia untuk berkeluh kesah ketika ditimpa susah. Sah-sah saja jika kamu melakukannya sesekali. Mengeluh terkadang bisa membuat hatimu lega.
Namun jangan jadikan mengeluh ini sebagai kebiasaan. Sebentar-sebentar mengeluh. Hal tersebut hanya akan buang energimu saja. Dengan mengeluh gak akan menyelesaikan masalah, bukan? Malah bikin kamu jadi sulit menemukan solusi, karena mengeluh bisa membuat suasana hati semakin buruk dan pikiran jadi tidak jernih.
2. Perfeksionis
Sikap perfeksionis terkadang memang diperlukan, supaya kerja gak asal-asalan. Namun terlalu perfeksionis, malah bisa menghambat kemajuan. Membuatmu nggak mulai-mulai karena kebanyakan mikir.
Punya ide bisnis cemerlang, tapi terlalu dipikirkan kemungkinan baik dan buruknya, sampai akhirnya menyesal karena melihat ada orang lain yang sudah eksekusi idemu itu.
Ingat lho, yang punya ide gak cuma kamu doang. Bisa jadi, orang lain pun memiliki ide yang sama denganmu. Hanya saja, mereka itu lebih gercep dibanding kamu.
Karena itu, berpikirlah terkait rencanamu itu secara wajar. Jangan menuntut semuanya perfek dulu baru mulai. Takutnya energimu itu hanya habis pada penciptaan wacana saja, tapi tanpa karya nyata. Sayang-sayang, kan?
3. Khawatir berlebihan
Kalau melamar di sana bakal keterima gak ya, kalau nembak dia sekarang jangan-jangan malah ditolak, kira-kira atasan kenapa ya kok tiba-tiba minta saya menghadap, dan lain-lain. Itulah contoh kekhawatiran yang sebenarnya kalau dipikir-pikir gak perlu dan hanya buang energi.
Daripada terlalu khawatir, mending ambil langkah nyata. Perkara hasilnya sesuai dengan kehendak kita atau tidak, setidaknya kita sudah berani untuk memulai. Hindari juga mengkhawatirkan sesuatu yang kamu tidak bisa kendalikan.
Misalnya saja, diminta menghadap atasan. Kalau memang tidak diberitahu alasannya, ya menghadap saja, gak usah berprasangka yang tidak-tidak. Nanti udah sampai keringat dingin karena takut dipecat, ternyata malah mau diberi kenaikan jabatan. Nyiksa diri, kan namanya?
4. Ingin menyenangkan semua orang
Jangankan kamu salah, kamu bertindak benar dan terpuji saja, masih ada aja yang mengkritik dan mencela. Kurang inilah, kurang itulah.
Makanya, jangan terlalu peduli dengan opini orang. Apalagi sampai berusaha menyenangkan semua pihak. Gak akan bisa!
Lakukan saja apa yang menurut kamu benar, bermanfaat, dan tidak melanggar hukum atau merugikan orang lain. Kalau ada yang nyinyir, ya biarkan saja. Mungkin memang itu tujuan mereka dihidupkan di dunia ini. Untuk menguji nyali kamu-kamu yang berani ambil keputusan sendiri.
5. Gosip
Lidah memang tak bertulang, karena itu perlu kendali diri yang kuat untuk bisa mengarahkan lidah agar tidak merugikan diri sendiri. Misalnya menggosipkan orang lain.
Membicarakan keburukan orang lain memang nikmat, sampai-sampai kita sering terlupa bahwa kita pun punya aibnya sendiri. Dan pastinya akan tidak senang kalau diumbar atau dijadikan bahan gunjingan.
Bergosip, selain hanya membuang waktu dan energimu, bisa juga menjatuhkan kredibilitasmu. Melihat kamu suka bergosip, orang jadi tidak percaya dan enggan dekat-dekat denganmu, karena dianggap kamu tak bisa menjaga mulut atau rahasia.
Bisa jadi ada poin-poin di atas yang masih sering kita lakukan. Semoga uraian ini bisa jadi pengingat diri kita semua untuk bisa membenahi diri menjadi lebih baik lagi. Sehingga waktu yang telah Tuhan berikan di dunia ini benar-benar bisa kita manfaatkan untuk kebaikan diri.