Tak Selamanya Buruk! 5 Alasan Perceraian Lebih Baik daripada Bertahan

Munirah | Latifah
Tak Selamanya Buruk! 5 Alasan Perceraian Lebih Baik daripada Bertahan
Ilustrasi Wanita Bercerai. (pexels.com/cottonbro)

Tak bisa dimungkiri, sebagian besar orang melihat perceraian adalah sesuatu yang buruk. Karena hal itu pulalah, banyak yang berusaha mempertahankan pernikahan, meski tiap hari hatinya harus teriris. Tak kuat menghadapi berbagai nyinyiran orang.

Padahal, perceraian nggak selalu negatif. Justru ada banyak hal yang membuat bercerai menjadi opsi lebih baik, dibanding terus bertahan pada pernikahan yang sudah tak sehat. Seperti alasan-alasan berikut ini!

1. Perceraian bisa memberi harapan baru

Bertahan pada pernikahan yang buruk memang bisa memberi rasa aman. Setidaknya kamu tahu apa yang akan kamu hadapi setiap harinya. Sikap buruk pasangan yang sudah nggak membuatmu terkejut lagi.

Namun, perceraian akan memberimu harapan baru. Dengan berpisah dari orang yang selalu menyakiti, setidaknya membuka peluang untukmu menemukan bahagiamu lagi.

2. Jadi orang tua tunggal lebih baik daripada mencontohkan hubungan yang buruk

Orangtua adalah madrasah pertama anak-anaknya. Mereka menjadikan orangtua sebagai role model untuk jadi panduan bagaimana harus bersikap dan bertindak.

Dengan bertahan pada hubungan pernikahan yang buruk, pada pasangan yang tak menaruh respek sama sekali, dan membiarkan dia berulang kali menyakiti, tanpa sadar, telah mengajarkan anak-anakmu untuk mentoleransi sikap buruk orang lain, atau memberi contoh bahwa seperti itulah hubungan pernikahan yang seharusnya (penuh dengan kekerasan).

Justru demi anak, sudah benar keputusanmu untuk lepas dari hubungan yang super toksik. Dengan begitu, kamu telah mengajari anak untuk bisa bertindak tegas terhadap orang lain yang menyakiti, dan mencintai diri sendiri.

3. Memberimu kesempatan untuk fokus pada perkembangan diri

Buang-buang waktu dan energi saja dengan terus mencintai dan bertahan pada pasangan yang melecehkan dirimu dan hubungan pernikahan itu sendiri. Kamu nggak layak mendapatkan semua itu.

Memilih pisah, akan memberimu kesempatan untuk memfokuskan perhatianmu pada hal yang lebih bermanfaat. Yakni, proses pengembangan dirimu sendiri, atau menjamin anak-anakmu bisa hidup dengan bahagia. Hidup ini terlalu singkat untuk dihabiskan dalam hidup yang penuh derita karena terus mempertahankan dia yang tak layak mendapatkan cintamu yang berharga.

4. Kebahagiaanmu itu yang utama

Bukanlah hal yang baik mengorbankan kebahagiaan diri sendiri demi kebahagiaan orang lain. Dan itulah yang kamu lakukan, bila terus bertahan pada pernikahan yang tak sehat.

Setiap orang berhak bahagia. Dan dengan alasan itu pula, kan kamu memutuskan hidup bersamanya. Mengira bahwa kebahagiaanmu akan berkali-kali lipat jika hidup bersama pasangan yang kamu cinta. Siapa yang menyangka, bahwa karakter aslinya keluar juga. Alih-alih bahagia, malah bikin hidupmu sengsara.

5. Anak jadi lebih bahagia

Anak akan sulit bahagia, jika tumbuh dalam hubungan yang selalu diwarnai penindasan dan kekerasan. Ia akan terus merasa tertekan. Dan pasti, akan berdampak pada perkembangan mentalnya.

Dengan pisah dari pasangan yang selalu menyakiti, kamu telah memberi kesempatan pada anak untuk bisa hidup lebih bahagia. Ia jadi jauh dari lingkungan yang selalu membuatnya stres. Bahagianya hakiki!

Nah, dari uraian di atas, kita jadi sadar, bahwa yang buruk itu nggak selalu buruk. Terkadang kondisi, membuat pilihan buruk itu jadi lebih baik. Jadi, jangan biarkan omongan orang membuatmu memilih keputusan yang salah, ya!

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak