Tidak Selalu Alay, Berikut Manfaat Menulis Jurnal Harian

Tri Apriyani | Rizky Melinda Sari
Tidak Selalu Alay, Berikut Manfaat Menulis Jurnal Harian
Ilustrasi Menulis Jurnal Harian (pexels)

Menulis jurnal harian atau orang-orang menyebutnya sebagai diary tidak sealay itu. Terkadang sebagian orang merasa menulis jurnal harian adalah kegiatan yang tidak bermanfaat dan terlalu membuang waktu. Padahal, banyak manfaat yang bisa diambil jika kita rajin menulis jurnal harian. Kita bisa menggunakan media apapun untuk menulis sebuah jurnal harian, entah di buku harian itu sendiri, maupun di komputer atau ponsel. Apa saja yang akan kita dapatkan jika rajin menulis jurnal harian?

1. Selalu Bersyukur

Salah satu hal yang bisa ditulis dalam jurnal harian adalah tetang apa saja yang sudah berhasil kita capai dalam satu hari penuh. Sesederhana masih diberi kesehatan, diizinkan untuk beraktivitas, masih diberi makanan untuk sarapan sampai makan malam, dan hal-hal remeh lainnya yang sering kali kita abaikan. Dengan menulis jurnal harian, kita akan diajak untuk kilas balik sejenak tentang hidup yang sudah kita jalani dari pagi hingga menjelang beristirahat kembali.

2. Introspeksi Diri

Dalam proses kilas balik kejadian-kejadian yang kita alami dari bangun tidur, pasti ada beberapa hal yang seharusnya tidak kita lakukan atau sebaiknya kita hindari. Kita bisa menuliskan hal-hal kurang baik apa saja yang harus dihindari keesokan harinya agar tidak mengulang kesalahan yang sama. Seperti misalnya terlalu lama memainkan media sosial, meminta bantuan tapi lupa mengucapkan kata tolong dan terima kasih, serta kelalaian dan perilaku tidak baik lainnya.

3. Menyalurkan Emosi (healing)

Tidak bisa dipungkiri bahwa pasti ada satu hari dari ketujuh hari dalam seminggu yang membuat kita ingin terus-terusan mengumpat dan marah. Jurnal harian dapat menjadi media yang tepat untuk menyalurkan emosi daripada hanya dipendam dan tidak mendapat wadah, dikhawatirkan malah akan menumpuk dan memberi dampak negatif bagi kesehatan pikiran. Kita bebas menumpahkan segala keresahan, kekhawatiran, kejengkelan, kemarahan, protes, dan perasaan menekan lainnya melalui tulisan. Dengan demikian, pikiran kita akan menjadi rileks karena beban yang ada sudah dipindahkan ke atas kertas.

4. Memori Jangka Panjang

Menulis jurnal harian terutama di buku dapat menjadi sebuah harta karun atau peninggalan bersejarah bagi diri kita sendiri. Ketika kita sudah menjadi orang dewasa nantinya, kita bisa menapak tilas kembali hal-hal apa saja yang pernah terjadi dan pernah kita alami. Selama kita masih menyimpan jurnal harian tersebut, baik dalam bentuk buku maupun dokumen di laptop atau ponsel, kita selalu bisa membuka dan membacanya kembali. Saat berada dalam keadaan terpuruk, kita bisa membaca ulang jurnal harian dan menyadari bahwa dulu kita juga pernah berada di posisi tertekan, tetapi buktinya kita masih mampu bertahan hingga sekarang.

5. Self Love

Menulis jurnal harian tidak berarti selalu berarti alay. Kegiatan ini malah bisa menumbuhkan rasa cinta dan penerimaan terhadap diri sendiri, serta bisa menjadi salah satu alternatif terapi untuk mengobrol dan berbicara dengan diri sendiri. Orang-orang merasa tidak bisa mencintai dirinya sendiri karena tidak memahami apa yang ia inginkan, tidak mendapat tempat untuk mencurahkan apa yang ia rasakan, serta tidak memiliki telinga yang bersedia mendengarkan apa yang ada dipikirannya. Cobalah untuk menulis sebuah jurnal harian, se-random apapun isinya nantinya.

Menulis jurnal harian memiliki berbagai dampak positif. Apalagi sekarang pilihan buku dengan cover menarik dan estetik semakin banyak, sehingga tidak ada alasan lagi untuk tidak mulai menulis jurnal harian. 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak