Setiap orang pasti ingin bisa sukses. Hanya saja, nggak semuanya mampu mewujudkan harapan baik tersebut. Kembali lagi ke pola pikir serta kebiasaan yang dilakukan.
Orang yang sukses, terbiasa untuk berpikir positif dan nggak takut untuk ambil risiko. Dan kalimat-kalimat berikut ini, terlarang mereka ucapkan. Karena sadar, kalimat yang akan dijelaskan di bawah ini, adalah wujud pola pikir penghambat sukses.
Ingin tahu kalimat apa saja? Simak penjelasannya berikut ini!
1. “Saya tidak tahu bagaimana caranya”
Di antara kunci menjadi orang sukses, yakni kreatif dan pantang menyerah. Bila ada hal yang nggak bisa dilakukan, mereka akan berusaha mencari caranya.
Mengikuti kursus, seminar, belajar langsung dengan para ahli, membaca buku, sampai mereka jadi tahu caranya. Ini, yang membuat mereka berhasil.
2. “Saya tak punya waktu”, atau “saya tidak sempat”
Setiap orang diberi jatah waktu yang sama, yaitu 24 jam dalam sehari. Dan orang yang sukses, benar-benar memanfaatkan waktu ini dengan efektif.
Bukan perkara tidak punya waktu atau tidak sempat, melainkan cara mengelola waktunya yang kurang tepat. Banyak hal sia-sia dilakukan, sehingga ketika ada hal penting, nggak tersedia waktunya.
Semua itu balik lagi ke prioritas. Orang yang sukses, tahu mana yang penting dan tak penting. Dan untuk melakukan hal-hal penting, mereka akan selalu menyediakan waktunya. nggak ada yang namanya “gak sempat”.
3. Selalu berkata “iya”
Orang yang sukses, paham benar bahwa waktu itu merupakan sumber daya terbatas. Maka dari itu, mereka bisa menggunakan dengan efisien.
Mereka nggak mudah mengiyakan untuk berbagai ajakan atau permintaan tolong. Ajakan yang sifatnya membuang-buang waktu mereka, atau permintaan bantuan yang sebenarnya disebabkan kemalasan seseorang saja, mereka tak segan untuk menolaknya. Jadi, hindari berkata “iya”, ketika itu akan menyusahkan dirimu sendiri.
4. “Ini tak adil”
Orang yang sukses, paham sekali bahwa hidup itu memang tak adil. Kamu baik, belum tentu orang lain akan baik.
Ketika menghadapi kondisi menyulitkan, mereka menghindari victim mentality. Bahwa kesulitan itu sengaja diciptakan untuk mereka saja. Karena semua orang, seyogianya pasti punya hal sulit masing-masing.
Alih-alih meratapi ketidakadilan keadaan, mereka fokus pada usaha apa yang bisa dilakukan untuk keluar dari situasi sulit tersebut.