Sifat dan karakter seseorang sangatlah berbeda dan kadang sulit diprediksi. Namun, seringkali kita heran pada perilaku seseorang yang dipresepsikan baik, ternyata mempunyai kebiasaan yang tidak mengenakkan tanpa diketahui siapa pun. Begitu juga sebaliknya, orang yang tak pernah kita sangka baik, malah mempunyai pendaran cahaya di hatinya.
Sehingga untuk membaca atau mengetahui isi pikiran dari seseorang tersebut dibutuhan komunikasi, yang dimana komunikasi adalah hal yang paling cocok untuk mengungkapkan siapa dan bagaimana orang tesebut bersikap. Nah, untuk mempelajari cara berkomunikasi lawan bicara ini kita harus mampu menyelami dan memosisikan diri kita jika menjadi lawan bicara.
Sering kali kita menganggap bahwa komunikasi hanya sebatas verbal saja, orang yang pandai berbicara dan pandai mengumbar janji lebih dianggap pandai berkomunikasi. Padahal, komunikasi tidak hanya sebatas itu, ada cara komunikasi lain yang dapat membantu kita mengenal siapa lawan bicara kita yaitu melalui komunikasi non verbal.
Seorang profesor psikologi dari UCLA Amerika Serikat melakukan sebuah penilitian terkait komunikasi yang mengukur tingkat kepercayaan berdasarkan konsistensinya dalam tiga faktor komunikasi ; verbal (perkataan), vokal (nada suara), dan visual (bahasa tubuh).
Ternyata, kadar masing-masing faktor dalam memengaruhi persoalitas individu sangatlah berbeda-beda,dimana apa yang kita ucapkan hanya memegang kendali sekitar 7% dari bagian yang diperhatkan oleh lawan bicara. Uniknya, bahasa tubuh sebagai ilmu yang kurang diperhatikan di tanah air merebut posisi sebanyak 55%, dan sisanya 38% adalah nada atau intonasi suara ketika berbicara.
Hal ini menunjukan bahwa bahasa tubuh memiliki andil besar dalam mencapai hasil paling optimal dan efektif dalam berkomunikasi dengan seseorang.
Maka dari pada itu, gerakan tubuh (visual) dapat juga mengungkapkan bahwa sesorang tersebut sedang berbohong atau tidak, karena hasil dari penilitian yang dilakukan oleh Dr. Desmond Morris menyimpulakn bahwa kita tidak memalsukan bahasa tubuh.
Berikut adalah 4 gerakan tubuh (visual) yang menunjukan seseorang tersebut sedang berbohong kepada kamu:
1. Menutup mulut dan terbatuk
Menutup mulut merupakan salah satu gerakkan yang biasanya dilakukan oleh mereka yang sedang berbohong, menutup mulut sendiri merupakan gerakan refleks yang terjadi dengan sendirinya. Saat seorang pembohong menutup mulut, tanpa sadar otak menyuruh tangan untuk menghentikan kata kata bohong yang diucapkan
2. Menyentuh hidung
Gerakan ini relatif sebenarnya seringkali luput dari pengamatan, karena gerakan menyetuh hidung yang dilakukan oleh seorang pembohong biasanya relatif cepat.
Saat seorang pembohong menyentuh hidung nya, sebenarnya tujuan utama seorang pembohong tersebut adalah untuk menutup mulutnya, oleh karena itu gerakan menyentuh hidung ini diakhiri dengan gerakan menyentuh hidung yang dilakukan secara cepat maupun lambat oleh seorang pembohong.
3. Memalingkan pandangan, menggosokan mata.
Mata seorang biasanya dapat menceritakan suasana hati, termasuk juga ketika seseorang tersebut berbohong.
Saat berbohong mata akan selalu berupaya untuk melihat ke arah lain, tidak menatap langsung kepada kita selaku lawan bicara, selain itu meningkatnya jumlah kedipan yang dilakukan juga mengindikasikan seseorang tersebut sedang berohong, karena orang yang berbohong menjadi gugup sehingga saraf matanya bekerja lebih cepat dari biasanya.
4. Menggaruk leher
Menurut penelitian Dr. Morris, gerakan menggaruk leher biasanya dilakukan dengan jari telunjuk. Hal ini menunjukan keraguan atau ketidakpastian dari perkataan yang baru saja diucapkan.
Gerakan menggaruk leher merupakan respon saraf-saraf di sekitar leher yang pada saat berbohong akan terasa gatal. Sebenarnya gerkan ini memiliki hubungan dan alasan yang erat kaitannya dengan gerakan menutup mulut dan menyentuh hidung.
Demikian 4 gerakan tubuh (visual) yang menunjukan seseorang tersebut sedang berbohong kepada kamu.