5 Langkah Menata Keluarga agar Terhindar dari Depresi

Candra Kartiko | Rozi Rista Aga Zidna
5 Langkah Menata Keluarga agar Terhindar dari Depresi
Ilustrasi mengelola emosi anak. (Sumber: Pixabay.com)

Dukungan keluarga adalah sesuatu yang begitu berharga dan menjadi kebutuhan mutlak bagi seorang anak, baik dikala bahagia atau pun susah.

Namun, untuk menciptakan keluarga yang kokoh dan siap mendukung, bukanlah perkara yang mudah. Banyak hambatan yang kerapkali ditemukan.

Penyangkalan atau perlawanan kecil adalah reaksi yang sering terjadi. Orangtua cenderung tidak dapat menerima kenyataan bahwa anak yang sangat dikasihi mengalami penderitaan seberat itu.

Berikut ini 5 langkah menata keluarga agar terhindar dari depresi:

1. Menerima kenyataan

Jika orangtua dan seluruh anggota keluarga lain dapat menerima kenyataan bahwa salah satu anggota keluarga ada yang sedang menderita depresi, makan akan lebih mudah untuk menentukan langkah terbaik yang perlu ditempuh demi menyelamatkan keluarga.

2. Mengelola emosi sebagai orangtua

Sebelum dapat menolong anak yang mengalami depresi, orangtua harus mengendalikan dan menata kembali emosinya secepat mungkin. Hal itu penting dilakukan sebab orangtua mengalami berbagai emosi dalam menghadapi anak yang depresi, malu, bingung, takut, cemas, sedih dan merasa bersalah.

Ketika anak itu marah kepada kita, tetaplah tenang dan yakinkan diri sebenarnya ia tidak tahu apa yang dikatakannya.

3. Menjaga keutuhan keluarga

Tidak perlu saling menyalahkan antara ayah dan ibu, sebab sama sekali tidak ada gunanya. Saling memberi kekuatan akan jauh lebih berharga dalam situasi genting seperti ini.

4. Menjaga kesehatan fisik dan emosi orangtua

Menghadapi anak yang depresi sangat melelahkan dan dapat menimbulkan depresi bagi orangtua. Kondisi tersebut mengakibatkan orangtua semakin sulit berinteraksi secara efektif dengan yang bersangkutan. Perubahan sikap akibat depresi yang dialami orangtua akan memperparah kondisi anak.

5. Menjaga kerukunan antar anggota keluarga

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak yang depresi memiliki hubungan yang buruk dan intensitas konflik yang lebih tinggi dengan saudara kandungnya yang tidak depresi. Dalam keluarga yang tidak mempunyai anak depresi pun persaingan antara saudara kandung sudah sering terjadi. Betapa pun kita selalu memperlakukan mereka dengan kadar cinta yang sama, namun masih saja terlontar kata-kata, "Ibu lebih sayang ke dia."

Jika salah satu anak menderita depresi, maka jangan menuntut anak yang lain mampu sesabar dan setabah orangtua. Bagaimana pun, mereka tetaplah anak yang butuh pengertian.

Berilah respon terhadap keluh-kesah mereka. Berilah mereka kekuatan agar lebih siap menghadapi masa depan. Jangan membebani dengan tuntutan jika tidak ingin menambah jumlah anggota keluarga yang menderita depresi.

Inilah lima langkah yang harus dijalani oleh orangtua dalam menata keluarga agar selamat dari serangan depresi. Semoga manfaat!

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak