4 Dampak bila Anak Berada di Lingkungan Keluarga yang Toxic

Hikmawan Firdaus | Nanik Writer
4 Dampak bila Anak Berada di Lingkungan Keluarga yang Toxic
Ilustrasi anak yang tidak mendapatkan kenyamanan dalam keluarga.[Pixabay.com]

Memiliki keluarga yang harmonis dan penuh kasih sayang adalah impian semua anak di muka bumi ini. Tidak ada satu pun anak yang terlahir ke dunia ini menginginkan keluarga yang toxic dan tidak memberikan kehangatan untuknya. 

Sudah selayaknya bila anak mendapatkan perhatian dan kasih sayang yang tercukupi dari keluarganya. Anak berhak mendapatkan kehidupan dengan penuh rasa aman dan nyaman agar bisa tumbuh dan berkembang menjadi individu yang berfungsi semestinya. 

Namun, ternyata kenyataan dalam hidup tak selalu seindah yang dibayangkan. Kondisi yang ada saat ini tak selamanya sesuai dengan kondisi ideal yang harusnya ada. Tak semua anak di dunia ini terlahir di keluarga yang supportif dan mampu memberikan kebahagiaan kepadanya. 

Tak sedikit dari anak-anak di belahan dunia ini menjadi korban dari keluarga yang tidak medukungnya dan malah memberikan luka yang menganga. Tak sedikit dari orang tua yang kurang memerhatikan betapa pentingnya pengasuhan positif yang mengedepankan hak-hak anak. Justru sebaliknya, banyak orang tua yang dengan tega merampas hak anak dan membuat anak menjadi tertekan. 

Adanya keluarga yang toxic inilah yang akhirnya membuat anak tumbuh tidak sebagaimana mestinya. Mereka tumbuh dengan ketakutan dan hal-hal yang selalu dianggapnya negatif. Kira-kira apa saja dampak dari keluarga yang toxic bagi anak?

Yuk, simak 4 dampak keluarga yang toxic bagi anak.

1. Takut mencoba hal baru

Anak yang terbiasa hidup dengan kekangan dan perlakuan orang tua yang tidak mendukung minat dan bakat anak akan takut untuk mencoba pengalaman baru. Mereka takut bila apa yang dilakukannya akan memberikan dampak negatif sehingga mengundang kemaran orang tuanya. Akhirnya, anak akan selalu berada di zona nyaman dan enggan untuk keluar dari lingkaran tersebut.

2. Ragu akan kemampuan yang dimiliki

Anak yang tak diberi dukungan oleh keluarga atas potensi yang ia punya, selamanya akan menganggap dirinya tidak berharga. Anak akan merasa tidak memiliki sesuatu yang bisa dibanggakan. Oleh karena itu, sangat penting bagi orang tua untuk selalu memeberikan apresiasi atas prestasi anak sekecil apapun itu.

3. Krisis identitas

Anak akan mengalami krisis identitas atau kebingungan atas peran dan segala sesuatu yang melekat pada dirimya. Ia akan kebingungan mendeskripsikan dan memaknai siapa dia dan apa posisinya dalam masyarakat. Sehingga orang tua harus menanamkan kepercayaan dan memberikan dukungan atas apa yang anak miliki.

4. Mencari pelarian

Karena anak tidak bisa mendapatkan hak-haknya berupa rasa aman, nyaman, dan kebahagiaan di rumah, maka anak akan mencoba mencari tempat dimana ketiga kebutuhan itu bisa ia dapatkan. Mereka akan mencari pelarian di rumah dengan banyak berkumpul dengan teman-teman, pacar, maupun komunitas yang dirasa dapat membuatnya bahagia. Namun, dampak negatifnya adalah tidak semua pergaulan yang dipilih anak adalah tepat. Jangan sampai anak malah terjerumus dalam pergaulan yang salah dan justru menghancurkan masa depan anak.

Demikian 4 dampak yang dapat terjadi jika anak mendapatkan perlakuan toxic di lingkungan keluarga. Semoga kamu dan orang-orang yang kamu sayangi tidak termasuk di dalamnya ya. 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak